Ekonom Tak Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Tepati Janji Ekonomi Tumbuh 7 Persen, Begini Analisanya
Salah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7 persen.
Salah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran enam hingga 7 persen.
Ekonom Tak Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Tepati Janji Ekonomi Tumbuh 7 Persen, Begini Analisanya
Ekonom Tak Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Tepati Janji Ekonomi Tumbuh 7 Persen
Pemerintah saat ini berkomitmen agar Indonesia bisa segera keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah, dan bisa menjadi negara berpenghasilan tinggi.
Salah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran enam hingga 7 persen.
Bakal calon presiden-wakil presiden Ganjar-Mahfud dalam visi misinya menuangkan janji mereka agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa konsisten berada di angka 7 persen.
Caranya dengan meningkatkan peran koperasi dan UMKM, dukungan usaha baru di seluruh wilayah Indonesia, pemanfaatan infrastruktur, ekonomi digital, pengelolaan ekonomi hijau-biru, serta pertumbuhan industri manufaktur di 7,5-8 persen.
Optimalisasi kawasan ekonomi khusus untuk mempercepat industrialisasi dan investasi.
Terkait hal tersebut, Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution, Ronny P Sasmita menilai visi tersebut sulit terealisasi.
"Menurut saya cukup sulit ya. Daya beli kita lagi tertekan dan permintaan global menurun," ujar Ronny kepada merdeka.com, Selasa (23/10).
Dia mengatakan, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih bergantung kepada investasi dan belanja pemerintah.
Akan tetapi, jika merunut dua tahun ke belakang, investasi dan belanja pemerintah tidak berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
"Investasi dan belanja pemerintah hanya mampu menahan agar pertumbuhan tidak turun drastis, bukan untuk mendongkrak naik," ucapn Ronny.
Dia mengatakan, bisa saja pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di rata-rata 7 persen. Syaratnya memiliki terobosan ekonomi yang bisa mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7 persen juga disuarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dia mengkalkulasi gaji minimal pekerja Indonesia untuk menjadi negara maju di tahun 2045 sebesar Rp10 juta. Setidaknya, pekerja Indonesia sudah bisa mendapatkan gaji Rp10 juta setelah tahun 2030.
"Tahun 2030 ini kita berharap bisa mencapai negara bepenghasilan menengah, terlepas dari middle income trap, di mana Indonesia diperkirakan pertumbuhan GDP, income per kapita itu di atas USD 10.000 selepas 2030," kata Airlangga dalam HSBC Summit 2023, di St Regis, Jakarta, Rabu (11/10).
Berdasarkan laporan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2023, gaji rata-rata pekerja Indonesia yaitu Rp2.944.541 per bulan.Angka ini naik tipis dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp2.892.537 per bulan.
Senada dengan laporan BPS, Salary Explorer, laman penyedia komparasi gaji dan portal karier melaporkan bahwa rata-rata karyawan di Indonesia menghasilkan paling sedikitnya Rp3 juta per bulan.
Merujuk dua referensi tersebut, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, memulai pernyataan Airlangga tidak realistis.
Tauhid mengatakan, kenaikan gaji pekerja Indonesia per tahunnya rata-rata 5-6 persen.
Jika merujuk angka tersebut maka simulasi gaji yang dihasilkan di tahun 2030 adalah sebagai berikut:
- Kenaikan gaji 5 persen per tahun, gaji pekerja Rp4,1 juta per bulan.
- Kenaikan gaji 6 persen per tahun, gaji pekerja Rp4,4 juta per bulan.
- Kenaikan gaji 7 persen per tahun, gaji pekerja Rp4,7 juta per bulan.
Kemudian, jika persentase kenaikan gaji diterapkan di tahun 2045, maka hasilnya sebagai berikut:
- Kenaikan gaji 5 persen per tahun, gaji pekerja Rp8,5 juta per bulan.
- Kenaikan gaji 6 persen per tahun, gaji pekerja Rp10,5 juta per bulan.
- Kenaikan gaji 7 persen per tahun, gaji pekerja Rp12,8 juta per bulan.
Hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi negara maju adalah persentase pertumbuhan ekonomi konsisten di atas 6 persen dan tingkat inflasi cukup terjaga.
"Syarat pertumbuhan ekonomi kita keluar dari middle income kan cuma satu, pertumbuhan ekonomi 6-7 persen bukan gajinya yang dinaikin,"
kata Tauhid kepada merdeka.com dikutip Kamis (12/10) lalu.