Kisah Pak Totok Lansia Ditelantarkan ke Panti Jompo, Anak Minta Tak Dikabari Bila Ayahnya Meninggal
Seorang lansia ditelantarkan anaknya di panti jompo viral di media sosial.
Seorang lansia ditelantarkan anaknya di panti jompo viral di media sosial.
Kisah Pak Totok Lansia Ditelantarkan ke Panti Jompo, Anak Minta Tak Dikabari Bila Ayahnya Meninggal
Kisah Pak Totok menarik banyak sorotan warganet usai beredar di media sosial.
Lansia yang saat ini tinggal di panti jompo tersebut mengaku ada kekerasan hingga menolak kembali pulang ke anaknya.
Meski datang dengan kondisi memprihatinkan, kini kondisinya semakin membaik usai mendapat perawatan yang baik di panti jompo.
Melansir dari akun TikTok @ariefcamra, Selasa (2/1) berikut informasi selengkapnya.
Dititipkan Anak ke Panti Jompo
Sosok Pak Totok sempat viral di media sosial usai kabar kedua anaknya dengan sengaja menitipkannya ke panti jompo.
Menurut informasi dari berbagai sumber, Totok merupakan warga Surabaya dan sempat tinggal di Rusunawa Bandarejo Sememi dan menumpang di rumah kerabatnya.
Totok dititipkan oleh kedua anak kandungnya DS dan DN ke Panti Jompo Yayasan Griya Lansia Malang.
"Ada dua anak menyerahkan Bapaknya ke Griya Lansia secara total kalau meninggal nggak usah ngabari," kata Ketua Yayasan di video TikTok-nya @ariefcamra
Totok diketahui menderita stroke dan membutuhkan bantuan dari pengasuhnya di panti jompo.
Selama berada di yayasan, Totok rutin mendapat perawatan kebersihan hingga gizi yang berimbang untuk kesehatannya.
Anak Minta Tak Dikabari Bila Meninggal Dunia
Saat mengantarkan Totok pertama kali ke panti jompo, kedua anak Totok menyerahkan keseluruhan ke pihak yayasan termasuk bila meninggal dunia.
Bahkan sang anak mengatakan agar tidak dikabari bila orang tuanya meninggal dan langsung dikubur saja.
"Mereka bilang, kalau ayah saya meninggal, saya tidak usah dikabari. Langsung dikubur saja" tulis unggahan video.
"Diserahkan secara keseluruhan sampai kematian ayahnya tiba, dan jika tertakdir meninggal di Griya Lansia, dua anak ini menyatakan tidak perlu dikabari. Silahkan langsung dikubur," tambahnya.
Meski tidak diketahui alasan pastinya, namun Arief Camra menjelaskan alasan DS dan DN bersikap demikian.
"Alasannya dulu masa kecil tidak pernah dirawat oleh ayahnya," tutupnya.
Betah di Panti Jompo & Menolak Pulang
Arief Camra sempat mengobrol dengan Totok dan mengaku betah selama di panti jompo meski menahan pedih di hati.
"Gimana kabarnya?" tanya Arief Camra.
"Baik," balas Pak Totok.
"Gimana di sini, betah apa enggak?" tambah Arief Camra.
Saat menjawab, Totok seakan menahan tangis namun berusaha tetap tegar.
Ia pun mulai rajin beribadah bersama teman-temannya yang lain meski harus dibantu pengasuhnya mendorong kursi roda.
"Betah, sembahyang, iya," ucap Pak Toto.
Air matanya akhirnya turun saat ditanya keinginannya kembali ke anaknya suatu saat nanti. Ia mengaku tak mau kembali ke DS dan DN.
"Tidak ingin balik ke anak-anaknya?" tanya Arief Camra.
"Enggak, di sini saja," ucap Pak Totok.