Bertahan hidup di Jakarta dengan gaji Rp 3 juta
Merdeka.com - Dengan biaya hidup yang tinggi di Jakarta, mampukah bertahan hidup jika gaji hanya Rp 3 juta? Jawabannya tentu bisa, bahkan yang gajinya di bawah Rp 3 juta pun bisa. Semua tergantung bagaimana mengelola gaji yang diterima. Persoalannya bukan pada berapa besar gaji, tapi pada cara kita mengelola gaji tersebut.
Ambil contoh seorang pegawai bernama SA (26) yang bekerja di sebuah perusahaan swasta. Di perusahaan tersebut SA bekerja sebagai office boy. Gaji pokoknya Rp 2,7 juta, ditambah uang lembur, uang tip, dan uang makan kira-kira penghasilannya sebulan Rp 3 juta. Namun dari gaji sebesar itu, SA bisa menyisihkan uang sebesar Rp 1 juta tiap bulan.
"Saya sederhana saja yang penting bisa ngatur uang. Enggak usah ikut-ikutan beli ini itu yang enggak perlu. Saya tabung 1 juta tiap bulan buat modal nikah, sisanya buat kebutuhan sehari-hari," tutur SA.
-
Mengapa gaya hidup konsumtif bisa menyebabkan masalah keuangan? Gaya hidup konsumtif sering kali membuat seseorang mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang mereka mampu, menggunakan kredit atau pinjaman untuk memenuhi kebutuhan konsumtif mereka. Penggunaan kartu kredit yang berlebihan dan pinjaman konsumtif tanpa perencanaan yang matang dapat menyebabkan tumpukan hutang yang sulit dilunasi.
-
Bagaimana gaya hidup konsumtif bisa merusak kualitas hidup? Alih-alih meningkatkan kualitas hidup, gaya hidup konsumtif sering kali menurunkannya karena fokus yang berlebihan pada materialisme mengalihkan perhatian dari aspek-aspek kehidupan yang lebih bermakna.
-
Apa yang menjadi kendala utama terkait pangan di Jakarta? 'Dari hasil survei, itu ternyata yang masih jadi kendala di Jakarta adalah persoalan pangan. Artinya, harga yang masih belum terjangkau oleh sebagian masyarakat,' tutur Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).
-
Apa masalah utama yang dihadapi pendatang baru di Jakarta? Celakanya, Pemprov DKI menemukan sebanyak 17,89 persen atau sebanyak 220 orang dari ribuan pendatang itu tercatat tak punya pekerjaan. Bahkan, PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono menemukan pendatang yang jadi pemulung. "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat. Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8/2023) pagi ini. Dilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara DKI Jakarta 153 AQI US.
-
Apa yang membuat hidup itu sulit? 'Hidup itu keras, jadi jangan terlalu keras kepala. Lebih baik lunakkan hati dan plastikkan leher!'
Pakar perencanaan keuangan Eko Endarto juga menegaskan betapa pentingnya mengelola gaji. Terutama yang gajinya pas-pasan atau di kisaran Rp 3 juta. Apalagi hidup di kota besar seperti Jakarta yang dinilai memiliki biaya hidup yang tinggi. Gaya hidup menjadi faktor terbesar yang menyebabkan gaji berapapun tidak akan cukup untuk hidup di Jakarta.
"Jangan lihat yang di atas. Lihat yang sama atau di bawah kita. Yang penghasilan separuh dari kita pun bisa bertahan hidup. Kita suka lihat yang di atas, ikut-ikutan gaya mereka. Itu masalahnya," kata Eko.
Eko menyarankan agar gaji yang kecil bisa dikelola dengan perencanaan yang tepat. Sebisa mungkin sebaiknya juga jangan berutang. Terutama utang yang sifatnya konsumtif. Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan hidup. Tempat tinggal, makan, dan pakaian itu lebih diutamakan daripada benda-benda yang sifatnya hanya asesoris.
"Tempat tinggal pun sebaiknya cari yang murah seperti kosan, enggak perlu tinggal di apartemen. Makan enggak perlu di restoran. Pakaian juga bisa dibeli di tempat yang murah. Kalau gaji belum naik, gaya hidup jangan naik," saran Eko.
Untuk investasi, menurut Eko, gaji Rp 3 juta masih sulit melakukannya. Normalnya untuk investasi paling tidak 10 persen dari penghasilan. Biaya hidup yang tinggi, apalagi ditambah gaya hidup yang tidak tepat, akan sulit investasi jika gaji hanya di kisaran Rp 3 juta.
"Tapi bukan berarti tidak bisa. Investasi 10 persen masih bisa dilakukan. Tapi harus konsisten dan sisihkan di awal, jangan di akhir. Jadi setelah terima gaji, langsung sisihkan dan kalau bisa simpan di rekening lain," tambah Eko.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gaji UMR DKI Jakarta saat ini sebesar lebih kurang Rp5 juta sudah cukup ideal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari per bulan.
Baca SelengkapnyaJakarta menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUMR Jakarta 2024 ditetapkan hanya sebesar Rp5.067.381. Artinya, masih terdapat selisih keuangan yang cukup tumpang antara pendapatan dan pengeluaran.
Baca SelengkapnyaMahasiswa perantauan harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk bisa bertahan di Jakarta
Baca SelengkapnyaBesaran upah pekerja di Jakarta masih tak sebanding dengan kenaikan laju inflasi.
Baca SelengkapnyaPengeluaran terbesar lainnya ada di komoditas operasional kendaraan seperti bensin.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaPadahal, besaran UMP DKI Jakarta tahun 2024 hanya Rp5,06 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaNilai rata-rata konsumsi masyarakat di Jakarta mengalami lonjakan tinggi dari Rp13,54 juta per bulan menjadi Rp14,88 juta.
Baca SelengkapnyaSeorang warga ibu kota menceritakan kehidupannya yang harus menghidupi 5 anggota keluarga dengan gaji Rp6 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaPadahal, besaran UMP 2024 di DKI Jakarta hanyalah Rp 5,06 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaJarak rumah ke kantor yang jauh membuat seseorang rentan mengalami masalah fisik.
Baca Selengkapnya