Nasib STY Terancam Jika Kalah dari Arab Saudi, 4 Pelatih Asal Belanda Bisa Dipilih
Shin Tae-Yong di ambang pemecatan usai rentetan hasil buruk di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kemenangan saat melawan Arab Saudi menjadi harga mati bagi Timnas Indonesia jika ingin menjaga asa lolos ke ronde empat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Target tersebut merupakan pilihan yang sejak awal diusung oleh Shin Tae-Yong sebelum memulai kampanyenya di ronde ketiga kualifikasi.
Namun rentetan hasil buruk di lima laga terakhir Timnas Indonesia membuat sosoknya kini disorot.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bahkan sudah memberikan ultimatum adanya evaluasi besar-besaran usai laga menghadapi Arab Saudi.
"Seperti yang saya sampaikan kemarin waktu saya ketemu mereka (anggota skuad timnas), ini akan jadi evaluasi besar-besaran," ujar Erick dikutip dari Antara.
"Bahkan kemarin saya sampaikan di ruang ganti bahwa kita semua percaya tidak dengan proyek besar ini, kalau pemain tidak percaya, kalau pelatih tidak percaya, ya saya siap mundur, itu poinnya. Kalau tidak percaya ya selesai dong."
"Yang saya tidak suka, kalau kita itu bermain tidak maksimal. Bahkan di game-game yang kita seharusnya menang, malah tidak menang. Nah ini yang saya kembali tantang pelatih, pemain, semua secara terbuka. Bahkan saya bilang di kata kata kemarin, harus semua instropeksi diri, betul kan,?" pungkas Erick.
Pernyataan tersebut tentu membuka peluang bahwa jika Timnas kembali menelan kekalahan atas Arab Saudi, bukan tak mungkin posisi STY akan semakin dekat dengan pintu pemecatan.
Banyak spekulasi muncul perihal sosok pelatih yang layak menggantikan STY. Beberapa nama pelatih Belanda bermunculan dan mulai diperbincangkan publik.
Beberapa nama pelatih Belanda berikut bisa menjadi opsi jika kabar pemecatan Shin Tae-Yong benar-benar terjadi. Siapa saja?
Giovanni van Bronckhorst
Sosok Giovanni van Bronckhorst belakangan menjadi buah bibir usai kabar digoyangnya posisi pelatih kepala Shin Tae-Yong di Timnas Indonesia.
Mantan pemain Timnas Belanda itu dinilai layak menggantikan Shin Tae-Yong jika kontraknya tak diperpanjang.
Pelatih yang akrab disapa Gio tersebut memiliki pengalaman mentereng sebagai pemain maupun pelatih.
Dirinya sempat bermain untuk Arsenal (2001-2004), Barcelona (2003-2007) dan Feyenoord (1993-1998) dan (2007-2010).
Pengalamannya sebagai pelatih juga tak kalah bersinar. Ia pernah menjadi pelatih Feyenoord (20015-2019), Rangers (2021-2022) dan Besiktas (2024-sekarang).
Menariknya, sosok Gio juga memiliki darah Indonesia dari kedua orang tuanya yang berasal dari Maluku.
Frank De Boer
Mantan pelatih Inter Milan dan Timnas Belanda, Frank De Boer masuk dalam daftar pelatih yang layak menukangi Timnas Indonesia.
Legenda Timnas Belanda tersebut dinilai cocok dengan karakter pemain Timnas Indonesia yang kini banyak dihuni pemain berdarah Belanda.
Karier Frank De Boer pun terbilang cemerlang baik sebagai pemain atau pelatih.
Ia sempat memperkuat Ajax (1988-1999), Barcelona (1999-2003) dan Galatasaray (2003-2004).
Karier kepelatihannya juga tak kalah mentereng dengan menukangi Ajax (2010-2016), Inter Milan 92016) hingga Timnas Belanda (2020-2021).
Peluang Frank De Boer latih Timnas Indonesia pun terbilang besar mengingat ia kini berstatus 'menganggur'. Klub terakhir yang ditanganinya adalah Al Jazira pada tahun 2023.
Dick Advocaat
Pelatih legendaris asal Belanda Dick Advocaat menjadi pelatih selanjutnya yang bisa ditunjuk menjadi arsitek Timnas Indonesia.
Kariernya sebagai pelatih terbilang penuh pengalaman. Ia memiliki jam terbang tinggi dalam memegang tim nasional dari berbagai negara.
Bahkan ia sempat tiga kali ditunjuk sebagai pelatih Timnas Belanda pada 1992, 2002 dan 2017.
Beberapa tim nasional lain yang pernah ditanganinya adalah Timnas Korea Selatan (2005-2006), Timnas Belgia (2009-2010), Timnas Rusia (2010-2012), Timnas Serbia (2014) dan Timnas Curacao (2024-sekarang).
Nama besar Dick Advocaat diyakini bisa membantu mendongkrak performa Timnas Indonesia di level internasional.
Bert van Marwijk
Sosok pelatih asal Belanda terakhir yang bisa ditunjuk menggantikan STY adalah Bert van Marwijk.
Pelatih berusia 72 tahun tersebut merupakan sosok di balik keberhasilan Belanda menjadi Runner Up Piala Dunia 2010 sebelum takluk dari Spanyol dengan skor 0-1 di final.
Usai menukangi Belanda, ia justru lebih banyak berkarier di Asia terutama timur tengah.
Tercatat ia pernah menukangi Arab Saudi (2015-2017), Australia (2018) dan Uni Emirat Arab (2019) dan (2020-2022).
Di level klub ia pernah memegang Feyenoord (2000-2004) dan (2007-2008), Borussia Dortmund (2004-2006), serta Hamburger SV (2013-2014).
Marwijk tentu sangat layak jika suatu saat ditunjuk menukangi Timnas Indonesia berbekal pengalamannya di Eropa dan Asia.