Kejar Target Indonesia Emas 2045, Penduduk RI Harus Kaya Sebelum Tua
Pertumbuhan ekonomi ditargetkan capai 6-7 persen di 2045.
Pertumbuhan ekonomi ditargetkan capai 6-7 persen di 2045.
Kejar Target Indonesia Emas 2045, Penduduk RI Harus Kaya Sebelum Tua
Ekonom Senior Chatib Basri mengatakan, penduduk Indonesia harus kaya sebelum tua demi menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045. Sebab, jika penduduk Indonesia didominasi populasi tua, maka pengeluaran negara berpotensi bengkak.
Mengacu pada roadmap Indonesia Emas 2045 yang disusun Kementerian PPN/Bappenas, pertumbuhan ekonomi nasional harus berada di kisaran 6-7 persen.
Sementara pada 2025, Chatib menyebut Indonesia bakal memperoleh bonus demografi, di mana tingkat ketergantungan atau dependency ratio turun signifikan. Pada kondisi ini, penduduk yang tak produktif nantinya akan jadi beban negara.
"Kalau saya gampangnya begini, kalau orang usia 0-15 tahun anak anak harus tetap makan tapi enggak punya income. Yang terjadi adalah income-nya nol, tapi konsumsi ada, berarti dia jadi beban," kata Chatib Basri dalam BTPN Economic Outlook 2024 di Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Merdeka.com
Kondisi serupa juga berlaku bagi penduduk usia 65 tahun ke atas.
Mereka hidup hanya mengandalkan uang pensiun yang tak seberapa, namun mulai sakit-sakitan. Sehingga konsumsinya lebih besar dari penerimaan, dan jadi beban negara.
Menurutnya, ada potensi Indonesia mulai masuk aging population pada 2050, di mana proporsi penduduk tua naik dari 7,3 persen menjadi 26 persen.
"Artinya, kalau kita mau tumbuh pesat datanya adalah tahun 2023-2050, jadi kita punya 27 tahun. Hanya itu. Setelah itu beban akan jadi semakin meningkat," ujar Chatib.
Kembali pada persoalan pertumbuhan ekonomi, dia memprediksi jika itu hanya tumbuh 5 persen per tahun, maka pendapatan per kapita Indonesia mungkin tak mampu tembus USD 30 ribu.
Sementara negara seperti Jepang dan Korea Selatan, saat keduanya memasuki aging population pada periode pertengahan 1980an, income per kapitanya sudah tembus di atas USD 40 ribu.
"Bayangkan kalau tahun 2050 Indonesia masuk aging population, dimana income kita di bawah 30 ribu. Apa implikasinya? Ada risiko kita akan menjadi tua sebelum kaya," ungkapnya.
"Menjadi tua sebelum kaya itu persoalan. Kita sudah pensiun, pendapatan terbatas, kesehatan sudah mulai terganggu musti ke RS, biaya kesehatan naik, anak-anak dibiayai, tapi pada saat yang sama pendapatannya menurun. Yang terjadi beban lebih besar dari revenue," tegasnya.