Di pasar Cipinang, harga beras premium bertahan tinggi di Rp 15.000 per Kg
Merdeka.com - Harga beras jenis premium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) masih terpantau mahal. Tingginya harga jual tersebut dipicu lantaran masa panen raya yang masih terjadi hanya dibeberapa bagian daerah saja. Padahal, pada Febuari hingga April mendatang sudah memasuki panen raya.
Dari pantauan merdeka.com, rata-rata beras jenis premium masih berada dikisaran Rp 12.000 sampai Rp 15.000 per kilogram. Sedangkan beras jenis medium masih diangka Rp 9.500 berbeda tipis dengan beras dari Perum Bulog yang dijual Rp 9.300 per kilogramnya.
Salah satu pedagang beras, Tony (28) mengatakan harga beras premium jenis Pandan Wangi masih terbilang tinggi. Harga jual dipasaran kata dia bisa mencapai Rp 15.000 per kilogramnya.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
"Paling mahal Rp 15.000. Dominan Pandan Wangi masih tinggi. Rata-rata permintaan semua dari rumah makan," kata dia saat ditemui di Ruko pasar PIBC, Jumat, (2/3).
Meski harga beras jenis premium terbilang tingi lanjut Tony, tidak mempengaruhi penjualan di pasaran. Sebab, dia sendiri sudah memiliki alternatif lain dan memiliki segmen pasar yang juga luas.
"Untuk meengakali beras tinggi kita nyari tempat lain. Nyari barang terus, alternatif distribusi lain. Dan kita punya segmen sendiri," imbuhnya.
Dia juga mengatakan, penyebab tingginya harga beras terjadi karena beberapa faktor. "Pertama karena panen telat karena gak seragam. Bahan baku, ditambah musim hujan beras Sumedang baru turun Rp 400 mereka gak bisa menjemur. Panen belum rata," ungkapnya.
Pedagang lainnya Ibu Sam (56), juga merasakan masih tingginya harga jual beras jenis premium. Harga tersebut, menurutnya lantaran kondisi cuaca yang tidak menentu. "Jenis premium kisaran di atas Rp 12,500 masih tinggi. Karena panen sebagian, panasnya gak ada," ujarnya.
Dia juga menyayangkan, tingginya harga jual tersebut. Dengan begitu, dikatakan dia otomatis akan mempengaruhi penurunan pada daya beli masyarakat. Meski demikian, dia juga berharap nantinya, pasca penurunan harga beras tersebut harus standar dan terjangkau.
"Kalau pribadi, kalau untuk turun kasihan petani. Jenis mahal, pupuk mahal, tenaga mahal. Ya kalau bisa standar yang terjangkau aman. Apalagi sekarang musim banjir sawah gakjadi panen," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stok beras premium masih terbatas karena belum masuk waktu panen sehingga harganya lebih tinggi dari biasanya.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4), harga beras mengalami kenaikan bersamaan dengan harga pangan lainnya. Lalu sempat turun pada Rabu (17/4).
Baca SelengkapnyaTingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca SelengkapnyaHarga beras terpantau terus mengalami kenaikan hingga pecahkan rekor. Harga beras medium kini Rp12.000 per kg. Dari semula Rp10.000 per kg.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras ini diperkirakan akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaSatgas mengimbau masyarakat Makassar tidak panic buying. Ia berharap masyarakat memilih beras SPHP yang juga kualitasnya premium.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog terus menggelontorkan beras premium Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca Selengkapnya