Bos OJK: Belakangan ini saya sibuk terima keluhan investasi bodong
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Haddad, mengaku sering mendapat keluhan mengenai investasi bodong di Tanah Air. Dalam pandangan Muliaman, investasi bodong tumbuh subur karena akses masyarakat ke sektor keuangan masih sangat terbatas.
Selain itu, investasi bodong tak ada habisnya karena masyarakat masih kurang pengetahuan tentang keuangan, terlebih di pedesaan.
"Belakangan ini saya sibuk menerima keluhan masyarakat mengenai investasi bodong. Ini yang rugi masyarakat karena perusahaan itu kabur. Kita perlu edukasi juga ke masyarakat," ucap Muliaman saat mengukuhkan TPAKD Kabupaten Banyuwangi di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (24/11).
-
Mengapa gen z dan milenial rentan terjerat investasi bodong? 'Sikap FOMO juga membawa generasi muda terjebak pada investasi bodong. Sementara tanpa pemahaman keuangan dan investasi yang memadai, kelompok ini justru banyak menjadi korban terhadap iming-iming yang menggiurkan. Mereka kerap meniru apa yang dilakukan oleh influencer maupun tokoh idolanya, termasuk saran terkait keuangan,' terang Friderica.
-
Bagaimana cara menghindari investasi bodong? Masyarakat harus semakin waspada dan cermat dalam memilih produk investasi. Jangan ragu untuk bertanya dan mencari informasi lebih lanjut sebelum berinvestasi.
-
Apa yang membuat gen z dan milenial rentan terhadap investasi bodong? Generasi ini, kata Friderica merupakan kelompok yang rentan secara finansial dengan gaya hidup yang lebih banyak menghabiskan uang untuk kesenangan dibanding menabung maupun berinvestasi.
-
Kenapa investasi ilegal berkedok koperasi berbahaya? Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk selalu waspada akan tawaran investasi bodong yang bisa merugikan diri sendiri.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK melibatkan masyarakat dalam edukasi keuangan? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
Menekan pertumbuhan investasi yang merugikan, Muliaman berharap TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) membuat terobosan mempermudah akses keuangan dan memberi edukasi ke masyarakat. Pemerintah menurut Muliaman juga melakukan banyak hal untuk memberantas investasi bodong.
"Pemerintah lakukan banyak cara, misalnya jarak menjadi isu kita tawarkan laku pandai (bank tanpa kantor). Kalau persoalan agunan yang sering menghambat akses keuangan, pemerintah terus berusaha dengan kredit KUR tanpa agunan," katanya.
Memberikan KUR tanpa agunan, pemerintah mendesain produk yang bekerja sama dengan lembaga penjamin kredit seperti Jamkrindo atau Jamkrida di daerah. Muliaman berharap, mudahnya akses ini akan membuat masyarakat meninggalkan investasi bodong.
"Kredit Rp 25 juta maksimal tanpa agunan, ini KUR kecil. Kita libatkan perusahaan asuransi," katanya.
Selain itu, pemerintah juga telah meluncurkan program mempermudah sertifikasi tanah. Tujuannya, surat tanah bisa jadi agunan untuk mendapatkan akses keuangan berupa kredit dari perbankan.
"Bukan hanya itu, pemerintah mendorong sertifikasi tanah. Kadang ada tanah sulit dijadikan agunan karena enggak ada suratnya. Program ini tengah didorong betul oleh pemerintah," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mewaspadai investasi ilegal, masyarakat perlu mengenali karakter dan modus investasi ilegal.
Baca SelengkapnyaMaraknya kejahatan di sektor keuangan digital juga dipengaruhi oleh indeks literasi keuangan di Indonesia yang masih rendah.
Baca SelengkapnyaModus operandi penipuan terkait keuangan ilegal juga semakin lama semakin canggih meskipun sektor jasa keuangan (SJK) terus melakukan inovasi.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda di Indonesia memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang rendah.
Baca SelengkapnyaModus investasi ilegal dan pinjol kian variatif. Misbakhun mendorong OJK terus mengeluarkan regulasi yang memadai demi melindungi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal tersebut tercermin dari hasil indeks literasi masih 65 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan sangat besar.
Baca SelengkapnyaJumlah pengaduan konsumen terkait sektor jasa keuangan yang diterima YLKI mencapai 38,20 persen pada 2023.
Baca SelengkapnyaTercermin dari outstanding pembiayaan yang sudah disalurkan mendekati Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaOJK pun menghimbau masyarakat agar bijak dalam melakukan transaksi keuangan berbasis digital.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menekankan bisnis yang ideal tidak mungkin memberikan keuntungan yang terlampau melimpah.
Baca Selengkapnya