6 Negara Dengan Populasi Paling Sedikit di Dunia, Satu Negara Hanya Diisi 764 Jiwa
Keberadaan negara-negara ini menawarkan perspektif menarik tentang pertumbuhan demografi, kehidupan sosial, serta tantangan yang mereka hadapi.

Dunia ini terdiri dari banyak negara, masing-masing dengan karakteristik unik, mulai dari jumlah penduduk hingga tradisi dan budaya yang khas. Namun, di antara berbagai negara tersebut, ada yang menonjol karena memiliki populasi yang sangat kecil.
Keberadaan negara-negara ini menawarkan perspektif menarik tentang pertumbuhan demografi, kehidupan sosial, serta tantangan yang mereka hadapi.
Lantas negara mana saja dengan populasi paling sedikit di dunia, mengeksplorasi potensi, kendala, dan faktor-faktor yang memengaruhi ukuran populasinya.
Melansir dari Best Diplomats, berikut daftar negara tersedikit di dunia:
1. Vatikan
Kota Vatikan, negara merdeka terkecil yang diakui secara internasional di dunia, memiliki populasi terendah hanya 764 jiwa pada tahun 2024. Karena status khusus Kota Vatikan sebagai negara spiritual di bawah yurisdiksi Tahta Suci, mayoritas warganya adalah pendeta dan penganut agama Katolik, dengan sejumlah kecil orang awam yang bekerja untuk pemerintah.
Persyaratan ketat untuk kewarganegaraan, yang memerlukan persetujuan paus, semakin membatasi potensi para pemukim baru untuk bergabung dengan populasi. Orang-orang yang tinggal di dalam tembok Kota Vatikan secara alami dibatasi oleh wilayah fisik kota yang kecil, yaitu 49 hektar (121 are).
Negara ini merupakan salah satu negara dengan penduduk terpadat di dunia karena kepadatan penduduknya yang sangat tinggi lebih dari 1.700 orang per kilometer persegi. Peluang dan tantangan yang dihadapi penduduk Kota Vatikan juga unik.
Status negara-kota ini sebagai pusat spiritual dan administratif Gereja Katolik memberikan tujuan dan rasa kekeluargaan bagi penduduknya, yang memiliki hubungan mendalam dengan makna penting keagamaan dan budaya Vatikan.
Namun, keterbatasan ruang dan persyaratan ketat untuk menjadi warga negara menimbulkan hambatan signifikan terhadap pertumbuhan, sehingga kecil kemungkinan populasi akan berkembang pesat di masa mendatang.
2. Tuvalu
Tuvalu, sebuah negara kepulauan kecil di Samudra Pasifik , memiliki salah satu populasi terendah di dunia, dengan perkiraan sekitar 10.679 orang pada tahun 2024. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya populasi ini termasuk terbatasnya wilayah daratan negara tersebut, yang terdiri dari sembilan atol karang yang luasnya hanya 26 kilometer persegi.
Kendala geografis ini tentu saja membatasi kapasitas populasi yang lebih besar untuk tinggal di Tuvalu. Lokasi pulau yang terpencil, yang terletak di tengah-tengah antara Hawaii dan Australia, menimbulkan tantangan untuk menarik pemukim baru.
Peluang bagi para pemukim baru di Tuvalu terbatas karena negara ini berfokus pada pelestarian budaya dan identitasnya yang unik. Agama yang dominan di Tuvalu adalah Protestan, dengan kepatuhan kuat pada Gereja Tuvalu .
Sementara negara ini menghadapi tantangan seperti rasio ketergantungan usia yang tinggi dan infrastruktur yang terbatas, termasuk hanya satu bandara dan sejumlah kecil jalan raya, warga Tuvalu menghargai gaya hidup, budaya, dan identitas mereka, yang sering kali lebih penting daripada daya tarik migrasi ke negara lain.
