Jika Gaji Pekerja Belum Rp15 Juta per Bulan dalam 6 Tahun, Indonesia Bisa Gagal Jadi Negara Maju
Indonesia masih punya waktu sampai 2030 untuk bisa menaikan gaji rata-rata para pekerja di level Rp15 juta per bulan.
Namun faktanya, gaji rata-rata para pekerja di Indonesia saat ini masih jauh untuk bisa dikategorikan sebagai masyarakat negara maju.
Jika Gaji Pekerja Belum Rp15 Juta per Bulan dalam 6 Tahun, Indonesia Bisa Gagal Jadi Negara Maju
Jika Gaji Pekerja Belum Rp15 Juta per Bulan dalam 6 Tahun, Indonesia Bisa Gagal Jadi Negara Maju
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin kembali menekankan bahwa Indonesia baru bisa dikatakan sebagai negara maju jika gaji rata-rata berada di level USD 13.000 per tahun, atau Rp15 juta per bulan.
Namun faktanya, gaji rata-rata para pekerja di Indonesia saat ini masih jauh untuk bisa dikategorikan sebagai masyarakat negara maju.
"Saya orang ekonomi, negara maju definisinya jelas. Pendapatan per kapita USD 13.000 per tahun. Jadi selama belum bisa tembus itu, belum bisa masuk negara maju" ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara peresmian bersama Mal Pelayanan Publik (MPP), Kamis (7/3).
"Sekarang Indonesia USD 4.800, harus jadi tiga kali lipat USD 13.000. Kalau dolar susah itung-itungnya orang Indonesia, dirupiahin boleh. Pendapatan rata-rata per bulan harus Rp15 juta, sekarang Indonesia Rp5 juta," ungkapnya.
Menurut dia, Indonesia masih punya waktu sampai 2030 untuk bisa menaikan gaji rata-rata para pekerja di level Rp15 juta per bulan. Sebab pada tahun itu Indonesia akan menikmati puncak bonus demografi.
"Sejarah membuktikan waktunya 5 tahun sampai 2035. Jadi kalau bangsa Indonesia dalam 6-11 tahun lagi gagal menembus USD 13.000, seumur hidup bangsa negeri ini, anak kita, cucu kita tidak akan pernah merasakan hidup sebagai rakyat negara maju" sebutnya.
"Jadi kita musti memastikan, 6-11 tahun ke depan harus kerja sangat kerasa untuk naikin GDP per capita dari USD 4.800 ke USD 13.000," kata Menkes.
Sebagai contoh, dia menyebut Brasil yang pintu untuk menjadi negara maju sudah tertutup. Meskipun pendapatan per kapita Negeri Samba tembus USD 8.200 per tahun, namun populasinya kini telah menua.
"Saya datang ke sana kemarin, datang ke Puskesmas, yang datang di Brasil orang-orang tua. Brasil itu menurut saya sangat sulit jadi negara maju, karena populasinya sudah tua, aging. Enggak punya bahan bakar untuk menembus USD 13.000," tuturnya.