Sangar dan Gagah, Momen Prajurit Marinir Nyanyikan Yel-Yel di Pinggir Pantai Sukses Bikin Merinding
Video prajurit Marinir nyanyikan yel-yel di pinggir pantai di momen pembaretan, sukses bikin merinding banyak orang.
Video prajurit Marinir nyanyikan yel-yel di pinggir pantai di momen pembaretan, sukses bikin merinding banyak orang.
Sangar dan Gagah, Momen Prajurit Marinir Nyanyikan Yel-Yel di Pinggir Pantai Sukses Bikin Merinding
Video merekam aksi prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (AL) dibagikan akun Tiktok @hanbaallahh.
Dalam postingan tersebut, terlihat ratusan prajurit Marinir dengan penuh semangat menyanyikan yel-yel di pinggir pantai.
Aksi sangar dan gagah para pasukan baret ungu itupun langsung ramai jadi sorotan warganet di media sosial. Simak ulasannya:
Aksi Prajurit Marinir
Dalam video yang dibagikan, memperlihatkan momen saat ratusan prajurit baret ungu sedang menyanyikan yel-yel di pinggir pantai.
Tampak sangar dan gagah, para prajurit Marinir itu terdengar sangat semangat ketika meneriakan yel.
Momen tersebut diambil saat Upacara Pembaretan Siswa Pendidikan Komando (Dikko) Marinir.
Dilansir dari laman aal.ac.id, disebutkan jika pembaretan merupakan momen penting dalam perjalanan karier setiap prajurit korps Marinir.
Tujuan dari pembaretan ialah untuk memberikan kebanggaan, rasa percaya diri, dan menanamkan nilai-nilai luhur.
Para prajurit Marinir diharapkan bisa membangun karakter yang kuat, disiplin, loyalitas, jiwa korsa, dan siap sedia saat negara memanggil.
Sebelum mengikuti upacara pembaretan, para prajurit Marinir biasanya terlebih dulu melaksanakan Lintas Medan (Limed).
Limed adalah sebuah kegiatan berlari untuk prajurit menggunakan beban tempur dengan melalui rute-rute yang telah ditentukan.
Tentang Korps Marinir
Dikutip dari laman resmi Marinir, korps baret ungu ini ternyata sudah ada sejak zaman penjajahan yang tergabung dalam Marinir Belanda.
Setelah Belanda hengkang, ada sebagian prajurit yang kemudian menjadi pelatih Marinir Indonesia.
Korps Marinir Indonesia pun secara resmi terbentuk pada 15 November 1945 di Pangkalan IV ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) Tegal, Jawa Tengah.
Para prajurit Marinir biasanya dilantik untuk memiliki kemampuan khusus. Mereka dibekali berbagai pelatihan militer lintas matra untuk menunjang kemampuan.
Hal tersebut sesuai dengan semboyan Marinir TNI AL, yakni 'Jalesu Bhumyamca Jayamahe' yang artinya 'Di Laut dan Darat Kita Jaya'.