Bea Cukai Beri Fasilitas Ekspor untuk Komoditas Perkebunan
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 memberikan dampak untuk seluruh aspek kehidupan perekonomian nasional. Mengatasi hal tersebut, Bea Cukai, telah menyiapkan berbagai program relaksasi dan kemudahan, baik dalam hal prosedural maupun fiskal.
Fasilitas itu diberikan untuk mendorong kinerja ekspor nasional Salah satu sektor yang mendapatkan fasilitas ekspor dari Bea Cukai ialah pertanian dengan sub sektor perkebunan.
Pemberian fasilitas hingga asistensi terhadap para eksportir dan calon eksportir komoditas perkebunan pun makin digalakkan Bea Cukai. Hal ini didasari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat ekspor perkebunan pada periode Januari-Oktober 2020 sebesar 359,5 triliun rupiah atau naik 11,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yaitu sebesar 322,1 triliun. Nilai tersebut menunjukkan sektor subsektor perkebunan menjadi penyumbang terbesar ekspor di sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 90,92 persen.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Apa komoditi perkebunan yang dibudidayakan? Masa kolonial Belanda di Indonesia banyak ditemui berbagai macam perkebunan milik swasta yang menjadi sumber penghasilan yang begitu besar saat itu. Sebut saja Tembakau dan Karet, dua komoditi ini harganya tinggi di pasaran.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
"Kantor-kantor pelayanan Bea Cukai di berbagai daerah tengah mengoptimalkan upaya penanganan ekspor perdana komoditas perkebunan, seperti yang dilaksanakan Bea Cukai Ambon yang telah memfasilitasi ekspor perdana pala di akhir Maret 2021."
"Pada tanggal 9 April 2021, komoditas tersebut telah ditangani secara bersama oleh Bea Cukai Ambon, Bea Cukai Tanjung Perak, Karantina Pertanian Ambon dan Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya, sebelum masuk pelabuhan muat ekspor di Tanjung Perak, Surabaya," ungkap Kepala Seksi Humas Bea Cukai, Sudiro, Kamis (15/4).
Menurutnya, sinergi antarinstansi dan antarkantor pelayanan Bea Cukai dalam mendorong ekspor menjadi sangat berarti.
"Di Pelabuhan Tanjung Perak, muatan ekspor pala dari Ambon dipindah ke kontainer internasional. Semua barang yang ada di dalam eks kontainer lokal dipindah semua ke kontainer internasional sesuai yang diberitahukan pada dokumen ekspor."
"Fumigasi langsung diawasi Karantina Pertanian Ambon yang berkolaborasi dengan BBKP Surabaya. Ketika sinergi terjalin dengan baik, ekspor pun semakin melesat," lengkapnya.
Selain pala dari Ambon, komoditas perkebunan yang juga difasilitasi ekspor perdananya adalah buah pinang. Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Riau dan Bea Cukai Pekanbaru menunjukkan komitmennya dalam melaksanakan asistensi dan membina perusahaan untuk dapat mengekspor produknya dengan memanfaatkan fasilitas pusat logistik berikat (PLB).
"Dari PLB PT Surya Inti Primakarya (SIP) pada tanggal 1 April 2021 telah diekspor 27.000 kg buah pinang kering (betel nut) milik CV Pinang Super senilai USD52,380 yang dikemas dalam 338 kantung. Komoditas tersebut diangkut melalui Pelabuhan Belawan menuju Pelabuhan Songkhla di Thailand," kata Sudiro.
Sebagai PLB, perusahaan eksportir mendapatkan fasilitas fiskal berupa penangguhan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI) yang diberlakukan untuk barang impor yang diimpor ke PLB.
Bea Cukai sepenuhnya memberikan asistensi dan dukungan kepada CV Pinang Super dan PLB PT Surya Inti Primakarya untuk dapat memasarkan produknya di kancah internasional. Dengan kegiatan tersebut, Sudiro berharap dapat menjadi motivasi dan acuan bagi pengusaha lainnya untuk memperluas pemasaran produknya dan bersaing secara global di kancah internasional.
Ekspor komoditas perkebunan juga tengah dioptimalkan Bea Cukai Makassar dengan menggandeng Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Mengingat selama ini, Sulawesi Selatan telah rutin melakukan ekspor komoditas perikanan, yang terdiri dari rumput laut, ikan segar, gurita, carragean, mete kupas, daging kepiting, cumi, udang olahan, hingga udang segar.
Hasilnya, pada tanggal 12 April 2021 dilaksanakan ekspor perdana komoditas rempah-rempah, seperti kemiri, kayu manis, ketumbar, pupuk bat guano, dan komoditas unggulan Sulawesi Selatan lainnya di Terminal Peti Kemas Makassar PT Pelindo IV.
"Pada kegiatan pelepasan ekspor perdana tersebut, total volume ekspor yang dilepas oleh empat belas pelaku usaha ekspor adalah sebesar 1.488 ton dengan nilai USD3,44 juta atau setara dengan Rp49,9 miliar. Adapun negara tujuan ekspor meliputi Hongkong, Amerika Serikat, Cina, Italia, Kanada, Rusia, Prancis, Jepang, Australia, dan Korea Selatan," jelas Sudiro.
Tak berhenti di komoditas perkebunan, bahan olahan hasil komoditas perkebunan juga diyakini Bea Cukai sebagai potensi komoditas ekspor yang menjanjikan. Melalui PLBN Aruk, Bea Cukai Sintete memfasilitasi ekspor sejumlah produk makanan olahan antara lain keripik sukun, keripik talas, keripik ubi dan makanan kering sebanyak 800 kilogram.
Dikatakan Sudiro, kegiatan ekspor ini merupakan hasil tindak lanjut dari rapat yang dilakukan oleh Bea Cukai dengan instansi terkait seperti Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Disperindag Singkawang, Diskumindag Sambas, dan instansi terkait lainnya.
"Terdapat tiga belas contoh produk yang disediakan pada ekspor kali ini, guna dijadikan sebagai contoh produk khas dari Kota Singkawang sendiri. Kami berharap agar produk UMKM Kota Singkawang tersebut dapat terserap dan dipromosikan langsung ke masyarakat Kuching, Malaysia, karena setelah ini akan ada banyak produk baru hasil UMKM Singkawang yang akan diminati usahawan Kuching," tutupnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah gejolak perekonomian dunia, ekonomi Indonesia mampu bertahan dengan didukung inflasi yang terkendali.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, terbit 20 izin fasilitas kawasan berikat di Jawa Tengah dan DIY.
Baca SelengkapnyaUMKM di Jatim dijadikan salah satu 'soko guru' perekonomian di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto menyebutkan Indonesia merupakan daerah agraris.
Baca SelengkapnyaAPBN hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat positif dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBea Cukai terus berupaya membantu kemajuan dan perkembangan industri dalam negeri
Baca SelengkapnyaSalah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaBarang yang diimpor mendapatkan penangguhan bea masuk
Baca SelengkapnyaEkspor petai oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Sukobubuk dengan tujuan utama pasar Jepang memiliki nilai transaksi ekonomi sebesar Rp989 juta.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaIndustri kecil dan menengah tak perlu risau lagi jika hendak kirim barang ke luar negeri
Baca Selengkapnya