6 Perusahaan Indonesia masuk daftar 2.000 perusahaan terbesar dunia
Merdeka.com - Forbes telah mengeluarkan Global 2000 yang berisi daftar-daftar perusahaan terbesar di dunia tahun 2016. Dari daftar tersebut, tiga bank China menduduki peringkat teratas mengalahkan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.
The Forbes global 2000 didasarkan pada pendapatan, laba, aset dan nilai pasar. Daftar perusahaan ini dari 63 negara dengan total pendapatan USD 35 triliun, laba bersih USD 2,4 triliun, total aset USD 162 triliun dan memiliki nilai pasar mencapai USD 44 triliun.
Perusahaan-perusahaan Indonesia pun tak luput dari daftar Forbes. Terdapat 6 perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam daftar Global 2000. Ini dia daftarnya:
-
Kenapa BRI masuk Forbes Global 2000? The Global 2000 berisikan 2000 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan sales (penjualan), profit (laba), asset (aset), dan market value (nilai pasar) dengan keempat variabel diberi bobot yang sama.
-
Bagaimana Forbes menentukan posisi perusahaan Indonesia di dunia? 1. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menempati posisi ke 307 di dunia dengan market value USD 53.79 miliar 2. Bank Mandiri menempati posisi ke 418 dengan market value USD 32.58 miliar 5. Bank Negara Indonesia (BNI) menempati posisi ke 930 dengan market value USD 11.76 miliar 6. Bayan Resources menempati posisi ke 983 dengan market value USD 46.96 miliar 7. Adaro Energy menempatkan posisi ke 1393 dengan market value USD 5.93 miliar
-
Bagaimana cara Forbes menghitung kekayaan? Dalam laman Forbes, kekayaan Prajogo Pangestu bersumber dari usaha di sektor Petrokimia. Selain itu, kekayaan orang nomor satu di Indonesia tersebut juga berasal dari bisnis di sektor pertambangan.
-
Siapa saja perusahaan terbesar di dunia versi Forbes? Kali ini yang menempatkan posisi 10 besar dalam daftar tahun 2023 yakni perusahaan JP Morgan, perusahaan minyak Arab Saudi, dan tiga bank raksasa milik China serta raksasa teknologi seperti Apple dan Alphabet.
-
Apa yang menjadi dasar Forbes dalam menentukan perusahaan terbesar di dunia? Forbes baru saja merilis daftar perusahaan-perusahaan terbesar di dunia. Kali ini yang menempatkan posisi 10 besar dalam daftar tahun 2023 yakni perusahaan JP Morgan, perusahaan minyak Arab Saudi, dan tiga bank raksasa milik China serta raksasa teknologi seperti Apple dan Alphabet.
-
Kenapa perusahaan dari Indonesia masuk dalam daftar Forbes? Sementara itu, ada 8 perusahaan milik Indonesia yang masuk dalam daftar perusahaan terbesar di dunia versi Forbes.
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
BRI merupakan salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya, BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan pribumi.
Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Saat ini, BRI menduduki peringkat ke 429 dalam daftar Forbes Global 2000. Total karyawan yang dimiliki bank tersebut sebanyak 54.859 pegawai.
Untuk total aset, BRI tercatat USD 63,72 miliar. Sedangkan, total penjualannya mencapai USD 7,13 miliar. Sementara untuk laba bersih yang dicatat perseroan mencapai USD 1,9 miliar. Dan market capnya mencapai USD 20,4 miliar.
Bank Mandiri
Bank yang berkantor pusat di Jakarta ini merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia.
Pada Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri.
Saat ini, Bank Mandiri menduduki peringkat 462 dalam Forbes Global 2000. Total karyawan bank yang dipimpin Kartika Wirjoatmodjo ini mencapai 36.737 pegawai yang tersebar di 1.296 kantor cabang.
Untuk total aset, Bank Mandiri tercatat USD 66,02 miliar. Sedangkan, total penjualannya mencapai USD 7,51 miliar. Sementara untuk laba bersih yang dicatat perseroan mencapai USD 1,52 miliar. Dan  market capnya mencapai USD 17,6 miliar.Â
Bank Central Asia (BCA)
BCA adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah menjadi bagian penting dari Salim Group. Sekarang bank ini dimiliki oleh salah satu grup perusahaan rokok terbesar di dunia, Djarum.
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdiri dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA pada tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia pada tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran saham perdana berlangsung pada tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55 persen yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah penawaran saham perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30 persen dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10 persen lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51 persen dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd, yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.
Saat ini, BCA menduduki posisi 620 dalam daftar Forbes Global 2000. Total karyawan yang dimiliki mencapai 24.814 pegawai.
Untuk total aset, Bank BCA tercatat USD 43,12 miliar. Sedangkan, total penjualannya mencapai USD 4,41 miliar. Sementara untuk laba bersih yang dicatat perseroan mencapai USD 1,34 miliar. Dan  market capnya mencapai USD 24,5 miliar.
Telekomunikasi Indonesia (Telkom)
Telkom adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.
Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia sebesar 52,47 persen dan 47,53 persen dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Saat ini, Telkom menduduki peringkat ke 659 dalam daftar Forbes Global 2000. Total karyawan yang dimiliki mencapai 24.785 pegawai.
Untuk total aset, Telkom tercatat USD 13,35 miliar. Sedangkan, total penjualannya mencapai USD 7,84 miliar. Sementara untuk laba bersih yang dicatat perseroan mencapai USD 1,2 miliar. Dan  market capnya mencapai USD 27,4 miliar.
Bank Negara Indonesia (BNI)
BNI adalah sebuah institusi bank milik pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaan BUMN, di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia (BNI), dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang saat ini dijabat oleh Achmad Baiquni.
Bank Negara Indonesia (BNI) adalah bank komersial tertua dalam sejarah Republik Indonesia. Bank ini didirikan pada tanggal 5 Juli tahun 1946. Saat ini, BNI mempunyai 914 kantor cabang di Indonesia dan 5 di luar negeri. BNI juga mempunyai unit perbankan syariah. Namun, sejak 2010 telah spin off atau memisahkan diri, yang dinamakan BNI Syariah
PT Bank Negara Indonesia Tbk didirikan oleh Margono Djojohadikusumo, yang merupakan satu dari anggota BPUPKI, lalu mendirikan bank sirkulasi/sentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang RI.
Margono berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha perbankan di Indonesia. Karena Margono adalah seorang pionir, maka dia berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara pandang bisnis perbankan di Indonesia, menggantikan peranan De Javasche Bank pada era penjajahan.
Saat ini, BNI berada di posisi 1.063 dalam daftar Forbes Global 2000. Total karyawan yang ada di bank tersebut mencapai 26.875 pegawai.
Untuk saat ini, total aset BNI tercatat USD 38,39 miliar. Sedangkan, total penjualannya mencapai USD 3,63 miliar. Sementara untuk laba bersih yang dicatat perseroan mencapai USD 679,5 juta. Dan  market capnya mencapai USD 6,9 miliar.
Gudang Garam
Gudang Garam adalah sebuah merek atau perusahaan produsen rokok populer asal Indonesia. Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo, perusahaan rokok ini merupakan peringkat kelima tertua dan terbesar dalam produksi rokok kretek. Perusahaan ini memiliki kompleks tembakau sebesar 514 are di Kediri, Jawa Timur.
Sebelum mendirikan perusahaan ini, sekitar umur 20 tahun, Tjoa Jien Hwie atau Surya Wonowidjojo mendapat tawaran bekerja dari pamannya di pabrik rokok Cap 93 yang merupakan salah satu pabrik rokok terkenal di Jawa Timur pada waktu itu. Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapatkan promosi dan akhirnya menduduki posisi direktur di perusahaan tersebut.
Pada 1956, Tjoa Jien Hwie meninggalkan Cap 93. Dia memilih lokasi di jalan Semampir II/l, Kediri, di atas tanah seluas 1000 meter persegi milik Bapak Muradioso yang kemudian dibeli perusahaan, dan selanjutnya disebut Unit I ini, memulai industri rumah tangga memproduksi rokok sendiri, diawali dengan rokok kretek dari kelobot dengan merek Inghwie. Setelah dua tahun berjalan Ing Hwie mengganti nama perusahaannya menjadi Pabrik Rokok Tjap Gudang Garam.
PT Gudang Garam Tbk tidak mendistribusikan secara langsung melainkan melalui PT Surya Madistrindo lalu kepada pedagang eceran kemudian baru ke konsumen atau produsen.
Saat ini, Gudang Garam menduduki posisi 1.387 dalam daftar Forbes Global 2000. Total karyawan perusahaan rokok ini mencapai 36.995 pegawai.
Untuk saat ini, total aset Gudang Garam tercatat USD 4,61 miliar. Sedangkan, total penjualannya mencapai USD 5,25 miliar. Sementara, untuk laba bersih yang dicatat perseroan mencapai USD 480,4 juta. Dan  market capnya mencapai USD 9,8 miliar.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 18 BUMN yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 kali ini. Total pendapatan mereka mencapai Rp2.763,31 triliun.
Baca SelengkapnyaLima perusahaan Indonesia berhasil masuk dan menunjukkan prestasi yang membanggakan di tingkat global.
Baca SelengkapnyaBRI menduduki peringkat 308 diikuti Bank Mandiri (373), BCA (457), Telkom Indonesia (912) dana BNI (944)
Baca SelengkapnyaErick menyebut BRI berhasil mengalahkan brand-brand besar global. BRI sendiri menempati urutan ke 308 dalam Forbes 2000 tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso dinobatkan sebagai The Best CEO.
Baca SelengkapnyaSelama 23 tahun jumlah orang kaya di Indonesia hanya bertambah 164.867 orang.
Baca SelengkapnyaBRI masuk dalam Daftar Fortune Southeast Asia 500.
Baca SelengkapnyaDari daftar yang tertera, Indonesia menempatkan satu wakil konglomerat paling kaya di Asia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, BRI juga dinobatkan oleh Forbes Internasional sebagai perusahaan terbesar.
Baca Selengkapnya