3. Nauru
Nauru adalah negara kepulauan kecil lainnya di Samudra Pasifik. Negara ini memiliki salah satu populasi terendah di dunia, dengan sekitar 11.680 orang pada tahun 2024. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya populasi ini termasuk wilayah daratan Nauru yang terbatas, yang hanya seluas 21 kilometer persegi.
Letak negara yang terpencil dan kurangnya peluang ekonomi yang signifikan juga memengaruhi jumlah penduduknya. Peluang bagi para pemukim baru di Nauru terbatas karena ketergantungan ekonomi negara tersebut pada industri seperti pertambangan fosfat, yang telah menghadapi tantangan dalam beberapa tahun terakhir.
Identitas budaya penduduk yang kuat, dengan agama Protestan yang dominan dan bahasa Nauru yang khas, berkontribusi pada rasa kebersamaan dan rasa memiliki di antara penduduk. Namun, kurangnya layanan pinjaman komersial atau ritel formal di pulau tersebut menimbulkan tantangan bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Penutupan Pusat Pemrosesan Regional Nauru pada tahun 2020, yang merupakan sumber pendapatan penting bagi pemerintah, menyoroti kerentanan ekonomi yang dihadapi negara tersebut saat ini.
4. Palau
Palau memiliki populasi yang relatif rendah, yakni sekitar 16.733 jiwa pada tahun 2024. Luas wilayah negara yang terbatas, yang membentang 459 kilometer persegi, membuatnya terisolasi secara geografis. Komposisi demografi Palau beragam, dengan mayoritas penduduk adalah warga Palau, diikuti oleh warga Carolina, Asia, dan kelompok etnis lainnya.
Struktur ekonomi Palau dipengaruhi oleh industri seperti pariwisata dan perikanan, yang pada gilirannya berkontribusi pada peluang yang tersedia bagi penduduk baru. Keindahan alam dan keanekaragaman hayati laut yang kaya di negara ini menawarkan potensi bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Keterbatasan ketersediaan lahan dan kebutuhan untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan menimbulkan tantangan bagi pembangunan berkelanjutan di Palau.
Meskipun menghadapi kendala ini, warga Palau berkomitmen untuk melestarikan warisan budaya dan lingkungan alam mereka sambil mencari peluang untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
5. San Marino
San Marino , republik tertua di dunia, memiliki populasi rendah sekitar 33.889 penduduk pada tahun 2024. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya populasi ini termasuk luas daratan negara itu yang hanya 61 kilometer persegi.
Secara geografis, San Marino merupakan daerah kantong di Italia bagian tengah, yang menambah status uniknya dan memengaruhi jumlah populasinya. Bahasa utama yang digunakan di San Marino adalah bahasa Italia, yang mencerminkan ikatan budayanya dengan Italia.
Tingkat populasi perkotaan yang tinggi di negara ini, sebesar 97,8 persen, menunjukkan infrastruktur dan kualitas hidup yang berkembang dengan baik, yang dapat menarik individu yang mencari lingkungan yang damai dan aman.
San Marino menghadapi peluang dan tantangan unik karena jumlah penduduknya yang sedikit. Harapan hidup yang tinggi di negara ini, yaitu 85.417 tahun, mencerminkan kualitas layanan kesehatan dan gaya hidup di San Marino.
6. Monako
Monako , sebuah kerajaan kecil yang terletak di French Riviera, memiliki populasi sekitar 39.050 penduduk pada tahun 2024. Luas wilayah negara ini terbatas, hanya 2 kilometer persegi.
Bahasa utama yang digunakan di Monako adalah bahasa Prancis, yang mencerminkan hubungan budayanya dengan Prancis. Perekonomian negara ini bertumpu pada industri seperti pariwisata, perbankan, dan industri perjudian.
Standar hidup yang tinggi di negara ini, dengan PDB per kapita sebesar USD234.317 , menjadikannya yang tertinggi di dunia dan menarik banyak orang kaya dan pengusaha. Namun, biaya hidup dan menjalankan bisnis di Monako tinggi, dan pasarnya kompetitif.