Beras di Indomaret Langka, Presiden Jokowi Beri Penjelasan Begini
Jokowi berjanji untuk mengajak insan media untuk melihat langsung kondisi stok beras di toko ritel.
Jokowi tidak menjawab secara jelas terkait kelangkaan beras di ritel seperti Indomaret dan Alfamart tersebut.
Beras di Indomaret Langka, Presiden Jokowi Beri Penjelasan Begini
Beras di Indomaret Langka, Presiden Jokowi Beri Penjelasan Begini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali buka suara soal stok beras langka di pasar ritel semisal Alfamart dan Indomaret.
Namun, Jokowi tidak menjawab secara jelas terkait kelangkaan beras tersebut. Dia hanya berjanji untuk mengajak insan media untuk melihat langsung kondisi stok beras di toko ritel.
"Nanti saya ajak. Saya tunjukin berasnya ada atau ndak ada," ujar Jokowi di sela-sela acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/).
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi juga sempat menjawab perihal kekosongan stok beras di pasar ritel modern. Bulog sendiri menyuplai beras operasi pasar ke supermarket dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Bayu menyampaikan, Bulog pada hingga 12 Februari 2024 telah menggelontorkan 226.000 ton beras SPHP.
"Sebagai catatan, sampai 12 Februari sudah disalurkan 226.000 ton beras SPHP secara nasional," ujar Bayu beberapa waktu lalu.
Untuk Jakarta saja, Bulog sudah mengucurkan sekitar 60.000 ton beras SPHP dalam waktu 10 hari. Tambahan stok puluhan ton pun sudah ikut dikirimkan ke toko ritel modern pada Senin, 12 Februari 2024.
"Kemarin ambil contoh jakarta, Senin, kami sudah langsung bekerja, kita kirim Hypermart 40 ton, Ramayana 50 ton, Lotte 10 ton, Alfamart 30 ton, Indomaret 50 ton, Indogrosir 40 ton," ungkapnya.
Tak hanya gerai ritel modern, Bulog juga menyuplai beras SPHP untuk Pasar Induk Beras Cipinang sekitar 2.800 ton.
"Jadi kemarin saja, Bulog mengeluarkan 4.000 ton dalam 1 hari, SPHP, termasuk ke PIBC, termasuk ke ritel tadi," imbuh Bayu.
Bayu mengatakan, tugas Bulog untuk menyalurkan beras SPHP ke pasar ritel berbasis permintaan. Jika stok di rak sudah kosong, pelaku usaha ritel pun bisa meminta kembali ke Bulog.
"Ya kan kita tahu kalau misalnya Hypermart, Ramayana tadi kan kita kirimnya ke distribusi center mereka dong. Ya kita, Bulog enggak ngirim dong ke masing-masing, enggak, ke distribusi center mereka. Mereka yang mendistribusikan, itu sistem mereka kan begitu," tuturnya.