BNI salurkan kredit Rp 396,5 triliun sepanjang kuartal I-2017
Merdeka.com - Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 396,52 triliun pada kuartal pertama 2017. Naik 21,4 persen ketimbang periode sama tahun lalu Rp 326,74 triliun.
Demikian diungkapkan Direktur BNI Boy T. Ananta dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (12/4).
Sebanyak Rp 287,85 triliun atau 72,6 persen dari total kredit mengalir ke sektor business banking. Perinciannya, kredit korporasi sebesar 23,7 persen dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 20 persen.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Ke mana BNI salurkan kredit BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
"Khusus kredit ke BUMN tumbuh sebesar 37,8 persen menjadi Rp 79,48 triliun."
Adapun kredit BNI ke sektor korporasi mengalir ke industri manufaktur 22,8 persen. Kemudian, industri pertanian (19,8 persen); transportasi, pergudangan, dan komunikasi (8,5 persen); konstruksi (6,2 persen).
Lalu, kelistrikan, gas, dan air (13,7 persen); dan pertambangan (5,9 persen). "Proyek-proyek infrastruktur masih menjanjikan dengan efek berantai yang positif, antara lain, meningkatkan lapangan kerja baru."
Di luar itu, kredit bank pelat merah ini mengalir ke sektor konsumer mencapai 16,6 persen. Tumbuh 13,8 persen.
"Di mana kredit berbasis payroll menjadi penggerak utama dengan pertumbuhan 118,1 persen."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut mengalami pertumbuhan 12,7 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.
Baca SelengkapnyaKontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaRasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp24,2 triliun di semester I-2023. Capaian laba ini meningkat sebesar 34,0 persen secara year on year.
Baca Selengkapnya