Canda Agus Marto soal tanda tangannya di uang NKRI

Merdeka.com - Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dirilis 17 Agustus 2014 lalu. Alat tukar dengan desain anyar ini merupakan amanat undang-undang nomor 7 Tahun 2011 tentang uang negara.

Beleid itu dibahas bersama oleh pemerintah dan DPR sejak 2009, ketika posisi menteri keuangan masih diemban Sri Mulyani . Selanjutnya Agus Martowardojo pada 2010 diangkat menjadi menkeu, lalu menuntaskan UU Nomor 7 tersebut setahun setelah menjabat.

Dalam peluncuran uang pecahan Rp 100.000 di Bank Indonesia , Jakarta, hari ini, Senin (18/8), Agus mengenang proses pengesahan beleid soal uang tersebut yang makan waktu bertahun-tahun. Dia berkelakar sempat takut tak bisa membubuhkan tanda tangannya di desain uang baru.

Soalnya pada pertengahan 2013, Agus dicopot Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari posisi menkeu. Sedangkan Gubernur BI masih dijabat Darmin Nasution .

"Saat itu sidang paripurna menyetujui Uang NKRI ditandatangani bersama menkeu dan Gubernur BI. Kami kira hilang kesempatan untuk tanda tangan," kata Agus ditimpali tawa ratusan tamu undangan peluncuran uang NKRI.

Beruntung, tak lama setelah dicopot Agus diusulkan Presiden SBY menjadi kandidat tunggal gubernur bank sentral. Darmin saat itu masuk usia pensiun.

Dengan demikian, Agus kembali dapat kesempatan mengabadikan tanda tangannya di desain pecahan Rupiah emisi 2014.

"Saya merasa bersyukur, khususnya kepada DPR karena memilih kami menjadi gubernur BI," ujarnya kembali disambut tawa pengunjung.

Sesudah kembali serius, Gubernur BI berjanji menggencarkan pemanfaatan uang NKRI sebagai alat tukar tunggal di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Dalam sambutan di acara yang sama, Menteri Keuangan Chatib Basri menegaskan pihaknya mewakili pemerintah ikut tanda tangan di uang desain baru ini supaya posisi Rupiah makin kuat sebagai alat tukar tunggal.

Sejak 1952, hanya tanda tangan petinggi BI yang dicantumkan di setiap lembar Rupiah.

"Oleh sebab itu, sekarang dalam uang emisi 2014 ada ciri atau karakteristik ada Garuda, Kemudian frasa NKRI, dan juga ditandatangani gubernur BI dan Menkeu," kata Chatib.

Uang NKRI pecahan Rp 100.000 dicetak sebanyak 8 juta lembar sebagai awalan. Desain baru ini telah disebar ke seluruh kantor perwakilan BI di semua provinsi sejak awal Agustus 2014.

Sedangkan peredaran via bank umum dimulai hari ini. Masyarakat kemungkinan sepekan mendatang, akan mulai banyak menemukan uang baru pecahan Rp 100.000 ketika bertransaksi di bank atau mengambil di ATM. (mdk/yud)