Di Bangkok, Menko Airlangga Bahas Revolusi Industri 4.0 Hingga Cetak Biru ASEAN 2025
Merdeka.com - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto memimpin Delegasi Indonesia pada pertemuan ASEAN Economic Community (AEC) Council atau Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Airlangga didampingi oleh Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto di Impact Exhibition and Convention Centre, Bangkok, Thailand.
Pertemuan ini mendahului rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke 35 yang akan berlangsung pada tanggal 2 hingga 4 November 2019 di tempat yang sama.
Airlangga mengatakan, setidaknya ada empat hal utama yang dibahas dalam pertemuan ini. Pertama adalah tingkat implementasi prioritas tahunan MEA, pelaksanaan Mid Term Review (MTR) cetak biru MEA, Kerangka kerja badan-badan sektoral di bawah Dewan MEA, serta yang keempat Revolusi Industri 4.0.
-
Apa fokus utama kemendag di pertemuan AEM Plus Three? Upaya memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diangkat dalam pertemuan Konsultasi ke-26 AEM Plus Three (ASEAN Economic Ministers/AEM Meeting Plus Three).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Kemenko Perekonomian dengan Mendag Singapura? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Apa fokus utama KEMENDAG di pertemuan Konsultasi ke-26 AEM Plus Three? Upaya memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diangkat dalam pertemuan Konsultasi ke-26 AEM Plus Three (ASEAN Economic Ministers/AEM Meeting Plus Three).
-
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan? Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang kerja sama pertukaran peserta pendidikan, alih pengetahuan dan teknologi, latihan bersama, serta upaya kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan kedua negara.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan tingkat tinggi? Selanjutnya bertempat di Nusantara Hall BICC pada pukul 09.45 WITA, Presiden Jokowi memulai pertemuan terkait persoalan air dan sanitasi global.
Menko Perekonomian Airlangga selaku Ketua Dewan MEA Indonesia, menyampaikan beberapa hal penting yaitu:
1. Tema Keketuaan ASEAN 2019 adalah Advancing Partnership for Sustainability yang mengangkat isu-isu penting di antaranya digital economy dan Industrial Revolution 4.0. Hal ini sejalan dengan prioritas Indonesia sehingga diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan Ekonomi.
2. Menyambut baik penyelesaian 10 dari 13 prioritas Keketuaan Thailand 2019 dan mendorong penyelesaian 3 prioritas yang tersisa dalam tahun ini, khususnya live operation pertukaran ATIGA e-Form D melalui ASW, guna memperlancar perdagangan intra ASEAN
3. Mengapresiasi bahwa tingkat implementasi kolektifdari 171 prioritas tahunan ASEAN 2019 hingga saatini adalah 93 prioritas atau 54,4 persen, sementara Indonesia telah menyelesaikan 103 prioritas (61 persen). Secara kolektif, diperkirakan ASEAN dapat menyelesaikan sekitar 91,2 persen prioritas di tahun2019.
4. Mengharapkan agar Vietnam, selaku Chair ASEAN pada tahun depan (2020) dapat melanjutkan kesinambungan priority economic deliverables ASEAN di masa Thailand Chairmanship 2019
5. Indonesia menyambut baik rencana pelaksanaan Mid Term Review (MTR) Cetak Biru ASEAN 2025 yang dipandang sangat penting untuk melihat output, outcome maupun dampak dari integrasi ekonomi menuju ASEAN Vision 2025. MTR juga diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi solusi untuk menyelesaikan isu carry-over dari unimplemented priorities ke tahun implementasi selanjutnya. Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat penyelesaian prioritas tahunan AEC Blueprint 2025 hanya berada pada kisaran 60 persen, kecuali untuk tahun ini yang tingkat implementasinya diperkirakan dapat mencapat sekitar 91 persen
6. Indonesia mengharapkan agar periodic information tentang implementasi prioritas pada tahun berjalan dapat disediakan dalam rangka mendorong tingkat implementasi prioritas-prioritas tahunan baik di tingkat Negara maupun ASEAN.
7. Indonesia juga mendorong dilakukannya kajian tentang development gap di antara AMS yang selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun prioritas pada tahun-tahun selanjutnya yang diharapkan dapat mempersempit kesenjangan di antara Negara anggota ASEAN.
8. Indonesia mengharapkan agar implementasi atas instruksi AEC Council kepada seluruh badan sektoral yang berada di bawah koordinasinya tersebut dapat membuat proses kerja di ASEAN menjadi lebih efisien dan efektif, termasuk untuk mengatasi tumpang tindih tugas dan fungsi di antar abadan-badan sektoral.
