Apa yang Diterima Konsumen Jika Kendaraan Kena Recall?
Desakan untuk penarikan (recall) mencuat di media sosial karena produk yang dijual dianggap tidak berkualitas.
Desakan untuk penarikan (recall) mencuat di media sosial karena produk yang dijual dianggap tidak berkualitas.
Apa yang Diterima Konsumen Jika Kendaraan Kena Recall?
Apa yang Diterima Konsumen Jika Kendaraan Kena Recall?
Sepeda Motor Honda belakangan ini menjadi pembicaraan publik karena dituding memiliki rangka enhanced Smart Artchitecture Frame (eSAF) dengan kualitas rendah, bahkan disebut karatan.
Desakan untuk penarikan (recall) kemudian mencuat di media sosial.
Bahkan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga berpendapat seharusnya Astra Honda Motor (AHM) mengambil langkah recall sepeda motor dengan rangka eSAF.
Menanggapi itu, General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbudin menegaskan
pihaknya belum akan melakukan langkah tersebut. Dia memastikan produk yang telah dipasarkan sudah melalui proses uji kualitas.
"Terkait recall karena kami sudah sampaikan sejak awal bahwa produk kami sudah kami produksi dengan melalui proses uji kualitas yang sudah teruji," kata Ahmad, Kamis (24/8).
"Kami belum memiliki rencana recall, tentu kami akan berusaha proaktif cepat dan sigap menangkap setiap keluhan yang disampaikan konsumen," sambung Ahmad.
Sebagai informasi, recall adalah langkah perusahaan untuk menarik kembali produk yang telah dipasarkan.
Alasan adanya recall bisa disebabkan adanya kecacatan produk yang bisa berbahaya bagi konsumen.
Melansir Otosia, proses penggantian dapat bervariasi, tergantung pada penyebab penarikan tersebut dan undang-undang yang berlaku di suatu negara.
Semisal undang-undang perlindungan konsumen, undang-undang khusus yang mengatur perdagangan.
Produk recall tidak hanya berlangsung satu hari, satu minggu, atau satu bulan saja.
Namun bisa berlangsung selama setahun, bahkan lebih dari satu tahun tergantung jumlah produk dan penyebab recall tersebut.
Jika produsen mobil/motor mengeluarkan produk yang dapat membahayakan konsumen dalam hal keamanan, produsen akan mengumumkan kepada publik bahwa ada masalah keamanan produk yang harus diperbaiki.
Sehingga meminta konsumen mengembalikannya kepada produsen. Langkah perusahaan biasanya mengganti komponen yang membahayakan tersebut dengan yang baru dan aman bagi keselamatan.
Kemudian produsen akan mengembalikan produknya kepada konsumen.
Langkah recall lebih dipilih oleh perusahaan karena biaya untuk melakukan pemanggilanan produk lebih kecil bila dibandingkan dengan biaya akibat hukum (denda) yang ditimpakan oleh undang-undang kepada produsen.
Referensi lain menjelaskan, proses ini berlangsung ketika produsen menyampaikan kepada publik adanya recall terhadap produk yang dianggap bermasalah.
Nantinya, produsen menyarankan konsumen agar membawa kendaraannya ke pusat servis atau dealer resmi untuk melakukan perbaikan atau modifikasi yang diperlukan.
Produsen akan menanggung biaya yang terkait dengan recall.
Di antaranya mencakup perbaikan cacat, penggantian suku cadang yang rusak. Termasuk melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan kendaraan memenuhi standar keselamatan.
Penting bagi konsumen untuk segera menanggapi penarikan untuk memastikan keselamatan dan berfungsinya kendaraan mereka.