Bakal Bangun 14 Kota Mirip Jakarta, Timnas AMIN Bantah Tinggalkan IKN
Pengembangan IKN sudah termaktub dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022.
Pengembangan IKN sudah termaktub dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022.
Bakal Bangun 14 Kota Mirip Jakarta, Timnas AMIN Bantah Tinggalkan IKN
Pasangan capres cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akan fokus mengembangkan 14 kota sekelas Jakarta. Daftar kota tersebut mulai dari Batam, Bangka, Bogor, Pontianak, Semarang, Surakarta, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Denpasar, dan Lebak Barat.
Meski demikian, Sekretaris Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies-Cak Imin (Timnas AMIN) Wijayanto Samirin menyangkal jika pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Cak Imin bakal menghentikan proyek pembangunan IKN. Sebab, pengembangan IKN sudah termaktub dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN).
"Kita akan fokus pada pengembangan minimal 14 kota. Kalau 14 kota apakah IKN akan dihentikan? Belum tentu. Bisa jadi itu bagian dari 14 itu, yang tegas disampaikan pak Anies di berbagai kesempatan adalah ini dasarnya Undang-Undang, siapapun yang terpilih jadi presiden harus tunduk kepada Undang-Undang," tegasnya sesuai acara Indonesia Digital Summit 2023 di Four Seasons Jakarta, Selasa (28/11/2023).
"Jadi tentang IKN ini masih sangat dinamis diskusinya. Saya tidak tahu, yang jelas tim kami sedang melakukan analisis penyesuaian apa yang akan dilakukan, apa yang diperbaiki. Tentang keputusan finalnya kan Undang-Undang, ada di tangan rakyat," kata Wijayanto.
Dia pun menanggapi pernyataan Cak Imin, yang mengaku lebih senang tinggal di Jakarta daripada di IKN yang berada di tengah hutan.
"Saya juga kurang memahami background dari statemen Cak Imin. Tapi pasti Cak Imin pasti punya pemikiran yang mendalam tentang ini," imbuhnya.
Terkait kelanjutan IKN yang tak masuk visi-misi Anies-Cak Imin, dia mengaku sempat ada perdebatan panjang di tubuh Timnas AMIN terkait keberlangsungan proyek yang diinisiasi kabinet Presiden Joko Widodo. Pada akhirnya, Timnas AMIN sepakat untuk tidak memasukannya.
"Kita tidak memasukan membangun bandara, jaringan air bersih. Itu bukan berarti tidak dilanjutkan, sama saja dengan IKN. Ini masih merupakan diskusi yang sangat dinamis. Analisis tentang ini sedang dilakukan, dan berjalan terus," tuturnya.
Oleh karenanya, Wijayanto meminta publik tidak berasumsi berlebihan jika suatu proyek tak masuk ke dalam visi-misi Anies-Cak Imin. Begitu juga soal kelangsungan proyek IKN, ia menyerahkan kewenangan akhir kepada kedua pasangan calon.
"Nanti biar capres dan cawapres yang mengeluarkan statemen itu. Tugas kami adalah feeding beliau-beliau yang sifatnya teknokratis," ujar Wijayanto.
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Negara (IKN) mencatat, progres pembangunan fisik mencapai 38 persen. Selain itu dalam waktu dekat, swasta nasional segera merealisasikan investasi di ibu kota baru.
"Nanti kita lihat jumlahnya. Karena masih dihitung. Tidak kurang dari Rp 10 Triliun segera masuk dari swasta," kata Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono kepada wartawan, di Sumbu Kebangsaan, IKN, Kamis (17/8).
Merdeka.com