Ada Terminal Maskapai Penerbangan Berbiaya Murah, Menpar Yakin AP II Tak Akan Rugi
Merdeka.com - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan kehadiran terminal bandara maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier terminal/LCCT) tidak akan membuat rugi pengelola bandara. Maret, terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi LCCT.
"Jangan dikira LCCT akan rugi dengan full service carrier. Jadi LCCT tidak akan harus lebih rugi daripada yang normal. Karena dengan banyaknya orang disitu, ada ribuan orang, mereka bisa pasang jualan food and beverages (f&b) yang bisa nilainya lebih tinggi," ujarnya di Menara BCA, Jakarta Selatan, Senin (4/2).
Menteri Arief menambahkan, selain maskapai dengan biaya murah atau low cost carrier (LCC), Indonesia dinilai perlu juga memiliki LCCT. Lantaran negara-negara maju telah lebih dulu merealisasikan LCCT guna memberikan alternatif maskapai udara bagi para pengguna atau masyarakat.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Dimana bisa dapat tiket pesawat murah? Memilih mendarat di bandara alternatif bisa membuatmu menemukan harga tiket pesawat yang lebih murah.
-
Kapan Indonesian Airways berdiri? Akhirnya pada 26 Januari 1949 berdirilah sebuah perusahaan maskapai yang bernama Indonesian Airways yang menggunakan DC-3 Dakota.
-
Bagaimana cara memperoleh tiket pesawat murah? Melansir laman Traveloka, ada sejumlah cara yang belum diketahui semua orang untuk mendapatkan tiket pesawat murah. Termasuk untuk periode Nataru, yakni: 1. Pilih platform agen perjalanan yang tepat Berikut cara menentukan mana platform yang baik? Pertama, cek kredibilitasnya agen perjalanan di tengah masyarakat. Cara mudahnya adalah dengan cara googling dan coba lihat apakah terdapat informasi mencurigakan terkait platform tersebut.Selain itu, pilih platform yang memiliki sistem keamanan terpercaya.
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
"Kita harus attract banyak LCC ke Indonesia, tapi sayangnya Indonesia tidak punya LCCT, terminal yang murah. Di Kuala Lumpur, Singapura, Bangkok, London itu ada semua LCCT. Hampir semua negara besar ada, tapi Indonesia belum," ujarnya.
Dia menjelaskan, keberadaan LCCT dapat mengakomodasi biaya tiket pesawat yang saat ini naik tinggi. Meski begitu, terminal maskapai penerbangan berbiaya murah tidak perlu khawatir akan menelan rugi. "Jadi orang-orang yang datang dari luar negeri dari terminal 2F yang akan dijadikan model itu biayanya rendah."
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaLuhut dan timnya tengah menyiapkan cara untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaBandara Kertajati secara resmi menerima pengalihan penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung,
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (13/9).
Baca SelengkapnyaBaginya, efisiensi di tubuh BUMN terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan milik negara yang ia pimpin.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dirancang sebagai upaya untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaErick menyebut hal ini bentuk adaptif BUMN dalam menghadapi perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya kapan proses merger Citilink dan Pelita Air rampung, Erick Thohir meminta bersabar.
Baca SelengkapnyaUntuk tahap awal, lapangan udara tersebut masih bersifat VVIP sebagai tempat pendaratan pesawat presiden dan untuk kepentingan IKN.
Baca SelengkapnyaPenetapan Bandar Udara Internasional dapat memperkuat sektor penerbangan nasional.
Baca Selengkapnya