Rekaman Video Usaha Pembunuhan Eks Presiden Bolivia Evo Morales, Mobilnya Ditembaki Hingga Sang Sopir Berdarah-darah
Rekaman Video Usaha Pembunuhan Eks Presiden Bolivia Evo Morales, Mobilnya Ditembaki Hingga Sang Sopir Berdarah-darah
Mantan Presiden Bolivia Evo Morales (65) selamat dari percobaan pembunuhan pada Minggu (27/10) lalu setelah orang-orang tak dikenal menembaki mobilnya.
Morales menceritakan kepada pembawa acara radio setempat bahwa saat itu dia akan meninggalkan rumah.
Tiba-tiba pria bertopeng menembakkan setidaknya 14 peluru ke mobilnya, lalu melukai sopirnya.
Meski Morales tidak terluka, namun sang sopir mengalami luka di bagian kepala. Dugaan serangan mengarah pada perebutan kekuasaan antara dirinya dan anak didiknya yang kini berubah menjadi saingannya yakni Presiden Luis Arce.
Video detik-detik penyerangannya pun viral di media sosial. Simak ulasan selengkapnya dilansir dari Instagram @profdannyshaw, Rabu (30/10).
Detik-detik Mobil Evo Morales Diserang
Dalam sebuah unggahan video yang beredar di media sosial, detik-detik penyerangan terhadap mobil Evo Morales terekam kamera milik istri sang mantan presiden.
Pada saat itu, Evo duduk di kursi depan bersama sopir pribadinya. Sedangkan dua penumpang lain ada di kursi tengah.
Kepanikan sudah terjadi sejak awal video direkam. Bahkan kondisi kaca mobil sudah dalam kondisi retak akibat tembakan peluru.
Evo Morales juga terus meminta sopirnya untuk bergegas untuk menghindari tembakan dari para 'pemburunya'.
Saat itu Evo tidak mendapat pengawalan apapun dari pihak berwajib. Sampai akhirnya ia diduga menelepon bantuan untuk bisa mendapat pengamanan dari peristiwa itu.
Sopir Penuh Darah Lindungi Evo Morales
Percobaan pembunuhan kepada Evo Morales mengakibatkan sopirnya mengalami luka parah di bagian kepala.
Belum diketahui penyebab luka itu namun tampak darah mengucur dari kepala hingga perut sang sopir.
Meski dalam kondisi terluka, sang sopir tetap berusaha tenang saat mengendarai mobil tersebut.
Ia memacu kencang kendaraannya dan menyalip banyak mobil di depannya untuk menghindari kejaran para penjahat.
Evo juga sempat meminta sang sopir berhenti untuk menanyakan kepada warga setempat lokasi rumah sakit terdekat. Dia ingin mengobati luka yang dialami sopirnya di rumah sakit.
Menuduh Ulah Rezim Presiden Arce
Morales menyalahkan pemerintah Presiden Arce atas dugaan pembunuhannya. Ia menuduh peristiwa itu merupakan bagian dari kampanye terkoordinasi oleh otoritas Bolivia untuk menyingkirkannya dari politik.
Selain itu, klaim upaya pembunuhan Morales muncul bertepatan dengan keretakan di tingkat tertinggi Gerakan Menuju Sosialisme (MAS) yang berkuasa.
Menurut informasi, Morales dan Arce yang merupakan mantan menteri ekonominya, berjuang untuk memimpin partai tersebut dalam pemilu tahun depan.
"Ini bukan insiden yang terisolasi," kata blok Partai MAS yang berpihak pada Morales, seperti dilansir AP, Senin (28/10).
"Ini adalah bukti nyata bahwa kita menghadapi pemerintah fasis yang tidak ragu-ragu untuk menyerang kehidupan mantan Presiden Evo Morales."
Meningkatnya popularitas Morales senada dengan reaksi keras pemerintah. Arce pada Sabtu (26/10) mengatakan bahwa Morales menimbulkan ancaman serius tidak hanya bagi Bolivia, tetapi juga bagi stabilitas dan keamanan di kawasan.
Persaingan politik antara kedua sekutu itu bisa berubah dengan cepat menjadi kekacauan di jalan-jalan merupakan rapuhnya demokrasi Bolivia bertahun-tahun setelah penggulingan Morales, yang dikecam oleh para pendukungnya sebagai kudeta.