Bos BI sebut industri perbankan syariah dunia tumbuh cukup pesat
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, mengatakan sektor perbankan syariah masih mendominasi pasar keuangan secara global, yakni mencapai 80 persen. Bank syariah juga masih kukuh bertahan dengan mencatatkan pertumbuhan cukup signifikan di tengah badai krisis keuangan global.
"Rata-rata tumbuh dan kuat di angka 17,1 persen pada 2008 sampai 2011. Pertumbuhan terakhir sedikit melambat, rata-rata 13,8 persen selama 2011 hingga 2014, atau 10 persen untuk 2013 dan 2014," ujar Agus Marto dalam acara Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) di Surabaya, kemarin.
Agus Marto menjelaskan, pada semester pertama 2015 perbankan syariah juga telah membukukan angka pertumbuhan sebesar 7,96 persen. Dengan begitu, pertumbuhan aset perbankan syariah secara global bertahan di angka double digit pada akhir 2015.
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana DANA terus bertumbuh secara signifikan? Selain melalui jumlah penggunanya, pertumbuhan yang signifikan juga ditandai dengan melonjaknya jumlah UMKM mitra DANA Bisnis yang kini mencapai 700 ribu dan rata-rata transaksi harian yang meningkat sebesar 102 persen (YoY).
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
Kendati demikian, pelemahan prospek makroekonomi global yang memicu resiko cukup besar bagi kinerja sektor perbankan global secara umum, termasuk kinerja sektor perbankan syariah. Agus mencontohkan dengan kondisi pasar Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk) global yang pertumbuhannya melambat setelah mencapai rekor pada 2012 dan 2013.
"Pada tahun 2014 pasar Sukuk melambat ke lebih dari USD 100 miliar emisi, dan trennya terus menurun pada 2015 sebesar 43 persen, setara USD 60 miliar," katanya.
Sementara itu, tren perkembangan pasar keuangan Islam di Indonesia juga tidak jauh berbeda dengan pasar global, terutama di 2012-2015. Agus juga mengungkapkan, pertumbuhan bank konvensional masih lebih besar dibanding bank syariah pada 2015. Bank konvensional sebesar 9,2 persen per tahun, sementara bank syariah sebesar 8,8 persen per tahun.
"Namun pada 2016 pertumbuhan perbankan syariah telah kembali pulih mencapai 12 persen (yoy), sementara rekan konvensional masih menunjukkan trend turun sebesar 7,2 persen (yoy). Di sisi lain pasar bank syariah masih bertahan di 4,8 persen," ujarnya.
Namun demikian, perbankan syariah ritel di Indonesia diklaim menjadi yang terbesar di dunia dengan lebih dari 18 juta pelanggan dan lebih dari 4.500 cabang di 2015. Misalnya perkembangan Sukuk, meskipun pernah menurun sukuk korporasi pada 2009-2014 dan sukuk pemerintah pada 2011-2014, namun kondisinya pulih pada 2015 dan 2016.
Sukuk korporasi, kata Agus, tumbuh 39,4 persen pada 2015 dan 29,8 persen pada 2016. Sementara sukuk pemerintah sebesar 39,7 persen pada 2015 dan 36,28 persen pada 2016. "Share-nya mencapai 3,8 persen untuk sukuk korporasi dan 15,6 persen untuk sukuk pemerintah sampai Juli 2016," ujarnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian BUMN mendorong BSI untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam rantai pasok industri halal (halal value chain global).
Baca SelengkapnyaPada September 2024, BSI mencatat pertumbuhan profit sebesar 21 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaHal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSetelah merger, BSI berhasil mencapai target return on equity (ROE) di atas 18 persen, tepatnya 18,30 persen per Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPerbankan syariah semakin mendapat perhatian baik di tingkat domestik maupun internasional.
Baca SelengkapnyaBSI secara global berada pada peringkat 10 di jajaran Global Islamic Bank.
Baca SelengkapnyaBSI menjadi bank dengan nasabah terbanyak ke lima di Indonesia. Torehan ini sekaligus menobatkan BSI jadi bank syariah dengan nasabah terbanyak di dunia.
Baca SelengkapnyaKali ini, BSI mendapatkan apresiasi sebagai “The Best Financial Performance Bank in 2022 (KBMI 3) Asset
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaBSI menyabet penghargaan sebagai 'Bank Dengan Pertumbuhan Laba Tertinggi'.
Baca SelengkapnyaPenerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan salah satu kunci BSI dapat menjaga kinerja positif
Baca Selengkapnya