9. Indonesia mendorong ASEAN untuk memperhatikan perbedaan tingkat pembangunan di antara AMS dan memprioritaskan inisiatif-inisiatif berdasarkan tingkat practicality serta nilai tambahnya.
10. Indonesia mengusulkan agar isu 4IR yang sangat luas dan bersifat lintas sektor dapat ditangani oleh Lembaga sektoral yang menangani bidang industri di bawah AEC Council. Dalam hal ini perlu dibahas lebih lanjut mekanismenya, termasuk kebutuhan perubahan ASEAN Charter untuk mengakomodir hal tersebut.
11. Indonesia telah menyampaikan masukan dan dapat menyepakati endorsement atas draft AEC Council Report to the 35th ASEAN Summit.
12. Pertemuan AEC Council diharapkan mampu memberikan arah Perekonomian ASEAN dan Indonesia untuk mencapai kemakmuran bersama.
Berlakunya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 merupakan langkah besar bagi integrasi ekonomi ASEAN, karena menawarkan peluang yang besar dengan potensi pasar mencapai USD 2,6 miliar dan 622 juta penduduk. Hal ini terbukti, pada tahun 2018 total perdagangan ASEAN mencapai USD 2,8 triliun dengan perdagangan intra-ASEAN memiliki porsi terbesar yaitu 23 persen.
"Bagi Indonesia, AEC memiliki dampak besar terhadap perkembangan ekonomi. Berdasarkan data ASEAN Secretariat, nilai ekspor Indonesia ke ASEAN dalam kurun waktu 2015-2018 mengalami peningkatan sebesar 25 persen dari USD 33 juta menjadi USD 42 juta pada tahun 2018," katanya.
Sementara itu sebesar 39 persen aliran investasi asing langsung (FDI) yang masuk ke Indonesia pada tahun 2018 berasal dari ASEAN. Pada periode 2015 hingga 2018, nilai FDI dari ASEAN yang masuk dari ASEAN ke Indonesia naik 24 persen dari USD 9,1 miliar menjadi USD 11,3 miliar pada tahun 2018.
"Langkah besar Integrasi Ekonomi ASEAN masih akan terus dilakukan. Pada ASEAN Summit ke 27 di Malaysia, para pemimpin ASEAN setuju untuk mengadopsi AEC Blueprint 2025 yang bertujuan menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang kohesif, kompetitif, inovatif dan dinamis melalui peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral."
Sejak diberlakukannya AEC Blueprint 2025, upaya integrasi dilakukan secara bertahap melalui target Annual Priorities yang harus dipenuhi oleh negara anggota pada setiap tahunnya. AEC Council di negara anggota bertanggungjawab untuk memantau perkembangan implementasi setiap prioritas dan melaporkannya pada pertemuan AEC Council Meeting di ASEAN Summit.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada tiga catatan yang menjadi pembahasan dalam pertemuan menteri-menteri ASEAN.
Baca SelengkapnyaAda 5 isu yang dibahas, yakni Digital Transformation, Sustainable Development, Health Resilience, Food Security, and Trade & Investment Facilitation.
Baca SelengkapnyaAirlangga dijadwalkan menghadiri pertemuan tingkat menteri di Marina Bay Sands Singapura
Baca SelengkapnyaAcara yang telah diselenggarakan sejak Selasa (1/8) akan dilanjutkan kembali yang direncanakan di Kota Vientiane, Laos.
Baca SelengkapnyaPertemuan Asean Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) ke-45 sukses digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2-6 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto bersama para menteri negara ASEAN tengah menyiapkan jurus jitu guna menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan regional.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjelaskan, rapat di akhir pekan ini diadakan sebagai upaya dalam meningkatkan koordinasi kebijakan sekaligus konsolidasi berbagai program.
Baca SelengkapnyaKetua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid mengatakan ASEAN Busisness Roadmap Towards Epicentrum of Growth akan segera direalisasikan pada bulan September mendatang.
Baca SelengkapnyaUpaya memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diangkat dalam pertemuan Konsultasi ke-26 AEM Plus Three
Baca SelengkapnyaSidang umum ini juga akan membahas isu penanganan demokrasi di Myanmar, merealisasikan SDG'S, dan isu upaya mewujudkan ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaDPR Ungkap Isu-Isu yang Bakal Dibahas dalam Sidang Parlemen Negara ASEAN
Baca SelengkapnyaPutu menyebut untuk level legislatif atau Parlemen se-ASEAN menekankan pada aspek episentrum ekonomi yakni kesejahteraan, masyarakat, dan planet (lingkungan).
Baca Selengkapnya