Semenjak Orangtua Meninggal Dunia, Pria Bertato Ini Menjadi Seorang Musafir Untuk Ziarah Ke Makam-makam Keramat
Sebuah video memperlihatkan seorang musafir bertato yang melakukan perjalanan usai orang tuanya meninggal dunia.
Sebuah video memperlihatkan seorang musafir bertato yang melakukan perjalanan usai orang tuanya meninggal dunia.
Semenjak Orangtua Meninggal Dunia, Pria Bertato Ini Menjadi Seorang Musafir Untuk Ziarah Ke Makam-makam Keramat
Setiap orang memiliki jalan kehidupannya masing-masing. Salah satunya adalah seorang musafir bernama Muhammad Ghozali dari Majalengka.
Musafir tersebut mengaku sudah hidup berjalan di jalanan selama 1 tahun 4 bulan.
Ghozali memulai perjalannya usai orangtuanya meninggal dunia. Saat itu, ia merasa kesepian di rumah dan akhirnya memutuskan berjalan menyusuri Pulau Jawa untuk ziarah di makam-makam para wali untuk belajar sejarah.Hidup di jalan membuat Ghozali sering menemukan pengalaman yang kurang menyenangkan. Ia mengaku saat tidur jam 2 malam pernah disiram air oleh pemilik toko. Simak ulasannya sebagai berikut.
Ghozali Jadi Musafir sejak Orang Tua Meninggal
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Sinau Hurip memperlihatkan seorang musafir bernama Muhammad Ghozali dari Majalengka yang melakukan perjalanan di pulau Jawa dan berziarah di makam para wali. Ghozali adalah pria bertato yang dahulu pernah hidup sebagai pemuda yang nakal. Menjadi musafir adalah salah satu jalan pertobatan Ghozali. Terutama setelah orang tuanya meninggal dunia.
“Ya semenjak orang tua meninggal itu, di rumah itu nggak ada siapa-siapa. Ya beliau juga mengizinkan saya,”
ucap Ghozali.
Ghozali mengaku bahwa ia melakukan perjalanan musafir karena ingin belajar banyak hal tentang sejarah.
Setiap berkunjung ke tempat-tempat makam para wali, ia selalu bertanya kepada juru kunci tentang asal muasal dan kehidupan wali tersebut.
“Karena ingin tahu, ingin tahu asal mulanya bagaimana. Setelah tahu ya sudah puas,” kata Ghozali.
Pernah Dipalak dan Disiram Air
Sebagai orang yang hidup di jalan, Ghozali beberapa kali menemukan pengalaman yang kurang menyenangkan. Ia mengaku pernah disiram air oleh pemilik toko yang dipakai tidur oleh Ghozali.
“Di Tegal, waktu itu jam 2 malam saya pernah tidur di emperan toko. Saya disiram pakai air seember. Katanya sih nggak boleh musafir tidur di emperan toko dia,” kata Ghozali.
Saat ditodong, Ghozali menolak untuk memberikan uang untuk membeli minuman keras. Bahkan, karena penolakannya itu, musafir bertato itu sampai dipukul 3 kali oleh anak punk yang menodongnya.
“Di Brebes, karena ditodong juga sama anak-anak punk. Dia minta secara maksa, saya nggak ada duit. Tapi kalau untuk makan saya ada,” ucap Ghozali.
“Nggak saya kasih, akhirnya saya ditonjok tiga kali. (Tidak melawan) Nggak ada gunanya juga melawan,” terang Ghozali.