Silicon Valley Bank Kolaps Dalam 48 Jam, Ini Sederet Faktanya
Merdeka.com - Silicon Valley Bank (SVB) bangkrut usai digempur situasi tak menentu selama 48 jam. Kabar tersebut seketika beredar usai bank terbesar di AS itu kolaps pada Jumat (10/3) lalu.
Hal ini menimbulkan banyak spekulasi atas kondisi ekonomi negeri Paman Sam hingga seluruh dunia. Sebab, SVB disebut-sebut sebagai bank andalan para pelaku start up.
Berikut sederet fakta Silicon Valley Bank yang mengalami kebangkrutan, dilansir dari berbagai sumber, Selasa (14/3).
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Kenapa miliarder Vanderbilt kehilangan kekayaannya? Dia memulai kerajaan bisnisnya sejak tahun 1810 dan sukses membangun industri pembangunan kereta api. Namun enam generasi selanjutnya, harta tersebut ternyata terkikis hingga tidak tersisa.
-
Apa yang menyebabkan permasalahan keuangan di Sumatera? Masalah Keuangan Melonjaknya inflasi ini membuat Pemerintah Provinsi Sumatra harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Bagaimana FDIC mengatasi bank gagal di AS? 'Kita patut belajar bagaimana AS mampu mengatasi situasi genting akibat penarikan simpanan di bank besar-besaran secara cepat atau dikenal sebagai bank run.' 'Kejadian ini kemudian mengakibatkan kolapsnya sejumlah bank besar di AS hingga mengguncang pasar keuangan global. Namun, FDIC mampu mengatasi fenomena bank gagal ini dengan menempuh upaya resolusi yang menjamin pengembalian simpanan seutuhnya, bahkan simpanan yang melebihi batas penjaminan,' ungkap Puteri dalam Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI ke Kantor Pusat FDIC, Washington DC, AS, pada Senin (10/10).
-
Kenapa Facebook dan Google kehilangan Rp6 triliun dalam sehari? Dalam waktu satu hari semenjak internet padam secara keseluruhan, berbagai raksasa platform digital dapat mengalami kerugian yang besar. Facebook dan Google bisa kehilangan lebih dari Rp 6 triliun dalam pendapatan iklan di antara mereka.
Regulator Keuangan AS Tutup SVB
Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) mengumumkan pada Jumat lalu, regulator keuangan Amerika Serikat secara resmi telah menutup Silicon Valley Bank. FDIC yang juga berperan sebagai penerima disebut telah menciptakan the Deposit Insurance National Bank of Santa Clara.
Selanjutnya, the Deposit Insurance National Bank of Santa Clara tersebut kini memegang simpanan yang diasuransikan SVB. Asuransi standar FDIC mencakup hingga USD 250.000 per deposan, per bank untuk setiap kategori kepemilikan akun.
©2023 REUTERS
Deposan dengan total nilai lebih dari USD 250 ribu akan kembali mendapatkan semua uang mereka pun bakal ditentukan oleh jumlah uang yang iterima regulator. Sementara SVB akan terus dilakukan pemeriksaan.
Hal ini membuat berbagai perusahaan hingga individu yang menyimpan uang di SVB mengalami ketidakpastian. Runtuhnya SVB bahkan disebut-sebut sebagai kegagalan bank terbesar di AS.
Penyebab SVB Kolaps
©2023 REUTERS
Keruntuhan Silicon Valley Bank bukan tanpa alasan. Akar kolaps dari bank yang berdiri sejak tahun 1983 tersebut tak lain lantaran dipicu oleh suku bunga The Fed.
Dislokasi terjadi lantaran tingkat suku bunga yang dipasang lebih tinggi. Klien pemula yang melakukan penarikan simpanan guna menjaga kesehatan perusahaan guna mengikuti penawaran saham perdana atau IPO, SVB lantas kekurangan modal.
Hal itu memaksa perseroan menjual semua obligasi yang tersedia untuk dijual kembali dengan kerugian USD 1,8 miliar atau sekitar Rp 27,8 triliun, demikian disampaikan bank pada Rabu malam, 8 Maret 2023.
Karyawan Sempat Terima Bonus
©2023 REUTERS
Diungkap, Silicon Valley Bank turut memberikan bonus tambahan kepada para karyawan sesaat sebelum regulator menutup bank. Pembayaran tersebut diketahui dilakukan pada Jumat lalu.
Pembayaran bonus itu dilakukan untuk pekerjaan yang dituntaskan pada tahun 2022 sehingga dapat diproses sebelum bank mengalami keruntuhan.
Setelah kolaps, para karyawan mendapat tawaran dari FDIC untuk 45 hari kerja. Diketahui, Silicon Valley Bank memiliki kurang lebih sekitar 8.528 karyawan per Desember 2022 lalu.
Sekadar informasi, Silicon Valley Bank merupakan bank besar yang menawarkan bayaran tinggi untuk karyawannya pada tahun 2018 silam. Setiap karyawan mendapatkan rata-rata USD 250.683 atau setara dengan Rp3,87 miliar.
CEO SVB Jual Saham Sebelum Bangkrut
Sebelum kolaps, CEO Silicon Valley Bank Greg Becker menjual saham SVB dengan nilai USD 3,6 juta atau Rp55,77 miliar. Dikutip dari laman Liputan6, penjualan tersebut dilakukan Becker kurang dari dua minggu sebelum SVB mengungkap kerugian penyebab keruntuhan.
Becker diketahui menjual 12.451 saham pada tanggal 27 Februari. Hal tersebut merupakan momen penjualan saham pertama kali Becker di ruang lingkup perusahaan induk Silicon Valley Bank.
©2023 REUTERS
Penjualan tersebut dilakukan usai Silicon Valley Bank gagal bertindak usai muncul surat yang dikirim perusahaan kepada para pemegang saham berisi rencana peningkatan modal.
Pengumuman tersebut perlahan membuat Silicon Valley Bank ambruk meski Becker telah mendesak para klien untuk tetap di tempat dan tak gegabah.
Pemerintah Bakal Turun Tangan
©2023 REUTERS
Kegagalan Silicon Valley Bank mengatasi krisisnya membuat Pemerintah AS disebut bakal ikut turun tangan. Bahkan, hal itu menyedot perhatian Presiden AS Joe Biden.
Biden mengungkap jika para pihak yang bertanggung jawab bakal dimintai keterangan. Pemerintah berencana untuk membebaskan batas USD250.000 pada FDIC guna menutup SVB.
The Federal Reserve juga mengumumkan pada Minggu (12/3) jika pihaknya akan mengambil langkah-langkah baru untuk menyediakan dana bagi bank-bank untuk meredam setiap potensi risiko yang dipicu oleh keruntuhan Silicon Valley Bank. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaStabilitas ekonomi sangat sensitif terhadap pergerakan politik yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaPelaku inisial FI ditangkap di Pangkalan Kerinci. Korban mengalami kerugian Rp72 juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jumlah bank bangkrut pada tahun ini telah mengalami peningkatan pesat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaNantinya Celengan by Superbank akan otomatis pecah ketika mencapai Rp5.000.000, atau bisa dipecahkan oleh nasabah tanpa penalti.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaAtap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaEmpat jasad petugas KA yang menjadi korban dalam peristiwa itu di antaranya sudah dievakuasi.
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca Selengkapnya