Ganjar: Sekarang Orang Mau Foto Sama Saya Takut
Ganjar Pranowo mengaku heran masyarakat takut untuk berfoto dengannya.
Ganjar menyebut, banyak orang khawatir foto dengannya karena takut kena sanksi.
Ganjar: Sekarang Orang Mau Foto Sama Saya Takut
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku heran masyarakat takut untuk berfoto dengannya. Terutama, Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena aturan netralitas.
Hal itu disampaikan Ganjar saat dialog dengan para pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (30/11).
"Pak ketua, saya juga kadang merasa aneh diri saya, sekarang orang mau foto sama saya (kok) takut," kata Ganjar.
Kemudian, Ganjar menyebut hal itu tidak terjadi di PWI. Sebab, semua pengurus PWI adalah orang yang berani. Bahkan, dia mengaku tahu sosok-sosok yang akan dipilih setiap pengurus PWI.
"Kalau ini (PWI) saya lihat pemberani semua. Nanti mau milih siapa aja saya tahu kok yang di sini," ucap Ganjar disambut suara tawa pengurus PWI.
Lantas, dia pun bercerita ketika berkunjung ke Yogyakarta.
Saat itu Ganjar bertemu seorang ibu yang merupakan PNS hendak mengajak foto bersama.
Namun, Ganjar menolak untuk berfoto karena ibu tersebut adalah PNS. Ganjar khawatir jika ibu itu berfoto dengannya maka akan dikenakan pelanggaran soal netralitas PNS terhadap Pemilu 2024.
"Saya kira pada saat saya datang, ada ibu-ibu, 'Pak Ganjar foto, Pak Ganjar foto', dia ngejar saya, saya tengok, dia PNS," cerita Ganjar.
"Jangan. Saya ingat itu. Nanti kalau kena aturan, 'Enggak apa-apa, saya copot dulu, Pak (emblem PNS)" sambung dia.
Ganjar pun menyadari betapa saat ini semua masyarakat susah untuk berfoto dengannya. Namun, hal itu tidak dipersoalkan olehnya karena merupakan aturan soal Pemilu.
Dia hanya berkelakar, seolah wajahnya menyerupai hantu karena ada ketakutan di masyarakat untuk berfoto.
"Saya rasa wajah saya itu seperti hantu. Jangan jangan seluruh calon (mengalami) ya? Haha," imbuh dia.
Perlu diketahui, pemerintah melarang aparatur sipil negara (ASN) berfoto dengan pose jari untuk mendukung capres-cawapres di Pilpres 2024. Tujuannya adalah untuk menjaga netralitas ASN jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Aturan itu tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
SKB tersebut ditandatangani oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Agus Pramusinto, serta Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja pada September 2022 silam.