AirNav Siapkan Rp 2,6 Triliun Tingkatkan Layanan Navigasi Udara di 2019
Merdeka.com - Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto mengalokasikan anggaran investasi senilai Rp 2,6 triliun untuk 290 program peningkatan layanan navigasi penerbangan di seluruh Cabang AirNav Indonesia, baik di bandara-bandara besar maupun perintis. Investasi ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu senilai Rp 1,9 triliun.
"Selama enam tahun memberikan layanan navigasi penerbangan di ruang udara Indonesia, AirNav Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan. Pada tahun ini kami," ungkap Novie dalam acara Media Gathering 2019 di Padang, Sumatera Barat, Rabu (20/2).
Dia menjelaskan, investasi tersebut ditujukan untuk modernisasi peralatan CNS-A (Communication, Navigation, Surveillance dan Automation) dan peningkatan kualitas personel layanan navigasi penerbangan. Anggaran yang dialokasikan untuk peralatan communication adalah Rp 260,4 miliar (10 persen), navigation Rp 113,5 miliar (4 persen), surveillance Rp 222 miliar (9 persen), automation Rp 1,1 triliun (44 persen), mechanical & electrical Rp 71,4 miliar (3 persen) serta building & supporting Rp 779,7 miliar (30 persen).
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Bagaimana cara ASN Pasuruan memajukan kotanya? 'Mari kita fokus, untuk mohon bersama-sama pertolongan Allah SWT. Agara urusan dunia dan akhirat kita beres, dan bu khofifah saya juga sampaikan bahwa setiap tahunnya sudah berjalan 3 tahun ini, kami punya progran 1 asn 1 sembako ' ujar Gus Ipul
-
Bagaimana Kemenhub meningkatkan kualitas transportasi darat? Dengan tujuan menjadikan jalur darat sebagai akses utama bagi masyarakat, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan layanan dan mengatasi berbagai tantangan, seperti kemacetan lalu lintas dan polusi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih baik untuk masa depan.
-
Apa yang dibangun di IKN untuk menunjang transportasi? Dalam video tersebut, terlihat bahwa perekam video sedang berada di dalam mobil sembari merekam sekeliling jalan. 'Jalan Tol IKN, demi menunjang kelancaran transportasi di ikn salah satu proyek yang juga dibangun adalah jalan tol dibuat langsung menuju ke kawasan inti pusat pemerintahan atau kipp, kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat atau pupr pun menargetkan jalan tol,' tulis akun Herlina Indah selaku pengunggah video dikutip merdeka.com, Kamis (27/6).
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
"Dalam mengantisipasi pertumbuhan traffic penerbangan, kualitas layanan navigasi penerbangan akan kami tingkatkan bukan hanya di bandara-bandara besar, tetapi juga bandara yang lebih kecil hingga bandara-bandara perintis. Papua misalnya, tahun ini kami meluncurkan 45 program senilai Rp 245,5 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2018 lalu senilai Rp 156 miliar," ujarnya.
Selain itu, beberapa program besar yang dikerjakan oleh AirNav Indonesia pada tahun 2019 antara lain adalah pembangunan menara pengendali lalu lintas penerbangan (ATC Tower) di New International Yogyakarta Airport (NYIA), Banjarmasin, Solo, Ilaga, Wamena, Palu, Silangit, Bengkulu, Letung, Muara Teweh, Dekai dan Sintang, peremajaan dan upgrade ADS-B (Automatic Dependent Surveillance Broadcast) di sejumlah bandara, A-SMGCS (Advanced-Surface Movement Guidance and Control System) level 2 di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, penambahan mobile tower, serta 3D ATC simulator dan surveillance simulator.
Seluruh program investasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan layanan navigasi penerbangan secara merata di seluruh ruang udara Indonesia. Layanan navigasi penerbangan yang diberikan oleh AirNav Indonesia sepanjang tahun 2018 mendapatkan predikat excellent dari maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia.
"Sinergi dengan seluruh stakeholder penerbangan adalah kunci keberhasilan dalam merangkai konektivitas udara. Kami mengapresiasi salah satu mitra strategis kami yaitu Indonesia National Air Carriers Association (INACA) yang telah memberikan predikat excellent untuk layanan navigasi penerbangan. Capaian ini tidak akan membuat kami terlena, justru menjadi pelecut semangat baru untuk terus meningkatan layanan navigasi penerbangan," Jelasnya.
Service Quality Index (SQI) berdasarkan survei yang dilakukan oleh INACA meningkat menjadi 4,31 di tahun 2018 dari sebelumnya 4,07 di tahun 2017. SQI didapatkan melalui perpaduan antara Cockpit Crew Satisfaction Index (CSI) dengan proporsi nilai 80 persen dan Observed Quality Index (OQI) dengan proporsi nilai 20 persen.
CSI ditentukan melalui metode survei dan wawancara Proportionate Stratified Random Sampling (PSRS) terhadap 1.015 pilot on duty yang mendarat di lokasi survei, yang terdiri dari 844 pilot rute domestik dan 171 pilot rute internasional. Pertanyaan yang diajukan seputar kualitas layanan navigasi penerbangan seperti kualitas komunikasi penerbangan, informasi penerbangan, informasi cuaca, prosedur layanan navigasi penerbangan dan kualitas personel navigasi penerbangan yang memberikan layanan tersebut.
OQI ditentukan melalui observasi langsung yang dilakukan oleh tim INACA dan AirNav Indonesia di 10 lokasi antara lain Jakarta Air Traffic Services Canter (JATSC), Makassar Air traffic Services Center (MATSC), Balikpapan, Batam (Tanjung Pinang), Bandung, Denpasar, Medan, Sentani, Surabaya dan Ternate.
Survei ini dilakukan untuk meninjau kompetensi personel navigasi penerbangan, APP room, ACC room (khusus JATSC dan MATSC), briefing office, ruang administrasi dan keuangan, keamanan lingkungan kerja, fasilitas komunikasi, fasilitas navigasi penerbangan, fasilitas otomasi dan fasilitas surveillance. Pada tahun 2018, nilai CSI meningkat menjadi 4,28 dan nilai OQI meningkat menjadi 4,43 dari sebelumnya 4,03 dan 4,25 pada tahun 2017.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.
Baca SelengkapnyaTNI melakukan terobosan untuk menghadapi ancaman perang di masa depan. Salah satunya melibatkan unsur siber dan drone
Baca SelengkapnyaLangkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaAwalnya, target minimum essential force (MEF) ditargetkan mencapai 100 persen pada 2024, namun direvisi menjadi 70 persen.
Baca SelengkapnyaDigunakan untuk memenuhi kebutuhan pemantauan udara TNI AU, termasuk kerjasama radar dan Command & Control (C2) systems.
Baca SelengkapnyaRadar Thales buatan Prancis akan dipasang di sekitar IKN dan wilayah Papua
Baca SelengkapnyaKemenhub dan Boeing bekerja sama tingkatkan industri penerbangan.
Baca SelengkapnyaPesawat yang ke-10 dan ke-11 akan tiba di minggu ke-4 November 2023.
Baca SelengkapnyaAgus akan menggadeng Industri Pertahanan untuk menyediakan persenjataan.
Baca Selengkapnya