Mengenal Pakaian Adat yang Dikenakan Jokowi di Kalimantan

Merdeka.com - Sudah beberapa hari terakhir, Presiden Jokowi berada di Kalimantan untuk melakukan kunjungan kerja. Kemarin, Kamis (19/12), Jokowi bertolak ke Kalimantan Utara bersama rombongan.

Begitu tiba di Nunukan, Kalimantan Utara, Jokowi disambut oleh masyarakat, diberi kehormatan mengenakan pakaian adat dan dianugerahi gelar adat Derayen Acang Aco.

"Gelar ini bersampirkan harapan kepada seorang pemimpin untuk mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyatnya," tulis akun instagram resmi Presiden Jokowi, Kamis (19/12).

Jokowi kembali terlihat mengenakan pakaian adat Dayak. Kali ini Jokowi mengenakan pakaian Dayak Kenyah. Pakaian ini diberikan oleh tetua Suku Dayah Kenyah, Malinau, Kalimantan Utara.

Kunjungan Kerja ke Kalimantan

Kunjungan kerja presiden kali ini tidak hanya untuk meninjau persiapan membangun ibukota baru, tapi juga mengunjungi daerah perbatasan, meresmikan tol hingga 'blusukan' ke proyek pembangunan irigasi desa.

2019 Instagram Presiden Jokowi

Jokowi ditemani rombongan kepresidenan tiba di Kalimantan Timur, Selasa (17/19) lalu. Kunjungan pertama Jokowi, menemui tokoh masyarakat Kalimantan Timur terkait pemindahan ibukota.

"Dengan restu para tokoh setempat, Insya Allah, pembangunan ibukota baru akan berjalan lancar sesuai rencana," tulis akun instagram presiden ini.

Kunjungi Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara

Selesai dengan berbagai agenda di Kalimantan Timur, Jokowi berangkat menuju Kalimantan Utara, Kamis (19/20) kemarin. Kedatangannya disambut hangat masyarakat setempat di Bandara Robert Atty Besing.

2019 Instagram Presiden Jokowi

Begitu tiba di bandara, Jokowi langsung diterima oleh tetua dan tokoh adat setempat. Masyarakat setempat memberikan penampilan adat Derayen Acang Aco dan memberikan pakaian adat Dayak ke presiden. "Terima kasih. Gelar adat ini tentu akan menambah motivasi saya, juga segenap jajaran pemerintah, untuk bersama-sama membangun Indonesia sampai ke wilayah perbatasan," tulis Presiden Indonesia di akun instagramnya.

Mengenakan Pakaian Adat Dayak Kenyah

Tidak hanya mengenakan pakaian adat saat turun dari pesawat, hari ini, Jumat (20/12), Jokowi juga tampak mengenakan pakaian adat yang sedikit berbeda. "Saya menerima pakaian dan topi adat Dayak Kenyah dari tetua beserta 11 ketua suku di Malinau yang menyambut saya di Bandara Robert Atty Besing, kemarin," jelas Jokowi lewat unggahan terbarunya, Jumat (20/12).

2019 Instagram Presiden Jokowi

Unggahan tersebut mendapat perhatian dari netizen, seperti beberapa komentar berikut ini,"Mantul pak," tulis @aul.107."Sukses terus pak," tulis pemilik akun @kokonut_chandra.

Pakaian Adat Dayak Kenyah

Pakaian adat Dayah yang dikenakan Jokowi di unggahan terbarunya tersebut adalah pakaian adat dari Suku Dayah Kenyah, suku di kawasan Kalimantan Utara dan Timur. Pakaian adat dari suku ini tak jauh berbeda dengan pakaian adat Dayak pada umumnya.

2019 Perpustakaan.id

"Pakaian adat ini berupa rompi hitam berhiaskan rangkaian manik-manik. Rasanya begitu pas untuk saya kenakan. Terima kasih masyarakat Malinau," tulis Jokowi. Pakaian adat Dayak Kenyah yang dikenakan Jokowi terdiri dari dua jenis, yaitu topi atau biasa disebut Bluko, yang berfungsi sebagai pelindung kepala dan terbuat dari rotan. Sedangkan untuk rompi tersebut bernama Besunung, yang berarti baju perang. Besunung yang asli terbuat dari kulit binatang, sedangkan yang dikenakan Jokowi merupakan rompi sederhana dengan motif khas Dayak, King Baba.

Ragam Pakaian Adat Suku Dayak di Kalimantan

Suku Dayak di Kalimantan terbagi menjadi beberapa suku, di antaranya ada Suku Dayak Kenyah di daerah Kalimantan Utara dan Timur, Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Barat, serta masih banyak lagi.

2019 Perpustakaan.id

Sebagian besar suku Dayak di Kalimantan memiliki ciri khas tersendiri dalam pakaian adat mereka. Yang menjadi ciri khas ialah topi (Bluko), yang berbeda-beda, baik untuk laki-laku maupun perempuan.

2019 Perpustakaan.id

Rompi, baju perang (Besunung), celana khas (Avet), perisai (Klempit), dan aksesoris gelang betis (Leko Bate). Sedangkan untuk pakaian adat perempuan lebih banyak jenis aksesorisnya, seperti ikat pinggang (Beteng), gelang (Leko Lengen) dan Kirip untuk hiasan tangan. (mdk/snw)