Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BRI Pastikan Tingkat Likuiditas Masih Kuat

BRI Pastikan Tingkat Likuiditas Masih Kuat Direktur Utama BRI Sunarso. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyatakan bahwa likuiditas pihaknya masih kuat. Di mana, Loan To Deposit Ratio (LDR) BRI masih terjaga di kisaran 90 persen dan Capital Adequacy Ratio (CAR) berkisar pada 18 persen.

"BRI sampai dengan hari ini itu sangat sehat," jelas Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam Live Stream Vol 4 bertajuk Indonesia Consumer Outlook: Understanding The Market From Nation's Biggest Bank, Jakarta, Sabtu, (27/6).

Namun demikian, Sunarso lebih menekankan dari sisi permintaan (demand) masih terganggu akibat pandemi Covid-19, yang diharapkannya segera pulih. Menurut Sunarso, saat masyarakat mulai kembali beraktivitas dalam masa transisi PSBB ini, maka saat itu pula demand mulai terbentuk.

Orang lain juga bertanya?

Di mana, masyarakat mulai menggunakan uang mereka untuk berbagai hal yang lebih bervariatif, sehingga demand pasar mulai terbentuk. Dari demand pasar ini maka sisi produksi akan terpacu, sehingga meningkatkan demand terhadap kredit. Kemudian perekonomian mulai berputar.

"Ketika orang mulai beraktivitas lagi, mulai berinteraksi lagi untuk menggerakkan ekonomi maka mulai timbul keinginan untuk beli ini beli itu, timbul kebutuhan makan lebih bervariasi dan mulai pergi lagi ke tempat rekreasi, dan kemudian itu akan memacu produksi dan nanti akan meningkatkan demand terhadap kredit," bebernya.

"Demand kredit itu butuh likuiditas, dan begitu seterusnya, maka itulah yang akan memutar ekonomi kita untuk tumbuh," sambung Sunarso.

Dirut BRI Minta Masyarakat Bantu Pemulihan Ekonomi Indonesia Dengan Berbelanja

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sunarso, meminta peran serta masyarakat dalam membantu pemulihan ekonomi Indonesia imbas virus corona. Salah satunya dengan meningkatkan konsumsi masyarakat.

"Orang menarik uangnya dari bank, ada dua motif. Satu untuk dibelanjakan karena dia memang sekarang sedang tidak bekerja maka dia mantab - makan tabungan. Maka kalau seperti itu, narik uangnya terus dibelanjakan," ujarnya dalam Live Stream Vol 4 bertajuk Indonesia Consumer Outlook: Understanding The Market From Nation's Biggest Bank, Jakarta, Sabtu, (27/6).

Melalui langkah tersebut, menurut Sunarso, telah terjadi perputaran ekonomi. Di mana kegiatan konsumsi atau belanja (demand) ini akan berpengaruh pada sisi produksi (supply).

"Bahwa narik uang tadi, uangnya ditarik oleh pembeli, kemudian dibayarkan kepada penjual, kemudian penjual tadi naruh uangnya di mana, apakah di bank atau digunakan muter sebagai modal kerja, itu juga menumbuhkan perekonomian, itu tidak masalah," jelas Sunarso.

Reporter: Pipit Ika Ramadhani

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dengan Fundamental Kuat dan Kinerja Positif, BRI Yakin Bisa Tumbuh Berkualitas
Dengan Fundamental Kuat dan Kinerja Positif, BRI Yakin Bisa Tumbuh Berkualitas

BRI optimis bisa tumbuh berkualitas dengan berbekal fundamental kuat serta kinerja positif selama ini.

Baca Selengkapnya
Kinerja Apik, Kualitas Kredit Terjaga dengan Loan at Risk yang semakin Menurun
Kinerja Apik, Kualitas Kredit Terjaga dengan Loan at Risk yang semakin Menurun

Hal ini disampaikan oleh Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto bahwa hingga kuartal III-2023 untuk kinerja bank only.

Baca Selengkapnya
Miliki Modal Kuat, Laba BRI Layak Dibagi Dalam Bentuk Dividen
Miliki Modal Kuat, Laba BRI Layak Dibagi Dalam Bentuk Dividen

Pembagian dividen BRI nantinya tergantung dari persetujuan otoritas, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan termasuk OJK.

Baca Selengkapnya
BI Rate Naik, BRI Optimis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit di Tahun 2024
BI Rate Naik, BRI Optimis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit di Tahun 2024

Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.

Baca Selengkapnya
Buktikan Ketangguhannya, BRI Miliki Permodalan dan ROE yang Kuat di Waktu Bersamaan
Buktikan Ketangguhannya, BRI Miliki Permodalan dan ROE yang Kuat di Waktu Bersamaan

DI waktu yang bersamaan, BRI diketahui memiliki permodalan kuat dengan rasio laba terhadap modal atau return on equity (ROE) sehat hingga Semester I 2023.

Baca Selengkapnya
Public Expose Live 2024, Kinerja Positif dan Strategi BRI Tumbuh Sehat Berkelanjutan
Public Expose Live 2024, Kinerja Positif dan Strategi BRI Tumbuh Sehat Berkelanjutan

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mencatatkan kinerja positif yang berkelanjutan di masa depan.

Baca Selengkapnya
OJK: Industri Perbankan Indonesia Tetap Solid di Tengah Tingginya Suku Bunga AS
OJK: Industri Perbankan Indonesia Tetap Solid di Tengah Tingginya Suku Bunga AS

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2023 tercatat 6,54 persen yoy atau menjadi Rp8.147,17 triliun.

Baca Selengkapnya
BRI Bidik Porsi Loan at Risk Kembali Single Digit Pada 2025
BRI Bidik Porsi Loan at Risk Kembali Single Digit Pada 2025

Secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio.

Baca Selengkapnya
Masuk Semester II-2023, BRI Optimistis Kualitas Kredit Semakin Baik
Masuk Semester II-2023, BRI Optimistis Kualitas Kredit Semakin Baik

Seiring pulihnya kondisi perekonomian nasional, memasuki paruh kedua di tahun 2023, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kian optimistis.

Baca Selengkapnya
Cetak Laba Rp15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI
Cetak Laba Rp15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN
Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.

Baca Selengkapnya
OJK: Kondisi Perbankan Indonesia Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp6.656 Triliun Hingga Juni 2023
OJK: Kondisi Perbankan Indonesia Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp6.656 Triliun Hingga Juni 2023

Kondisi industri perbankan tercatat cukup resilien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan sebesar 25,41 persen.

Baca Selengkapnya