Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal 13 Jenis Pupuk Organik dan Kimia, Beserta Cara Menyimpan yang Tepat

Mengenal 13 Jenis Pupuk Organik dan Kimia, Beserta Cara Menyimpan yang Tepat jenis pupuk. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pupuk menjadi unsur hara penting bagi tanaman. Meski sejak lama ada penggunaan pupuk organik, tak ayal banyak yang menggunakan pupuk kimia sebagai penyubur. Pupuk kimia memiliki kelebihan pada unsur dan senyawa yang mudah larut, serta cepat diserap oleh tanaman tanpa memerlukan proses penguraian.

Meski begitu, terkadang pupuk kimia mengandung kalsium amonium nitrat. Sebuah aplikasi senyawa paling umum dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman untuk kebun yang bisa berbahaya di sisi lain.

Alangkah baiknya, mengenal setiap ciri dan kegunaan dari masing-masing pupuk sesuai kebutuhan. Serta mengetahui cara penyimpanan yang tepat, demi mencegah terjadinya polusi, hingga ledakan tak diduga.

Orang lain juga bertanya?

Berikut jenis pupuk organik dan kimia, beserta cara menyimpan yang tepat dilansir dari berbagai sumber.

Pupuk Kimia

jenis pupuk

belajartani.com ©2020 Merdeka.com

1. Urea

Pupuk urea menjadi yang paling diminati oleh petani, karena sangat bermanfaat untuk lahan pertanian maupun budidaya. Pupuk ini memiliki rumus kimia CO(NH2)2, terbuat dari campuran gas amoniak (NH3) dan gas asam arang.

Sekitar 46kg nitrogen terkandung dalam 100kg pupuk urea. Kandungan yang cukup tinggi tersebut mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebab nitrogen akan memudahkan proses fotosintesis, sehingga menghasilkan lebih banyak klorofi.

Dilansir dari belajartani.com, pupuk urea berbentuk menyerupai kristal dengan warna beragam, antara putih dan merah muda untuk jenis pupuk bersubsidi.

Selain itu, sifatnya higroskopis, sehingga mudah larut dan mudah diserap tanaman. Reaksinya sedikit asam dan mudah terbakar oleh sinar matahari.

Sehingga sebaiknya simpan dalam suhu ruangan yang tidak terlalu panas maupun lembab. Demi menjaga kualitas pupuk urea.

2. ZA (Zwavelzure Amonium)

jenis pupuk

belajartani.com ©2020 Merdeka.com

Pupuk Zwavelzure Amonium mempunyai rumus kimia (NH4)2SO4 yang mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur. Biasanya diterapkan sebagai pupuk dasar oleh petani, sebab reaksi kerja yang agak lambat.

Manfaat lain dari pupuk ZA, mampu menambah unsur hara pada tanaman. Kemudian memperbaiki kualitas tanaman, serta menambah nilai gizi pada hasil panen. Kelebihan lainnya, ZA juga bisa membantu tanaman agar terhindar dari hama.

Sifat dan Ciri Pupuk ZA

  • Pupuk ZA bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air. Terutama pada kelembapan 80 persen atau lebih, jadi mudah diserap tanaman.
  • Hampir sama dengan urea, reaksinya asam. Kurang baik diberikan pada tanah muda yang masih asama atau tanah yang kurang kandungan kalsium (alkali).
  • Cocok sebagai pupuk dasar.
  • Bentuk seperti kristal dengan beragam warna, seperti putih, merah muda, biru, abu-abu, dan kuning.
  • 3. SP-36 (super phosphate)

    jenis pupuk

    belajartani.com ©2020 Merdeka.com

    Pupuk SP-36 (super phosphate) atau tertulis P2O5 dalam rumus kimia. Pupuk ini dibuat dengan pencampuran asam sulfat (belerang) dengan fosfat alam.

    Memiliki peran utama sebagai penambah unsur hara phosphor pada tanaman. Biasanya digunakan di berbagai macam tanaman, seperti perkebunan dan holtikultura.

    Pupuk SP-36 kerap digunakan petani untuk membantu tanaman menghasilkan buah yang lebih banyak. Kelebihan lain SP36, bisa membantu memperbaiki kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman, mempercepat pemasakan buah, menguatkan batang tanaman, dan memperbesar jaringan sel.

    Reaksi kimia yang ditimbulkan tergolong netral. Pupuk SP36 mengandung sekitar 36 persen Fosfor dalam bentuk P205 (fosfat).

    Karena reaksi kimia yang cukup lambat, SP36 cocok digunakan sebagai pupuk dasar tanaman. Kemudian karena sifatnya higroskopis, pupuk ini bisa disimpan dalam kelembapan udara tinggi.

    4. KCl (Kalium Klorida)

    jenis pupuk

    belajartani.com ©2020 Merdeka.com

    Pupuk KCl dibuat dari ekstraksi mineral kalim dan mengandung sekitar 60 persen kalium dalam bentuk K2O. Bentuknya bubuk atau serbuk merah.

    Jenis pupuk yang mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Unsur klorida yang terkandung bersifat toksik atau racun bagi tanaman tertentu, seperti wortel dan kentang.

    Reaksi kimianya netral hingga masam. Cocok digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.

    5. NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium)

    jenis pupuk

    belajartani.com ©2020 Merdeka.com

    Pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah. Sebab mengandung unsur zat hara yang paling banyak dan sangat dibutuhkan tanaman, yakni nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium.

    Kelebihan pupuk NPK, mencegah tanaman supaya tidak kerdil. Serta pertumbuhan akar jadi lebih kuat, banyak, dan panjang, sehingga mudah menyerap zat hara di tanah.

    Pupuk ini bisa diaplikasikan di berbagai jenis tanah, sebab menimbulkan reaksi kimia yang netral. Pupuk jenis ini bisa digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.

    6. Dolomite (Kapur Karbonat)

    jenis pupuk

    belajartani.com ©2020 Merdeka.com

    Dolomite atau biasa dikenal dengan kapur pertanian memiliki manfaat sebagai penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg. Reaksi kimia yag ditimbulkan basa (alkali) sehingga menaikkan pH tanah.

    Pupuk ini berbentuk butiran halus berwarna putih keabu-abuan atau putih kebiruan. Sifatnya mudah menyerap air dan mudah dihancurkan. Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya.

    7. ZK (Zwavelzure Kali)

    jenis pupuk

    belajartani.com ©2020 Merdeka.com

    Pupuk jenis ZK memiliki rumus kimia K2SO4. Dibuat dari kandungan asam belerang dan kalium, sehingga disebut pupuk sulfat. Pupuk jenis ini berbentuk butiran kecil atau serbuk berwarna putih.

    Pupuk ZK cocok untuk wortel dan kentang, sebab unsur kalium yang terkandung kadarnya tinggi. Pupuk yang sifatnya higroskopis, sehingga dapat disimpan lama walau kelembapan udara tinggi.

    Pupuk Organik

    Berbeda dengan sebelumnya, pupuk organik berasal dari bahan alami sisa makhluk hidup. Bahan dasar utamanya, seperti sisa tanaman, kotoran hewan, kotoran manusia, dan pelapukan kayu.

    Karena bahannya alami dan terbilang aman, pupuk ini bisa meningkatkan kadar kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah. Serta meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

    Sehingga memudahkan proses pengolahan lahan yang dipakai untuk pertanian. Jenis pupuk organik yang umum digunakan sebagai berikut:

    jenis pupuk

    Liputan6 ©2020 Merdeka.com

    1. Pupuk Kandang

    Tentunya pupuk kandang berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas, seperti kerbau, sapi, kambing, dan ayam. Jenis pupuk ini efektif dalam menyuburkan tanah dan tanaman.

    Pupuk kandang mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Kemudian unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga.

    2. Pupuk Hijau

    Sedangkan pupuk hijau termasuk jenis pupuk organik dengan bahan dasar sisa tanaman atau tumbuhan hijau. Biasanya jenis pupuk ini dibuat dari tanaman hasil panen. Pupuk yang efektif membantu meningkatkan kualitas tanah.

    3. Pupuk Kompos

    Berikutnya jenis pupuk kompos yang terbentuk dari sisa bahan organik. Berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik, yang secara alami melalui dekomposisi atau fermentasi.

    4. Pupuk Hayati

    Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis merupakan jenis pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup.

