Bulog Pastikan Realisasi Impor Jagung 500 Ribu Ton Rampung Akhir 2023
Impor jagung itu nantinya akan dibeli dari sejumlah negara, di antaranya Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat (AS).
Impor jagung itu nantinya akan dibeli dari sejumlah negara, di antaranya Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat (AS).
Bulog Pastikan Realisasi Impor Jagung 500 Ribu Ton Rampung Akhir 2023
Bulog Pastikan Realisasi Impor Jagung 500 Ribu Ton Rampung Akhir 2023
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memastikan realisasi impor jagung sebanyak 500 ribu ton akan rampung pada akhir tahun 2023.
Ia menyebut impor jagung itu nantinya akan dibeli dari sejumlah negara, di antaranya Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat (AS).
"Akhir tahun ini insyaallah juga jagung sudah ada," kata Buwas dalam acara pengecekan pembongkaran beras impor beras di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dikutip Jumat (13/10).
Ia pun telah memastikan impor jagung sudah diperhitungkan dan akan selesai sebelum panen raya berlangsung.
Tak lupa Bulog juga sudah memperhitungkan jumlah kebutuhan agar tidak berbarengan.
"Saya berhitung dari masa panen. Jadi jumlah kebutuhan kaitannya dengan masa panen produksi jagung. Jadi jangan sampai tabrakkan," imbuhnya.
Untuk mekanisme penyaluran, Budi mengaku pihaknya sudah mengatur mekanisme, sehingga tepat sasaran.
Impor jagung ini nantinya akan diberikan kepada kelompok peternak mandiri.
merdeka.com
"Penyaluran sudah kita atur. Sudah ada. Nanti arahannya yang membutuhkan keoada kelompok peternak mandiri. Itu utamanya itu. Jadi tidak salah sasaran," tambahnya.
Sebagai informasi, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memberikan mandat kepada Perum Bulog untuk mengimpor 500 ribu ton jagung pangan.
Rencana impor ini merupakan langkah strategis pemerintah membantu perternak ayam mengatasi fluktuasi harga jagung pakan.
“Tentunya kita tetap mengutamakan produksi dalam negeri, namun jika memang diperlukan dalam kondisi tertentu, intervensi pemerintah harus kita siapkan," kata Arief beberapa waktu lalu.
"Khusus untuk jagung pakan, Bapak Presiden kemarin (9/10/2023) telah memerintahkan agar disegerakan mengambil langkah-langkah strategis,"
kata Arief.