5 Tanda perusahaan Anda bakal lakukan PHK besar-besaran
Merdeka.com - Kondisi perekonomian dunia belum sepenuhnya pulih. Begitu pula dengan kondisi ekonomi di dalam negeri yang justru semakin mengkhawatirkan. Perlambatan pertumbuhan ekonomi terus berlanjut.
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal semakin nampak di depan mata. Ancaman PHK sangat mengkhawatirkan. Anggota DPR Misbakhun khawatir bila perekonomian tidak membaik, pengusaha cenderung memilih melakukan efisiensi karyawan demi menekan biaya produksi.
Pengusaha seolah 'menghalalkan' PHK massal sebagai langkah penyelamatan perusahaan agar tidak terpuruk di tengah melambatnya perekonomian nasional.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Kenapa perusahaan teknologi PHK karyawan? Pengurangan tenaga kerja ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri, didorong oleh langkah penghematan biaya, upaya restrukturisasi, dan pergeseran strategi menuju teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
-
Kapan PHK karyawan teknologi mulai terjadi? Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri teknologi tidak menunjukkan tanda-tanda melambat pada 2024.
-
Kapan PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Siapa saja yang kena PHK di perusahaan teknologi? Tidak hanya perusahaan kecil, raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Google juga terus mengurangi jumlah karyawan mereka tahun ini, meskipun telah mengumumkan PHK massal tahun lalu.
Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menuturkan, dengan menurunnya penjualan otomatis pengusaha enggan menggenjot produksi. Karena itu tidak heran jika pengusaha memilih menghentikan bisnisnya, menutup pabriknya.
"Sekarang penjualan menurun, harga komoditas melemah, ya ngapain produksi mending ditutup sementara," ungkapnya.
Dia menyebut, kondisi ini banyak terjadi pada industri padat karya. Tidak menutup kemungkinan terjadinya PHK besar-besaran.
"Properti, otomotif, retail dan konsumen produk. Itu semua lagi menurun," tuturnya.
Dilansir dari Business Insider, Kamis (12/11), sebuah hasil penelitian mengungkapkan perusahaan akan melakukan sejumlah sinyal sebelum melaksanakan PHK besar-besaran.
Jika perusahaan tempat Anda bekerja menunjukkan kombinasi dari sejumlah tanda-tanda ini maka mulailah menyiapkan langkah antisipasi. Mungkin Anda bisa menyiapkan CV kembali untuk melamar bekerja di tempat lain.
Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah tanda-tandanya.
Bos mengumumkan rencana PHK
Tanda ini menjadi yang paling mudah untuk ditangkap bahwa segera akan terjadi PHK besar-besaran. Seperti yang terjadi pada Twitter di mana sang bos besar Jack Dorsey mengirimkan memo untuk pekerjanya mengenai detail PHK.Selain itu, tanda lain yang bisa ditangkap ialah pejabat-pejabat tinggi di perusahaan sudah angkat kaki. Jika hal itu sudah terjadi, wajar jika Anda mulai gelisah.
Bos kerap mengucapkan kata restrukturisasi
Hewlett-Packard, perusahaan IT ternama asal Amerika, telah melakukan PHK pada karyawannya sejak 2008. Darinya bisa dilihat sejumlah cara tidak langsung untuk mengatakan pemecatan.CEO Meg Whitman dan pejabat HP lainnya kerap menggunakan istilah pengetatan, restrukturisasi, pengelolaan ulang, dan lain sebagainya.
Ditawarkan kontrak kerja yang tak bisa dinegosiasikan
Perusahaan apabila menawarkan sebuah kontrak kerja baru tanpa bisa dinegosiasikan bisa menjadi tanda bakal dilakukan PHK besar-besaran. Anda bisa mulai membesarkan hati jika ini terjadi.Perusahaan akan memberi pilihan mengambil tawaran kontrak baru atau Anda akan terkena PHK.
Perusahaan melakukan perekrutan besar-besaran
Dalam pengembangan usaha, suatu perusahaan tak dipungkiri membutuhkan sumber daya manusia cukup besar. Namun, aksi ini bisa menjadi sinyal bahaya.Groupon, situs jual beli diskon, menjadi salah satu contoh saat mereka baru membuka kantor resminya di Korea. Perusahaan saat itu menarik sekitar 300 pekerja baru tiap minggunya. Saat itu, Groupon berniat ekspansi ke lebih dari 40 negara.Namun, awal tahun ini, perusahaan mengumumkan akan memPHK sekitar 1.100 pekerja dan menutup cabang di 7 negara. Pesan yang bisa diambil ialah saat perusahaan melakukan ekspansi besar-besaran maka ancaman juga semakin besar sehingga menimbulkan sejumlah keputusan berat harus diambil.
Perusahaan diambil alih perusahaan lain
Laporan Fortune mencatat pada saat perusahaan keju Kraft merger dengan Heinz pada Maret lalu, sedikitnya 2.500 orang terkena PHK.Merger memang terkadang memakan korban, PHK adalah salah satunya. Merger terkadang menjadi momok bagi para pekerja di perusahaan.
Baca juga:BPS: Dalam setahun pengangguran bertambah 320 ribu orangDipecat, eks pekerja gugat Cakra TVMicrosoft pecat lagi 1.000 karyawanCegah PHK massal, 30 perusahaan dapat pinjaman hingga Rp 1 triliunHarga minyak dunia anjlok, Repsol jual aset dan pecat karyawanBikin desk cegah PHK, BKPM sosialisasi ke pusat industri padat karya10 Perusahaan rumahkan karyawan, Buruh Subang demo Disnaker (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaData BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca SelengkapnyaPenyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional dan lainnya.
Baca SelengkapnyaIda menegaskan dalam sebuah penyelesaian persoalan di sebuah perusahaan, perlu ada pemahaman yang sama antara manajemen dan pekerja.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 11.000 buruh di industri tekstil pada perusahan besar mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca SelengkapnyaPeraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKapasitas produksi lima pabrik milik Kimia Farma yang akan ditutup tersebut tidak pernah mencapai target.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.
Baca SelengkapnyaAngka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida juga mengingatkan PHK harus dilakukan dengan mengikuti aturan yang berlaku.
Baca Selengkapnya