AirAsia tak minat beli Batavia Air setelah pailit
Merdeka.com - PT AirAsia Indonesia mengaku tidak berminat lagi untuk membeli Batavia Air setelah perusahaan tersebut dinyatakan pailit bulan lalu. AirAsia sebelumnya gagal menemukan titik temu untuk mengakuisisi maskapai lokal tersebut.
Presiden Direktur AirAsia Indonesia Dharmadi mengaku perusahaannya memilih untuk memperkuat bisnis dengan sumber daya sendiri. Termasuk urusan menambah pesawat sampai meningkatkan jumlah karyawan.
"Tidak ada pembicaraan (akuisisi) lagi. Dengan pesawat baru kita harapkan cost-nya lebih rendah, buat kita lebih efisien, kita lebih memilih dengan kaki sendiri, dengan sistem sendiri," ujarnya di Jakarta, Jumat (15/2).
-
Kapan Indonesian Airways berdiri? Akhirnya pada 26 Januari 1949 berdirilah sebuah perusahaan maskapai yang bernama Indonesian Airways yang menggunakan DC-3 Dakota.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Mengapa Etihad Airways membuka rute ke Bali? Menurut Arik, Pulau Bali memiliki sesuatu untuk ditawarkan bagi para pencari petualangan dan pencari suasana sosial dinamis, serta mereka yang mencari budaya, ketenangan dan kebugaran.
-
Kenapa Pelita Air beli banyak Airbus A320? Amanat dari Pemerintah untuk terus meningkatkan konektivitas udara Nasional dan tingginya minat masyarakat merupakan faktor utama yang mendorong perusahaan untuk terus menambah jumlah armadanya agar bisa menambah frekuensi penerbangan dan rute-rute penerbangan yang baru.
-
Mengapa Airlangga Hartarto mendorong investasi asing? Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun di tahun 2023.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
Orang nomor satu di AirAsia Indonesia itu menyatakan sama sekali tidak ada pembicaraan lanjutan dengan direksi Batavia Air sebelum maupun sesudah pailit. Meski demikian, dia mengaku prihatin karena bangkrutnya maskapai pesaing itu menunjukkan industri penerbangan Tanah Air sangat ketat.
"Persaingan di kancah Indonesia ini is really tough, sama kayak di Amerika, siapa enggak kuat ya gulung tikar," cetusnya.
Tahun ini AirAsia menambah 9 pesawat, sehingga total armada mereka menjadi 31 unit. Pada 2018, maskapai penerbangan murah itu menargetkan jumlah pesawat mencapai 70 unit. Sehingga rencana penambahan karyawan melalui usaha sendiri juga menjadi ambisi Dharmadi.
"Saat ini 22 pesawat beroperasi, pegawai kita 1.200 orang, kalau nambah 70 berarti pegawai kita menjadi 5.000 karyawan, terdiri dari penerbang, flight attendant, sampai staff consumer," paparnya.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mandala Airlines kini berganti nama menjadi Tigerair Mandala.
Baca SelengkapnyaTim Cook pernah berjanji untuk membangun pabrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut
Baca SelengkapnyaDi Indonesia hanya ada satu perusahaan bahan bakar pesawat, sehingga butuh adanya kompetisi di sektor ini.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaBandara Kertajati pernah dibuka dan airlines dipaksa pindah ke sana, tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaDjarum dan Wings Group tetap masuk sebagai investor di IKN.
Baca SelengkapnyaPrabowo satu-satunya menteri Jokowi yang berkorban untuk Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaBatik Air menjadi sorotan karena pilot dan co-pilot tertidur saat mengemudikan pesawat.
Baca Selengkapnya