2023, Pertamina targetkan Indonesia swasembada BBM
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) menargetkan pada 2023, Indonesia terlepas dari beban impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Kemandirian BBM ini diperoleh dengan cara melakukan modernisasi kilang Balikpapan, Cilacap, Balongan dan Dumai, serta penambahan dua kilang baru di Tuban dan Bontang.
"2023 era mandiri pasokan BBM betul-betul akan terjadi, kita tidak perlu lagi impor BBM," kata Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi di Kilang Pertamina, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (9/6).
Bahkan, Indonesia berpotensi ekspor BBM apabila produksi kilang-kilang tersebut berlebih. Rachmad mengatakan, negara-negara tujuan ekspor paling awal adalah yang berada di wilayah ASEAN.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
"Kalau produksi BBM berlebih, kita pertimbangkan untuk ekspor ke kawasan ASEAN," imbuh Rachmad.
Lebih lanjut Rachmad menjelaskan, untuk mencapai swasembada BBM sudah dimulai dengan proyek Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) di Cilacap dan pengoperasian kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban pada 2015. Dengan demikian, kapasitas kilang minyak Indonesia meningkat menjadi 1 juta barel per hari
"Seluruh infrastruktur saat ini punya kemampuan mengolah 1 juta barel crude per hari. Kami bisa operasikan 900.000 barel crude per hari," ujar Rachmad.
Selain itu, groundbreaking proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan tahap pertama akan dilakukan pada tahun 2017 dan ditargetkan rampung tahun 2019, akan menambah kapasitas pengolahan crude sebesar 100.000 barel per hari. Dengan demikian, kapasitas total kilang pengolahan menjadi 1,1 juta barel per hari.
Ditambah lagi, proyek Grass Root Refinery (GRE) Tuban yang dikerjakan Pertamina dengan Rosneft, Rusia berkapasitas 300.000 barel per hari, mulai dikerjakan pada 2018 dan ditargetkan rampung pada 2022. Kapasitas pengolahan bertambah menjadi 1,4 juta barel per hari.
RDMP Refinery Unit (RU) Cilacap yang dikerjakan Pertamina bersama Saudi Aramco, rencananya akan berkapasitas 370.000 barel per hari pada 2022, namun saat ini baru memiliki kapasitas 340.000 per hari. Total kapasitas produksi akan menjadi 1,77 juta barel per hari.
Kapasitas produksi akan bertambah lagi dengan selesainya RDMP Dumai dan Balongan, lalu GRR Bontang yang berkapasitas 300.000 bph, maka total kapasitas kilang menjadi lebih dari 2 juta barel per hari pada 2023.
"Akhir 2023 (kapasitas kilang) mencapai 2 juta bph," kata Rachmad.
Kapasitas produksi tersebut, lanjut Rachmad, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi BBM masyarakat yang juga diproyeksi mencapai 2,6 juta barel per hari pada 2023.
Untuk itu, Pertamina akan membangun 2 kilang baru berkapasitas 300.000 barel per hari. Namun, Pertamina belum memutuskan lokasi pembangunan 2 kilang tambahan tersebut meski sudah menjajaki dua lokasi yakni Arun dan Sumbawa.
"2030 kebutuhan kita meningkat sampai 2,6 juta bph, maka perlu tambahan 2 kilang baru lagi. 2025-2030 akan ada 2 kilang baru lagi, tapi belum diputuskan di mana, pertimbangannya banyak. Ada permintaan kuat di Indonesia Timur, di Sumbawa, juga di Arun," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaPemerintah memutuskan untuk menyetop impor BBM dan LPG pada 2030 mendatang.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaBatu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertamina akan terus mengembangkan penggunaan bahan bakar berbasis bioenergi dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut bakal menyebabkan banyaknya hasil produksi LNG yang belum terkontrak atau memiliki pembeli (uncommitted cargo).
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya