Bakal Layani Umrah, Bandara IKN Nusantara Ditawarkan ke Investor Asing
Untuk tahap awal, lapangan udara tersebut masih bersifat VVIP sebagai tempat pendaratan pesawat presiden dan untuk kepentingan IKN.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi memastikan Bandara IKN nantinya bisa melayani penerbangan komersial. Untuk itu, dia telah menawarkan bandara tersebut untuk dikerjasamakan dengan investor dalam dan luar negeri melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Menhub memaparkan dua skema operasi Bandara IKN. Untuk tahap awal, lapangan udara tersebut masih bersifat VVIP sebagai tempat pendaratan pesawat presiden dan untuk kepentingan IKN.
Sementara untuk penerbangan komersial kini masih dalam tahap pembahasan. Selain untuk masyarakat umum, pengembangan Bandara IKN juga disiapkan untuk dikolaborasikan dengan investor.
"Kita ada pemikiran dan pak presiden sudah setuju, ini untuk umum yang bisa digunakan untuk umrah, untuk penerbangan yang jarak jauh. Dari IKN sampai ke Eropa, ke Amerika," ujar Menhub saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (20/9) malam.
"Dan kami sedang bicara dengan investor dalam dan luar negeri, sebenarnya ini jadi satu kesempatan juga untuk melakukan KPBU," sambung dia.
Menhub juga telah melakukan penjajakan dengan sejumlah perusahaan untuk menarik investasi. Namun, dia belum mau menyampaikan lebih lanjut terkait hal tersebut.
Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo
Dia juga berharap pengembangan Bandara IKN untuk penerbangan komersial ini bakal dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya di bawah presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"InsyaAllah kalau diterima. Kan dasar pemikiran bisa lain-lain, tapi common apabila kalau kita bisa kita lakukan dengan KPBU akan lebih bagus," ungkap dia.
Menhub menyampaikan progres pengerjaan Bandara IKN yang telah bisa didarati oleh sejumlah pesawat. Menurut perhitungannya, landasan pacu di sana sudah mulus dan tidak menemui kendala.
"Lalu dalam kurun beberapa saat ini kita kerjasama dengan TNI AU, karena yang penting adalah menggunakan bandara itu dengan besaran pesawat yang sama dengan yang akan digunakan presiden," kata Menhub.
"Tadi pagi sudah didarati Hercules. Besok akan didarati pesawat sejenis yang akan dilakukan presiden. Setelah itu bisa digunakan. Jadi enggak ada issue aman dan tidak aman. Memang prosedur suatu bandara memang demikian," tuturnya.