Duet Pertamina-Bumi Sarana Migas perkecil defisit gas di Jawa Barat
Merdeka.com - PT Pertamina baru-baru ini menerima tawaran kerja sama dengan PT Bumi Sarana Migas (BSM) untuk membangun terminal energi terpadu di Bojonegara, Serang, Banten.
Pengamat Energi, Komaidi Notonegoro menilai, kerja sama Pertamina dan BSM akan menolong kekurangan pasokan gas di Jabar. Namun, kesepakatan perjanjian kerjasama tersebut harus transparan dan terbuka. "Intinya secara korporasi prosesnya clear and clean," ujar Komaidi kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/11).
Dia optimistis proyek regasifikasi ini menguntungkan semua pihak karena dia melihat kerja sama ini murni business to business demi mengantisipasi defisit gas di Jabar.
-
Bagaimana cara Pertamina jamin ketersediaan BBM? Pertamina Patra Naiga menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan stok BBM bagi seluruh masyarakat terutama di wilayah Karawang dan sekitarnya.
-
Mengapa Pertamina memastikan ketersediaan BBM dan LPG? 'Tentu saja Pertamina sebagai perusahaan energi wajib mendukung kegiatan tahunan ini untuk tentu saja kelancaran mobilitas masyarakat,' jelasnya saat mengunjungi SPBU Bandung pada Rabu 3 April 2024.
-
Bagaimana Pertamina bantu? Dukungan Pertamina juga dilakukan melalui bantuan berupa selang pemadam, dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), nozzle, serta pompa pemadam. Terdapat juga 39 unit mobil dan 2 unit motor kebakaran yang dikerahkan. Selain itu, Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel memberikan bantuan berupa 300 paket makanan, minuman dan vitamin/suplemen penambah daya tahan tubuh, serta 100 unit kacamata dan masker pemadam.
-
Bagaimana Pertamina membangun energi berkelanjutan? Salah satu program TJSL juga berdampak pada dekarbonisasi dan telah menghasilkan reduksi emisi karbon hingga 715 ribu ton CO2e per tahun.
-
Dimana Pertamina bantu? Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
-
Bagaimana Pertamina jaga stok BBM? Sepanjang satgas stok selalu dijaga aman, ini dibarengi dengan pemantauan proses distribusi sehingga mengantisipasi stok di SPBU dan Agen tidak sampai kosong.
Selain menjadi offtaker, saat ini Pertamina juga ikut di manajemen untuk menjamin kualitas produk sebelum sampai ke konsumen. Dalam skema kerja sama ini BSM menyerahkan sepenuhnya offtaker LNG kepada Pertamina.
Offtaker merupakan pembelian hasil-hasil minyak dan gas bumi serta turunannya untuk kemudian disitribusikan kembali ke konsumen.
Pertamina saat ini menjadi salah satu pemegang saham konsorsium BSM untuk mengelola kilang LNG Receiving Terminal Bojonegara, Provinsi Banten. Pemegang saham lainnya adalah BSM, Tokyo Gas dan Mitsui.
Komaidi menambahkan, kerja sama BSM dan Pertamina akan menjadi solusi jangka panjang kebutuhan gas di Jabar. Jika Pertamina bertindak sebagai offtaker, BUMN itu harus didukung kondisi keuangan yang sehat.
Kehadiran Pertamina di bisnis migas hilir menjadi nilai penting bagi investor swasta karena dipersepsikan sebagai kepanjangan tangan pemerintah di bisnis migas, sekaligus menjadi insentif bagi swasta masuk ke pasar penjualan gas.
Komaidi berpendapat, pembentukan konsorsium pengadaan LNG akan membantu menstabilkan pasokan gas dan mendorong stabilnya harga jual gas ke konsumen.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro sebelumnya mengatakan Pertamina siap menjadi offtaker jika bisa mendapatkan saham di kilang tersebut.
Pertamina juga siap menjadi operator kilang karena memang berpengalaman lama di bisnis pengelolaan kilang. Menurut Wianda, dari hasil pembicaraan dengan para investor, tidak ada yang mempermasalahkan kerjasama dari sisi kilang.
Investor meminta lebih banyak dari sisi retail, untuk mendistribusikan produk hasil kilang di daerah-daerah yang tingkat konsumsinya besar.
Juru bicara BSM, Nanda Sinaga mengatakan, pembangunan kilang LNG Receiving Terminal Bojonegara, proyek itu akan menelan investasi sekitar Rp 10 triliun dan direalisasikan sejalan dengan keinginan pemerintah, agar perusahaan swasta berpartisipasi di pembangunan infrastruktur.
Terminal LNG di Bojonegara, Banten digagas oleh Kalla Group yang kemudian ditawarkan kerjasama kepada PT Pertamina pada 2013.
Proyek infrastruktur ini akan dibangun dengan tingkat kehandalan yang tinggi serta kompetitif dibanding dengan terminal sejenis yang ada di Indonesia dan di regional.
BSM mengklaim sudah memiliki lahan yang sangat cocok untuk proyek infrastruktur tersebut karena berada di tepi laut dengan kedalaman cukup serta di depannya terdapat pulau yang mampu menjadi pelindung terhadap hantaman ombak.
Sisi lahan yang berdekatan dengan bibir pantainya bisa disandari oleh kapal LNG sekelas Q-Flex dan Q-Max.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dilakukan sesuai mandat MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaPGN komitmen untuk terus berupaya dalam memenuhi target jargas yang sudah dicanangkan oleh Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menjadi solusi energi dan mitra dekarbonisasi utama bagi industri hulu migas.
Baca SelengkapnyaKerja sama dengan PHE merupakan salah satu upaya Pertagas dalam mengoptimalkan aset eksisting.
Baca SelengkapnyaSubsidi energi juga bisa menjadi lebih tepat sasaran dan memperbaiki current devisa negara, mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaKerja sama juga bisa dilakukan dengan perguruan tinggi atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Baca SelengkapnyaEnergi terbarukan yang paling potensial adalah panas bumi yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur terintegrasi menjadi tantangan tersendiri dan peran PGN menjadi krusial sebagai pengelola infrastruktur gas terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk menyediakan alternatif pengganti gas tabung dengan memanfaatkan jargas.
Baca SelengkapnyaJika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca Selengkapnya