Momen Sandiaga Uno Datang ke Restoran Gado-gado di Negeri Matador ‘Rasanya Top Markotop’
Sandiaga Uno berkesempatan mencoba gado-gado di negeri matador bersama dengan para diaspora.
Sandiaga Uno berkesempatan mencoba gado-gado di negeri matador bersama dengan para diaspora.
Momen Sandiaga Uno Datang ke Restoran Gado-gado di Negeri Matador ‘Rasanya Top Markotop’
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno berkesempatan untuk mencoba makanan khas Indonesia yaitu gado-gado di Barcelona, Spanyol.
Momen itu terjadi saat Sandi sedang melakukan kunjungan ke negeri Matador dalam rangka untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
Di restoran gado-gado tersebut, Sandi berkesempatan untuk berbincang dan berdiskusi dengan diaspora Indonesia yang tinggal di Barcelona.
Mereka banyak berbicara perihal makanan dan pariwisata Indonesia di mata dunia.
Bagaimana momennya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Sandi Makan Gado-gado di Barcelona
Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @sandiuno memperlihatkan Menparekraf sedang datang ke Barcelona dan berkesempatan untuk datang ke sebuah restoran gado-gado di sana. Dalam keterangannya, Sandi mengatakan jika rasa gado-gado yang dijual di restoran tersebut sangat enak dan top markotop.
Ia juga menuliskan jika Indonesia merencanakan untuk membuka 4.000 restoran di dunia dalam rangka untuk mempromosikan wisata Indonesia.
Kata Sandi, promosi wisata dan makanan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Dengan banyak restoran Indonesia di luar negeri, diharapkan agar bisa menarik para wisatawan dari luar negeri untuk datang ke Indonesia.
“Rasanya TOP MARKOTOP!! Kita siap GERCEP dan GASPOL support program ‘Indonesia Spice Up The World’ untuk mencapai target 4000 restoran Indonesia secara global di tahun 2024 agar menarik kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia,”
tulis Sandi dalam keterangannya.
Pariwisata Indonesia Melejit
Pada pertemuan tersebut, Sandi juga membicarakan peningkatan pariwisata Indonesia yang sedang mengalami kenaikan yang sangat pesat. Kenaikan itu meninggalkan jauh Thailand, Vietnam, dan Malaysia. “Dan itu adalah program untuk kita lebih mempromosikan, memperkenalkan makanan kuliner Indonesia. Tapi bukan hanya kulinernya saja. Tapi disinergikan dengan pariwisata dan juga dengan destinasi dengan fasion, dan lain sebagainya,” kata Sandi.