Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank Indonesia Turunkan GWM 200 Bps, Berlaku Mulai 1 Mei 2020

Bank Indonesia Turunkan GWM 200 Bps, Berlaku Mulai 1 Mei 2020 Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. ©handout/Bank Indonesia

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 200 basis poin (bps) kepada perbankan umum nasional. Kebijakan tersebut akan mulai berlaku efektif pada 1 Mei 2020.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan penurunan GWM tersebut merupakan bagian dari upaya pelonggaran moneter melalui instrumen kuantitas (quantitative easing) untuk memulihkan perekonomian nasional dari dampak virus corona (Covid-19).

"Menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah masing-masing sebesar 200 bps untuk bank umum konvensional dan 50 bps untuk bank umum syariah, mulai berlaku 1 Mei 2020," jelas Perry dalam sesi teleconference, Selasa (14/4).

"Kebijakan ini akan tambah likuiditas perbankan sebanyak Rp102 triliun," dia menambahkan.

Selain penurunan GWM, Bank Indonesia juga melakukan ekspansi operasi moneter melalui penyediaan term repo kepada bank-bank dan korporasi dengan transaksi underlying SUN/SBSN dengan tenor sampai dengan 1 tahun.

Kemudian, tidak memberlakukan kewajiban tambahan giro untuk pemenuhan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) baik terhadap bank umum konvensional maupun unit usaha syariah untuk periode 1 tahun, berlaku 1 Mei 2020.

"Ini akan menambah likuiditas perbankan Rp15,8 triliun, sehingga menambah total likuiditas jadi Rp117,8 triliun," jelas Perry.

PLM Naik 200 Bps untuk Bank Konvensional dan 50 Bps untuk Syariah

Untuk memperkuat manajemen likuiditas perbankan dan sehubungan dengan penurunan GWM tersebut, BI juga menaikan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 200 bps untuk bank umum konvensional dan 50 bps untuk bank umum syariah per 1 Mei 2020.

"Kenaikan PLM tersebut wajib dipenuhi melalui pembelian SUN/SBSN yang akan diterbitkan oleh pemerintah di pasar perdana," tukas Perry.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diminta Sri Mulyani Genjot PMI Manufaktur, Bank Indonesia Ambil Kebijakan Begini
Diminta Sri Mulyani Genjot PMI Manufaktur, Bank Indonesia Ambil Kebijakan Begini

Salah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya

Penurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Suku Bunga Acuan BI Naik, Segini Bunga Deposito BCA, BNI Hingga BRI
Suku Bunga Acuan BI Naik, Segini Bunga Deposito BCA, BNI Hingga BRI

Bunga deposito yang ditawarkan oleh Bank BCA sebesar 3,50 persen untuk tenor 1 bulan; 3,75 persen untuk tenor 3 bulan; 2,50 persen untuk tenor 6 bulan; dan 2,00

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Suntik Likuiditas Perbankan Rp259 Triliun Hingga Oktober 2024
Bank Indonesia Suntik Likuiditas Perbankan Rp259 Triliun Hingga Oktober 2024

Dari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya

Bank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya
Tukar Uang Baru saat Lebaran 2025 Harus Pakai Aplikasi, Maksimal Rp4,3 Juta per Orang
Tukar Uang Baru saat Lebaran 2025 Harus Pakai Aplikasi, Maksimal Rp4,3 Juta per Orang

Ketentuan baru lainnya, Bank Indonesia juga menaikan batas penukaran uang dari sebelumnya Rp4 juta menjadi Rp4,3 juta.

Baca Selengkapnya
BI Hentikan Setop Publikasi JIBOR di Indonesia, Simak Alasannya
BI Hentikan Setop Publikasi JIBOR di Indonesia, Simak Alasannya

Penghentian JIBOR terhitung tanggal 1 Januari 2026 mendatang.

Baca Selengkapnya
Hore, Insentif DP 0 persen Rumah dan Kendaraan Diperpanjang Hingga Tahun Depan
Hore, Insentif DP 0 persen Rumah dan Kendaraan Diperpanjang Hingga Tahun Depan

Perpanjangan ini untuk mendorong pertumbuhan kredit.

Baca Selengkapnya
BI: Penyaluran Kredit Baru Naik, namun Kredit Konsumsi Melambat di Triwulan IV 2024
BI: Penyaluran Kredit Baru Naik, namun Kredit Konsumsi Melambat di Triwulan IV 2024

Penyaluran kredit baru pada triwulan atau kuartal IV 2024 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya