Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berhasil di pertanian, 5 pemuda ini dikirim ke Jepang

Berhasil di pertanian, 5 pemuda ini dikirim ke Jepang festival jepang. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - 5 Pemuda pilihan ini berhasil mengelola pertanian dan peternakan sekaligus memanfaatkan produksi pertaniannya menjadi pakan untuk ternak. Tak heran, keempatnya pun dikirim ke Jepang untuk magang di bidang Pertanian.

Kelimanya yakni Jumlis Aprianto, pemuda Asal Tebing Tinggi Benai Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau, M. Jufri dari Kabupaten Gowa, M. Sabran dari Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan, Supriadi dan Abdul Basri dari Palu, Provinsi Sulawesi Tengah serta I Putu Gede Oka Prabawa dari Provinsi Bali.

Mereka lolos seleksi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan). Kelimanya akan mengikuti program magang bidang pertanian NAEC Niagata di Niagata, Jepang, selama delapan bulan. 

Orang lain juga bertanya?

"Untuk Pulau Sumatera hanya Jumlis yang lolos," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Kuansing, Ir H Maisir di Kuansing, Senin (31/3).

Untuk mengikuti program tersebut, ada beberapa tahap yang harus dilewati kelima pemuda berprestasi ini. Peserta diseleksi di Balai Pelatihan Milik Kementan yang ada di Provinsi Jambi. Setelah itu, para calon kembali mengikuti seleksi di Balai Besar Penelitian Pertanian (BBPP) Kementan Ketindang di Kabupaten Malang, Jawa Timur, selama satu bulan pada Oktober.

Selanjutnya, peserta mengikuti orientasi di Pusat Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Kementan yang ada di Ciawi, Jawa Barat, dari tanggal 27 Maret - 10 April 2014.

"Mereka akan ditempatkan di rumah penduduk. Dari tempat ini Jumlis dan rekan akan melihat dan ikut serta bersama penduduk yang ditempatinya untuk mengelola areal pertanian," jelas Maisir.

Lebih lanjut Maisir mengemukakan Niagata memiliki kelebihan sebagai contoh untuk 50 hektare lahan pertanian hanya dikelola oleh satu orang.

Maisir mengemukakan sesampainya di kampung halaman, ilmu yang diterima para pemuda termasuk Jumlis, akan diterapkan. Namun harus didukung dengan sarana dan prasana yang ada.

"Karena itu ilmu dan pengalaman yang diperoleh harus didukung sarana dan prasarana yang ada," kata Maisir. (mdk/cza)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Petani Purworejo Bandingkan Gaji di Jepang Rp35 Juta, Begini Jawaban Ganjar
Petani Purworejo Bandingkan Gaji di Jepang Rp35 Juta, Begini Jawaban Ganjar

Capres Ganjar Pranowo mendapat curhatan dari para petani di Purworejo

Baca Selengkapnya
Cerita Petani Bisa Jual petai Hingga Jepang dan Amerika Serikat
Cerita Petani Bisa Jual petai Hingga Jepang dan Amerika Serikat

Kebutuhan pasar ekspor bisa dipenuhi secara kontinu karena stok petai masih cukup melimpah.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Kemnaker Siap Fasilitasi Pemagangan ke Jepang
Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Kemnaker Siap Fasilitasi Pemagangan ke Jepang

Kemnaker telah menyiapkan program pemagangan ke Jepang bagi pemuda Kabupaten Batang.

Baca Selengkapnya
Ganjar Dorong Petani Milenial Manfaatkan Teknologi Tingkatkan Produksi Pertanian
Ganjar Dorong Petani Milenial Manfaatkan Teknologi Tingkatkan Produksi Pertanian

Ganjar meyakini, petani milenial akan banyak yang lahir jika dibarengi dengan keseriusan pemerintah dalam memberikan mendampingi.

Baca Selengkapnya
Dedi Mulyadi Melongo Mendengar Cerita Pria Ini, Berhasil Kuliahkan Anaknya dan Bekerja di Jepang Hasil dari Ternak Kambing
Dedi Mulyadi Melongo Mendengar Cerita Pria Ini, Berhasil Kuliahkan Anaknya dan Bekerja di Jepang Hasil dari Ternak Kambing

Peternak domba ini bisa menyekolahkan anaknya hingga berhasil menjadi seorang sarjana dan bekerja di negeri Sakura, Jepang. Hal itu membuat Dedi kagum.

Baca Selengkapnya
Raja Antoni: Perhutanan Sosial Bentuk Keberpihakan Dalam Pengentasan Kemiskinan dan Kemandirian Pangan
Raja Antoni: Perhutanan Sosial Bentuk Keberpihakan Dalam Pengentasan Kemiskinan dan Kemandirian Pangan

Ekspor petai oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Sukobubuk dengan tujuan utama pasar Jepang memiliki nilai transaksi ekonomi sebesar Rp989 juta.

Baca Selengkapnya
Peneliti BRIN Apresiasi Perkembangan Signifikan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Peneliti BRIN Apresiasi Perkembangan Signifikan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Program optimasi lahan rawa di Merauke ini memberikan harapan baru untuk menjadikan wilayah paling timur Indonesia ini sebagai lumbung pangan.

Baca Selengkapnya
Kementan Dorong Petani Muda Sebagai Garda Terdepan Pembangunan Pertanian
Kementan Dorong Petani Muda Sebagai Garda Terdepan Pembangunan Pertanian

Kementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.

Baca Selengkapnya
Berasal dari Keluarga Sederhana, 5 Sahabat Kini Sama-Sama Sukses Angkat Derajat Ortu, Dulu Bisa Kuliah karena Beasiswa
Berasal dari Keluarga Sederhana, 5 Sahabat Kini Sama-Sama Sukses Angkat Derajat Ortu, Dulu Bisa Kuliah karena Beasiswa

Kisah lima sahabat yang kini sama-sama sukses berhasil angkat derajat orangtua, walau dulu bisa kuliah karena beasiswa.

Baca Selengkapnya
Dulu Dapat Cibiran, Pasutri Petani Ini Berhasil Didik 10 Anaknya hingga Sukses, Jadi Pekerja Tambang hingga TNI
Dulu Dapat Cibiran, Pasutri Petani Ini Berhasil Didik 10 Anaknya hingga Sukses, Jadi Pekerja Tambang hingga TNI

Orang tua yang berprofesi sebagai petani ini awalnya banyak menghadapi cibiran lantaran memiliki 10 anak.

Baca Selengkapnya
Sering Dipandang Sebelah Mata, 4 Petani Ini Hidup Sukses dengan Omzet Ratusan Juta
Sering Dipandang Sebelah Mata, 4 Petani Ini Hidup Sukses dengan Omzet Ratusan Juta

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menjadi petani.

Baca Selengkapnya
Prihatin dengan Pertanian di Tanah Air, Pria Brebes Ini Rela Pulang ke Indonesia Setelah 6 Tahun Kerja di Jepang
Prihatin dengan Pertanian di Tanah Air, Pria Brebes Ini Rela Pulang ke Indonesia Setelah 6 Tahun Kerja di Jepang

Sebelum terjun ke dunia pertanian, Makmur merantau ke Jepang dan bekerja di bidang manufaktur.

Baca Selengkapnya