Kisah Haru Wanita Cantik Salah Pilih Jodoh, Sehari Jelang Nikah Sang Ayah Sudah Ada Firasat Tapi Diabaikan
Seorang wanita pengguna akun TikTok @mauryadelia menceritakan kisah pribadinya pasca rumah tangganya hancur.
Seorang wanita pengguna akun TikTok @mauryadelia menceritakan kisah pribadinya pasca rumah tangganya hancur. Begini kisahnya.
Kisah Haru Wanita Cantik Salah Pilih Jodoh, Sehari Jelang Nikah Sang Ayah Sudah Ada Firasat Tapi Diabaikan
Maury Adelia menceritakan pengalaman pahitnya dalam berumah tangga di akun media sosial miliknya. Maury merasa hancur saat kehilangan sang ayah dan rumah tangganya dalam waktu berdekatan.
Kisah hidupnya menjadi bukti bahwa cinta tidak selamanya bisa membawa kebahagiaan. Terlebih sebelum membangun rumah tangga, sang Ayah sempat ragu dengan menantunya.
Alih-alih bahagia dalam membangun rumah tangga, Maury terpaksa mengakhiri rumah tangganya setelah dikecewakan oleh sang Suami.
Pengalaman Maudy mendapat banyak sorotan dari warganet yang menyimak cerita darinya. Bagaimana selengkapnya? Dilansir dari TikTok @mauryadelia, Selasa (3/10) berikut kisah Maury.
"Jangan maksa nikah ketika orang tua udah feeling gaenak," tulis Maury.
Ungkapan hati Maury saat gagal dalam menjalin rumah tangganya. Maury mengatakan bahwa ia telah salah dalam memilih jodoh dan terbuai dengan cinta tanpa mendengar saran dari orang tuanya.
Maudy lahir dari orang tua yang hidup penuh kesederhanaan. Namun Ayahnya bertekad supaya anak-anaknya tidak merasa susah seperti dirinya dahulu. Ayahnya ingin sebutan 'anak orang kaya' bisa dirasakan oleh anaknya karena dahulu tidak sempat merasakan hal seperti itu.
Hidup Maudy berjalan seperti apa adanya sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang pria yang dianggapnya pintar bersilat lidah hingga membuat dirinya dan keluarga jatuh hati dan percaya bahwa sosok pria tersebut adalah orang yang baik dan bertanggung jawab.
Namun sang Ayah mengaku memiliki firasat buruk dengan calon menantunya itu. Namun Ayahnya hanya bercerita ke sang Ibu karena tidak ingin membaut Maury kecewa. Akhirnya Ayahnya saat itu berani mengutarakan isi hatinya yang mengganjal hingga merencanakan untuk membatalkan pernikahan Maury dan Suaminya.
Pada akhirnya Ayah Maury tetap mengizinkan putrinya menikah dengan calon menantunya meski sempat punya firasat buruk.
"Yaudah kalo ini pilihan kamu. Papa cuma mau yang terbaik buat kamu. Kalau sampai terjadi apa-apa dipernikahan kamu, tenang aja, ada Papa. Insyaallah Papa akan selalu bantu kamu," kutip kata Ayah Maury.
Maury amat sangat mencintai Suaminya itu. Bahkan saat menjalin kasih dengannya, Maury sampai bertengkar dengan sahabat-sahabatnya karena sang kekasih hati.
Setelah 6 bulan menikah, Maury sempat mengalami keguguran di usia kandungan 8 minggu. Seketika ia ingat dengan perkataan Ayahnya bahwa menikah itu juga tentang masalah ekonomi. Bahkan setelah menikah ia masih disupport Ayahnya. Sampai pada akhirnya ia merenungkan ucapan Ayahnya bahwa menjadi orang tua itu tidak gampang.
4 tahun setelahnya Maury akhirnya dikaruniai seorang anak. Namun ia dihadapkan pada masalah mengurus anak yang dirasa hanya dirinya sendiri. Seketika ia ingat perkataan Ayahnya bahwa mengurus anak harus kerjasama (suami dan istri) dari mental hingga fisik. Namun ia bersikeras bertahan sendiri selagi suaminya tidak bermain perempuan.
Maury dikaruniai satu anak lagi saat usia bayinya belum genap satu tahun. Ia sempat merasa putus asa dengan keadaan. Namun Ayahnya terus menguatkannya dan ingin anak-anak Maury jangan merasa kesusahan. Ayahnya ingin agar ia tidak terlalu stres karena akan berdampak pada kandungan di perutnya.
Seminggu setelah anak keduanya lahir, Ayah Maury meninggal dunia. Maury sangat terpukul dan merasa kehilangan sosok yang bisa menjaganya selama ini. Maury merasa amat sangat sedih dan menyesal dengan pilihan hidupnya dalam berumah tangga.
Belum genap 40 hari Ayahnya meninggal, suami Maury kepergok selingkuh. Tak perlu waktu lama, Maury akhirnya mengajukan gugatan cerai ke pengadilan didampingi seorang pengacara saat proses peradilan dilakukan.
"Gak pakai mikir aku langsung gugat cerai," tegas tulis Maury.
Maury merasa menyesal dengan pilihannya. Ia merasa menikah dengan mantan Suaminya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya. Terlebih ia merasa mengabaikan omongan Ayahnya kala sebelum menikah. Namun kehadiran kedua anaknya bisa menjadi motivasi dan semangat hidupnya setelah sang Ayah meninggal dunia.
Maury kini bertekad untuk memperbaiki hidupnya dan fokus pada kedua anaknya. Selain itu ia melanjutkan bisnis Ayahnya untuk memberi nafkah anaknya yang masih kecil. Belakangan ia mulai menjalin komunikasi lagi dengan para sahabatnya yang sempat terputus karena perihal cinta yang berakhir luka.