Berpenampilan Bak Gelandangan dan Cari Makan di Tempat Sampah, Ternyata Orang Kaya Punya 10 Rumah
Bukti Heinz bukan orang melarat adalah adanya beberapa aset properti yang nilainya mencapai jutaan euro.
Pepatah mengatakan bahwa hemat pangkal kaya. Namun. dalam versi ekstrem sepertinya diterapkan pria Jerman bernama Heinz B. Bukan gelandangan apalagi tak punya uang, Heinz yang berstatus jutawan lebih senang mendapatkan makanan dari tempat sampah dari pada mengeluarkan uang.
Bukti Heinz bukan orang melarat adalah adanya beberapa aset properti yang nilainya mencapai jutaan euro. Dia dilaporkan pernah menarik uang dari rekeningnya senilai 700 ribu euro (Rp11,7 miliar) untuk membeli rumah baru yang jadi aset properti kesepuluhnya.
-
Bagaimana orang berpura-pura kaya? Mereka sering kali terlihat membeli barang-barang mewah, seperti pakaian dari desainer terkenal, gadget terbaru, atau mobil mahal, meskipun pendapatan mereka tidak cukup untuk menutupi semua pengeluaran tersebut.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
-
Apa ciri orang pura-pura kaya? Salah satu indikasi paling jelas dari individu yang berpura-pura kaya adalah kebiasaan mereka dalam membeli barang-barang bermerek yang melebihi kemampuan keuangan mereka.
-
Apa tanda orang berpura-pura kaya? Individu ini juga cenderung berpindah dari satu tempat tinggal mewah ke tempat tinggal lainnya, meskipun sebenarnya mereka tidak mampu membayar sewa atau cicilan yang tinggi.
-
Siapa saja pengemis kaya raya di Indonesia? Berikut ini 5 pengemis yang ternyata kaya raya: Legiman di Pati, Jawa Tengah Pada tahun 2019, seorang pengemis bernama Legiman terciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta. Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari. Sri Keryati di Jakarta Pusat. Dia kedapatan memiliki jumlah emas dan uang hingga Rp23 juta. Sri terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp313.900. Sehingga totalnya berjumlah Rp23.063.900. Muklis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring pengemis bernama Muklis yang memiliki harta yang banyak. Muklis terjaring di Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, Muklis kedapatan memiliki uang Rp90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun. Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu mencapai Rp80 juta. Uang pecahan Rp50 ribu total Rp10 juta. Uang pecahan Rp20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp250 ribu. Luthfi Haryono di Gorontalo Pengemis di Gorontalo, bernama Luthfi Haryono membuat heboh jagat media sosial. Luthfi juga berkedok sumbangan masjid dengan membawa proposal ilegal ke setiap rumah dan warung. Waktu ditangkap Luthfi kedapatan bawa uang Rp43 juta dan emas. Sri Siswari Wahyuningsih di Semarang, Jawa Tengah Siswari diketahui memiliki deposito sebesar Rp140 juta dan rekening tabungan sebesar Rp16 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki surat BPKB kendaraan roda dua. Pengemis terlihat sangat lusuh itu mempunyai tiga anak yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bahkan ketiga anaknya kuliah di kampus ternama Kota Semarang. Anaknya yang pertama berinisial HMS kuliah di Universitas Perbankan (Unisbank) di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Kemudian anak kedua berinisial SMS kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Agung (Unisula), Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang.
Namun saat melihat penampilannya, Heinz terlihat seperti seorang gelandangan. Namun penampilan memang bisa menipu. Dia memiliki latar belakang sebagai pensiunan dari Darmstadt di barat daya Jerman.
Pada tahun 2021, dia pertama kali menjadi berita utama, ketika dilaporkan memiliki tujuh unit rumah dan dua apartemen. Heinz juga punya uag sekitar USD 540.000 (sekitar Rp8,4 miliar) di rekening banknya.
Sejak saat itu, ia terus mengembangkan kekayaannya, dan baru-baru ini menginvestasikan 700.000 euro untuk membeli rumah baru. Pensiunan insinyur listrik ini juga memiliki uang pensiun bulanan sebesar 3.600 euro, serta uang pensiun lainnya sebesar 156 euro.
Habiskan 5 Euro untuk Makan Sebulan
Selain 5 euro yang mungkin dia habiskan untuk makan setiap bulan, pengeluarannya hanya mencakup koneksi internet untuk laptopnya.
Namun di tengah kekayaan yang dimiliki, dia mengaku telah hidup hemat sepanjang hidupnya. Dia mengaku tidak benar-benar membutuhkan uang untuk bertahan hidup.
Heinz lebih senang hidup dengan makanan yang ditemukan di tempat sampah dan menimbun segala macam barang yang dibuang orang lain.
"Mungkin saya akan membeli minyak untuk menggoreng atau sesuatu jika habis, tapi saya menemukan sebagian besar makanan di tempat sampah," kata Heinz baru-baru ini kepada tabloid Jerman, Bild, dikutip dari Oddity Central, Kamis, 22 Februari 2024.
Heinz menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menimbun barang-barang yang dibuang orang lain, mengayuh sepedanya mengelilingi Daarmstadt untuk mencari barang-barang baru.
"Orang-orang boros dan membuang begitu banyak makanan yang bisa memberi makan satu keluarga! Sebagai contoh, orang membeli sebungkus sosis, memakannya, lalu membuang sisanya ke tempat sampah," lanjutnya.
Heinz tidak tahu kepada siapa dia akan mewariskan kekayaannya, karena dia hidup tanpa keluarga dekat.
Dia memiliki beberapa sepupu jauh, tetapi dia mengatakan bahwa mereka tidak mampu membayar pajak warisan, jadi dia mempertimbangkan untuk mewariskan beberapa properti kepada penyewa.