    5. Humus

    Selanjutnya jenis pupuk humus, yang dihasilkan dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan, serta ranting tanaman yang membusuk secara alami.

    6. Pupuk Serasah

    Jenis pupuk ini terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai. Pupuk serasah berasal dari perubahan warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput.

    Cara Menyimpan Pupuk

    Penyimpanan pupuk pada suhu rendah dapat menghambat kerusakan pupuk hayati, seperti kerusakan fisiologis, enzimatis maupun mikrobiologis. Dilansir dari jurnal UMM, penyimpanan pupuk merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Penyimpanan pupuk yang salah bisa merusak sifat kimia dan fisik pupuk.

    Pupuk yang bersifat hidroskopis tidak boleh disimpan secara sembarangan, pupuk tersebut dapat menjadi lembab dan mencair atau bila kelembapan berkurang, pupuk menjadi keras dan membentuk bongkah-bongkah besar. Sehingga sulit diaplikasikan.

    Tidak dibenarkan untuk mencampur tempat penyimpanan pupuk dengan tempat penyimpanan biji-bijian atau benih. Sebab dapat mempengaruhi kualitas pupuk.

    Penyimpanan pupuk sebaiknya dipisahkan antara jenis pupuk yang satu dengan lainnya. Guna memudahkan pengawasan, serta untuk menjaga mutu pupuk. (mdk/kur)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Bahan Pupuk Alami untuk Suburkan Tanaman, Lebih Hemat dan Mudah Didapat
    Bahan Pupuk Alami untuk Suburkan Tanaman, Lebih Hemat dan Mudah Didapat

    Bahan-bahan sisa di rumah bisa disulap menjadi pupuk alami untuk suburkan tanaman. Pupuk ini akan menjadi pilihan hemat dan mudah dijangkau.

    Baca Selengkapnya
    Cara Membuat Pupuk Kompos Organik dari Sampah Rumah Tangga, Mudah Dilakukan
    Cara Membuat Pupuk Kompos Organik dari Sampah Rumah Tangga, Mudah Dilakukan

    Pupuk kompos organik merupakan solusi alami dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman.

    Baca Selengkapnya
    Pengertian Limbah Organik, Jenis, dan Cara Mengolahnya yang Tepat
    Pengertian Limbah Organik, Jenis, dan Cara Mengolahnya yang Tepat

    Limbah organik merupakan sisa-sisa dari makhluk hidup dan bahan-bahan organik yang dapat terurai secara alami melalui proses biologis.

    Baca Selengkapnya
    Makanan Organik vs Makanan Biasa, Apakah Makanan Organik Lebih Sehat? Ini Perbedaannya
    Makanan Organik vs Makanan Biasa, Apakah Makanan Organik Lebih Sehat? Ini Perbedaannya

    Tren konsumsi makanan organik semakin berkembang, dengan klaim bahwa makanan ini lebih sehat daripada makanan biasa. Apakah penyataan itu benar?

    Baca Selengkapnya
    Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
    Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen

    Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.

    Baca Selengkapnya
    Manfaat Limbah Rumah Tangga untuk Lingkungan, Kenali Jenis-jenisnya
    Manfaat Limbah Rumah Tangga untuk Lingkungan, Kenali Jenis-jenisnya

    Limbah rumah tangga sering dianggap sebagai masalah yang harus diatasi, tetapi jika dikelola dengan baik, limbah ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan.

    Baca Selengkapnya
    Jenis Sayuran yang Cocok Ditanam saat Musim Kemarau, Mudah Dibudidayakan
    Jenis Sayuran yang Cocok Ditanam saat Musim Kemarau, Mudah Dibudidayakan

    Memilih sayuran yang cocok untuk ditanam saat musim kemarau tidak hanya membantu mengatasi kekurangan air, tetapi juga memastikan hasil panen yang melimpah.

    Baca Selengkapnya
    Petani Trenggalek Ubah Limbah Rumen Hewan Kurban Jadi Pupuk Organik, Ternyata Manfaatnya Seabrek
    Petani Trenggalek Ubah Limbah Rumen Hewan Kurban Jadi Pupuk Organik, Ternyata Manfaatnya Seabrek

    Kini tak perlu pusing dengan keberadaan limbah rumen

    Baca Selengkapnya