Tinggal di Gubuk Dekat Hutan, Lansia Ini Kerja Demi Obati Anak Sakit Kencing Darah
Merdeka.com - Masa tua merupakan masa di mana seseorang menikmati sisa usianya dengan tenang. Namun, pada kenyataannya tak semua orang bisa beruntung mendapatkan momen tersebut terlebih mereka dengan status perekonomian yang tidak mampu.
Banyak sekali warga miskin di Indonesia yang harus berjuang mati-matian meski usianya sudah memasuki usia senja. Seperti wanita lansia yang tinggal di dekat hutan satu ini.
Di masa tuanya ia harus tetap berjuang dengan bekerja serabutan dalam kondisi tubuhnya yang amat renta itu. Terlebih dia memiliki anak yang saat ini menderita penyakit serius dan butuh untuk segera diobati. Ingin tahu cerita kisah pilu dari wanita lansia yang biasa dipanggil Nek Inak Pian tersebut? berikut ulasan selengkapnya.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Siapa yang rentan badan sakit? Kondisi seperti arthritis reumatoid, lupus, atau bahkan radang tenggorokan bisa menyebabkan perasaan seperti ini.
-
Bagaimana Dina Mariana berjuang melawan penyakitnya? Dina Mariana adalah seorang pejuang yang berusaha sembuh dari kanker rahim sejak 2021. Meski berjuang keras, semangatnya tak pernah pudar.
-
Siapa yang terkena kanker anak? Leukemia, lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak adalah beberapa jenis kanker yang paling umum menyerang anak-anak di Indonesia.
Banting Tulang Demi Sesuap Nasi dan Tinggal di Gubuk Dekat Hutan
Nenek Inak Pian, adalah seorang wanita lansia yang kini usianya sudah menginjak 90 tahun. Di usianya yang sudah sangat senja, namun dia harus tetap berjuang bekerja serabutan.
Tubuhnya yang sudah renta dan juga bungkuk seolah tak menjadi penghalang dirinya mengerjakan demi mendapatkan penghasilan untuk sesuap nasi. Ia rela bekerja serabutan demi menyambung hidup dan menghidupi anaknya yang sakit-sakitan.
Instagram/rumahyatim©2021 Merdeka.com
Seperti dijelaskan dalam akun Instagram @rumahyatim, bahwa kini ia bersama sang anak tinggal di gubuk berukuran 3x4 dekat hutan. Sebelum sakit-sakitan, anaknya juga bekerja sebagai seorang buruh tani.
"Jika sedang sehat, anaknya bekerja sebagai buruh tani di lahan milik orang lain," seperti dikutip dari Instagram @rumahyatim.
Penghasilan yang Didapat Jauh dari Cukup
Sehari-hari bekerja serabutan, mulai dari mencangkul tanah dan lain-lain, penghasilan Nek Inak Pian sangatlah jauh dari kata cukup. Penghasilan yang didapatkannya sangat tidak seberapa.
Bahkan Nek Inak dan anaknya seringkali menahan rasa lapar, apabila penghasilannya tidak cukup untuk membeli makan. Jika cukup, mereka pun hanya makan seadanya.
Instagram/rumahyatim©2021 Merdeka.com
Terlebih kini, sang anak tidak bisa ikut membantu untuk mencari rezeki guna mencukupi kebutuhan sehari-hari karena menderita sakit yang cukup parah.
"Apalagi, jika anaknya sakit, terkadang mereka harus menahan lapar berhari-hari," tulis keterangan unggahan.
Anak Derita Sakit Kencing Darah
Diketahui, anak dari Nek Inak Pian yang awalnya sanggup bekerja sebagai seorang petani kini harus meninggalkan profesinya. Usut punya usut, karena ia tengah menderita penyakit yang cukup serius.
Anak dari Nek Inak Pian menderita sakit kencing darah. Kondisi ini sudah diidapnya selama dua tahun belakangan.
Instagram/rumahyatim©2021 Merdeka.com
Hal ini disebabkan lantaran tidak adanya biaya yang digunakan untuk anaknya berobat. Padahal sebelum anaknya terbaring sakit, ia lah yang merawat dan mengurus Nek Inak sehari-harinya.
"Yang mengurus Nek Inak itu anaknya, tapi anaknya juga punya penyakit kencing darah sudah dua tahun ini,” ucap seorang relawan. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca SelengkapnyaViral kisah haru perjuangan lansia berusia 80 tahun bersama anaknya ODGJ. Ia berjualan dengan membawa sang anak.
Baca SelengkapnyaPasangan tersebut tinggal di rumah yang terbuat dari tiang kayu dan berdinding bambu dengan kondisi yang sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaSejak istrinya meninggal, Abah Ucup merawat sang ibu yang sudah berusia 103 tahun seorang diri.
Baca SelengkapnyaAda momen haru saat sang pasien terpaksa mengurus hingga tanda tangan berkas persetujuan operasi sendiri.
Baca SelengkapnyaKisah seorang wanita lansia asal Purworejo benar-benar membuat siapapun yang membaca akan mengelus dada.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaDagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita paruh baya pilih berjualan di tengah hutan dan gunung selama 24 jam sehari untuk penuhi kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaDia mendedikasikan seluruh hidupnya demi merawat sang ibu di tengah hutan tanpa tetangga.
Baca SelengkapnyaKisah haru Pak Edi, penjual kerupuk Palembang yang tetap bekerja meski sakit.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca Selengkapnya