7 BUMN Karya Bakal Dilebur jadi 3 Kluster Perusahaan, Ini Sederet Hal Harus Diperhatikan
7 BUMN Karya Bakal Dilebur jadi 3 Kluster Perusahaan, Ini Sederet Hal Harus Diperhatikan
Herry mengingatkan agar rencana integrasi tersebut harus berorientasi jangka panjang, bukan hanya semata-mata menuntaskan permasalahan yang ada sekarang.
7 BUMN Karya Bakal Dilebur jadi 3 Kluster Perusahaan, Ini Sederet Hal Harus Diperhatikan
7 BUMN Karya Bakal Dilebur jadi 3 Kluster Perusahaan, Ini Sederet Hal Harus Diperhatikan
Rencana pemerintah mengintegrasikan tujuh perusahaan BUMN di sektor konstruksi atau BUMN karya menjadi hanya tiga kluster perusahaan mendapat dukungan. Pengamat BUMN dari Datanesia Institute, Herry Gunawan, setuju langkah integrasi BUMN Karya.
"Memang sudah sepatutnya dikonsolidasikan. Kenapa? Karena semuanya bermain pada wilayah yang sama. Sehingga ada kanibalisme, predatory pricing," ujar Herry dikutip di Jakarta, Jumat (21/6).
Namun demikian, Herry mengingatkan agar rencana integrasi tersebut harus berorientasi jangka panjang, bukan hanya semata-mata menuntaskan permasalahan yang ada sekarang.
Dia mengatakan, yang dilakukan pemerintah sekarang kesannya hanya sekadar menyelamatkan perusahaan yang kondisinya sedang tidak baik. Pemerintah kesannya semata-mata ingin menyelamatkan Wijaya Karya dan Waskita Karya saja.
"Karena punya beban, kewajiban yang begitu besar kemudian ditempelkan ke perusahaan yang relatif sehat," ungkapnya
merdeka.com
"Pemerintah sudah punya pengalaman, coba berapa integrasi yang sudah dilakukan pemerintah. Benchmarking pada Integrasi yang sukses, jangan mengulang kesalahan pada integrasi yang sampai sekarang masih menimbulkan masalah," tambah Herry.
Adapun skema integrasi yang direncanakan pemerintah mencakup penggabungan. Pertama, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero). Ketiga perusahaan akan bergabung dengan fokus pada proyek pembangunan air, rel kereta api, dan sejumlah konteks lain.
Selanjutnya adalah integrasi antara PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Integrasi Hutama Karya dan Waskita diekspektasikan dapat meningkatkan fokus perseroan terhadap proyek pembangunan jalan tol, jalan non-tol, dan bangunan kelembagaan.
Sementara skema ketiga, integrasi direncanakan terjadi antara PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Integrasi kedua perseroan akan berfokus untuk menggarap pelabuhan laut; bandar udara; rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC); dan bangunan hunian (residensial).
Meskipun demikian Herry melihat aspek investor, kreditor dan pemegang saham harus dipertimbangkan secara serius dalam strategi integrasi yang dilakukan BUMN Karya.
Herry mengambil contoh pada kluster integrasi Adhi Karya, Brantas Abipraya dan Nindya Karya. Ia mengungkapkan agar jangan sampai ada salah tunjuk nahkoda integrasi, karena investor, kreditor dan pemegang saham itu basisnya adalah reputasi, kredibilitas dan kepercayaan.
"Pertanyaannya sederhana, siapa yang kenal dengan Abipraya dan Nindya? Tapi dengan ADHI orang sudah kenal," ungkap Herry.
merdeka.com
Herry kemudian membandingkan ADHI, Abipraya dan Nindya juga sudah timpang. Nindya dieliminasi dari posisi pemimpin karena statusnya yang masih menjadi ’pasien’ PPA.
Sedangkan jika membandingkan ADHI dan Abipraya, secara laporan keuangan misalnya, aset Abipraya sekitar Rp8 triliun, sedangkan ADHI sekitar Rp40 triliun.
Kemudian secara nilai proyek yang dikerjakan ADHI jauh lebih besar, demikian juga dengan sektor proyek yang dikerjakan ADHI jauh lebih banyak. Jadi menurut Herry pengalaman dan pemahaman ADHI itu jauh lebih besar ketimbang Abipraya.
ADHI menurut Heryy biasa menangani masalah yang lebih kompleks dan jauh lebih tahan banting ketika dihadapkan dengan masalah. Sebaliknya, Abipraya karena mengerjakan proyek yang ukurannya kecil maka resikonya juga kecil- kecil.
"Kalau dianalogikan yang satu ngurusin pembuatan sepeda yang satu lagi udah ngurusin pembuatan mobil. Nah, kalau saya jadi investor atau shareholder yang punya duit kira kira uang saya nih mau kembangkan, kira-kira nih, saya mau taruh di yang ngurusin sepeda atau mobil?" ucap Herry.
Integrasi BUMN karya telah masuk dalam peta jalan BUMN 2024-2034.
Kementerian BUMN dipastikan bertanggung jawab atas rencana tersebut dan tidak akan terputus setelah pemerintahan berganti. Sehingga pada dasarnya tenggat waktu menjadi tidak relevan.
Hal tersebut juga ditegaskan oleh Herry. Selain tidak relevan juga jika dipaksakan akan menjadi warisan yang buruk Menteri BUMN Erick Thohir.
"Misalnya gini, kita ambil contoh kembali dari kluster ADHI, ini ada tiga perusahaan, ketika digabungkan, size-nya misalnya akan menjadi sekitar Rp60 triliun. Kita ibaratkan sebagai sebuah restoran ternama yang berlokasi di Sudirman. Tapi mohon maaf ya, yang memimpin tiba-tiba karena integrasinya dipaksakan selesai segera, yang tadinya megang warteg di Mampang. Gimana investor bisa percaya taruh modal disitu," tutup Herry.