Pensiunan Jenderal Polisi Bongkar Presiden SBY Pusing Pilih Kapolri pada 2008, Ada Calon yang Hobinya Merokok
Komjen Polisi (Purn) Oegroseno mengungkap rahasia saat dirinya masih mengabdi di Polri.
Komjen Polisi (Purn) Oegroseno mengungkap rahasia saat dirinya masih mengabdi di Polri.
Pensiunan Jenderal Polisi Bongkar Presiden SBY Pusing Pilih Kapolri pada 2008, Ada Calon yang Hobinya Merokok
Komjen Polisi (Purn) Oegroseno mengungkap rahasia saat dirinya masih mengabdi di Polri. Kala itu, tahun 2008, Presiden SBY disebutnya tengah bingung memilih Kapolri.
Oegroseno diminta memberikan penilaian dan pertimbangan kepada dua calon yang ada. Dia pun membeberkan sifat dari masing-masing calon.
Disebutnya, ada salah satu kandidat yang gemar merokok dan bergaya komunikasi kurang baik.
Lantaran masukannya itu, SBY lantas kian mantap memilih salah satu calon Kapolri. Seperti apa ceritanya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Dipanggil Sekmil Presiden
Oegroseno melalui sebuah video yang dibagikan pada akun TikTok @oegroseno bernostalgia semasa menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah pada 2008 silam. Saat itu, dia mengaku dipanggil Sekretaris Miiter Presiden.
"Mungkin orang enggak ada yang tahu kalau tahun 2008 itu, saya dipanggil sama sekretaris militer Presiden. Saya dipangil, kebetulan dia kawan saya kan, saya tanya ada apa," ceritanya.
Saat itu, Sekmil mengungkapkan isi hati SBY. Disebutnya, SBY kala itu tengah galau memilih satu di antara dua kandidat Kapolri.
Lantaran hal itu, SBY lewat Sekmil Presiden meminta pertimbangan Oegroseno mengenai kedua kandidat Kapolri.
"Enggak, ini Presiden SBY lagi pusing, gitu. Calon Kapolri ada dua, dia mau milih masih ragu-ragu. Disuruh tanya sama lu, saya akhirnya manggil lu, gitu kan," ungkap Oegroseno.
Eks Wakapolri periode 2013-2014 itu mengaku tak bisa memberikan pertimbangan secara objektif. Sebab, hal tersebut dapat mengganggu hubungan senior dan junior antara mereka.
"Nah, saya memberikan pertimbangan apa? Objektif enggak bisa kan, karena senior saya kan," ungkapnya.
Ungkap Gaya Komunikasi Dua Calon
Namun, Oegroseno menyebut jika dirinya bisa memberikan penilaian melalui gaya berkomunikasi hingga kebiasaan dari masing-masing kandidat.
Salah satunya, ada kandidat yang hobi merokok. Tak hanya itu, gaya berbicara dari sosok itu disebut Oegroseno kurang baik jika menjadi representasi institusi Polri.
"Saya beri penilaian saja, kalau yang satu hobinya merokok. Jadi kalau ada bawahan menghadap itu dia pegang rokok sambil gitu dan enggak pernah melihat muka orang," ungkapnya.
Sementara itu, ada kandidat lainnya yang memiliki gaya komunikasi lebih baik. Sosoknya yang disebut Oegroseno dengan inisial BHD diakuinya selalu menatap lawan bicara saat berbincang.
"Kalau yang kedua, Pak BHD selalu begini. Jadi kalau komunikasi, bagus Pak BHD gitu," terangnya.
Penilaian Oegroseno mengenai dua kandidat Kapolri tersebut rupanya menjadi pertimbangan SBY.
Benar saja, tak lama kemudian sosok Jenderal Polisi (Purn) Bambang Hendarso Danuri dipilih menjadi Kapolri.
"Akhirnya Pak BHD waktu itu jadi. Saya jadi Kadiv Propam untuk memperbaiki polisi kan," tukasnya.
Video
Berikut video selengkapnya yang dapat Anda saksikan.
@oegroseno Di zaman pemerintahan Bapak Presiden SBY saya sempat dimintai pendapat saat beliau hendak memilih Kapolri. Sebuah kehormatan bagi saya walaupun saya telah dicopot dari jabatan sebagai Kapolda Sulawesi Tengah akibat menolak eksekusi terpidana mati saat itu. #oegroseno #komjenoegroseno #sumut #caleg #calegnasdem #medan #tebingtinggi #deliserdang #serdangbedagai #sumaterautara #amanbersamaoegroseno #NasDemSayangKamu #NasDemBersamaRakyat #nasdem ♬ suara asli - Komjen. Pol. (Purn.) Oegroseno