Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekspor perhiasan RI tembus USD 2,6 miliar di 2017

Ekspor perhiasan RI tembus USD 2,6 miliar di 2017 Pameran Perhiasan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Perindustrian tengah memacu kinerja industri padat karya berorientasi ekspor, salah satunya sektor industri perhiasan yang sampai saat ini terus menjadi andalan.

"Kami bersyukur kegiatan industri perhiasan di Indonesia sudah berkembang, di mana tercatat pada 2017, nilai ekspor perhiasan mencapai USD 2,6 miliar," kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM), Gati Wibawaningsih di Jakarta, Kamis (19/4).

Pada tahun 2018, pemerintah menargetkan ekspor perhiasan tembus senilai USD 3 miliar, atau naik 15,3 persen dari realisasi 2017 sebesar USD 2,6 miliar. Timur Tengah dan Uni Eropa masih menjadi pasar terbesar.

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, pemerintah juga akan membuka pasar ekspor ke Sri Lanka. Selama ini, Sri Lanka mengimpor perhiasan dari Dubai dan Abu Dhabi (UEA). Sementara perhiasan di UEA berasal dari Indonesia. "Ke depan kita akan memfasilitasi langsung permintaan dari Sri Lanka dari Indonesia, jadi ga perlu ke UEA," kata Gati.

Menurutnya, industri perhiasan di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, ditandai dengan meningkatnya nilai ekspor logam mulia, batu permata dan perhiasan. Untuk memperluas akses pasar, Kemenperin terus berupaya menggenjot laju pertumbuhan industri perhiasan.

Usaha tersebut antara lain melalui fasilitasi dalam berbagai pameran berskala internasional, salah satunya pada ajang Jakarta International Jewellery Fair 2018 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perhiasan Emas dan Permata Indonesia (APEPI) pada 19-22 April 2018 di Jakarta Convention Center. Pameran ini dihadiri Embassy of Turkey in Indonesia, Head of Russian Cultural Center, Embassy of Belgium, dan Embassy of Italy.

Pameran diikuti 30 IKM perhiasan, 19 peserta luar negeri, dan 51 pengrajin yang meliputi perhiasan mutiara, perak, giok aceh, batu-batuan, serta aksesoris khas daerah. Peserta juga memamerkan mesin, material mekanika dan perangkat industri perhiasan. "Biasanya orang luar negeri ga ikut, sekarang dari Italia ikut. Mereka melihat pasar Indonesia bagus seiring dengan meningkatnya kelas menengah di Tanah Air," kata Gati.

Sedangkan IKM perhiasan tersebut berasal dari Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta dan Sumatera Selatan.

Pameran ini juga memberikan kesempatan untuk para konsumen melakukan investasi emas dan produk perhiasan lainnya. Investasi emas sebagai komoditas yang terbatas kuantitasnya dan diperdagangkan secara global dapat memberikan hasil timbal balik yang menjanjikan.

Adapun rangkaian acara berikutnya adalah Surabaya Jewellery Fair 2018, pada 25 – 28 Oktober 2018 di Shangri-La Hotel, Surabaya.

Gati mengatakan, Kemenperin berupaya menurunkan tarif bea masuk impor untuk bahan baku intan yang awalnya 5 persen menjadi 0 persen dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas PMK Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor.

"Hal ini kami upayakan untuk terus meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri perhiasan dalam menghadapi persaingan global," jelasnya.

Beberapa bentuk pembinaan yang juga telah dilakukan Kementerian Perindustrian untuk mendorong pertumbuhan industri perhiasan nasional antara lain memberikan fasilitasi bimbingan teknis produksi dan melakukan pendampingan tenaga ahli.

Selain itu, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia baik di bidang desain, teknologi, dan standardisasi, memberikan fasilitasi mesin/peralatan, memberikan fasilitasi kemudahan akses pembiayaan, serta meningkatkan akses pemasaran dengan program e-Smart IKM.

Gati menjelaskan program e-Smart IKM menghasilkan sistem database IKM yang tersaji dalam profil Industri, sentra dan produk yang terintegrasikan dengan marketplace yang ada dan dapat diakses konsumen melalui marketplace atau toko online tersebut. Program itupun dapat meningkatkan kapasitas pelaku IKM dalam negeri di bidang e-commerce.

"Pelaksanaan program e-Smart IKM dilakukan melalui workshop bersama marketplace seperti bukalapak.com dan blanja.com. Hingga tahun 2017, sudah lebih dari 1.730 pelaku IKM dari berbagai daerah yang mengikuti workshop e-Smart IKM, dan hingga tahun 2019 ditargetkan dapat mencapai total 10.000 IKM dengan sedikitnya 30.000 produk IKM yang dapat diakses konsumen melalui marketplace," tuturnya.

Dengan berjalannya acara ini, Gati berharap dapat mendorong kemajuan sektor industri perhiasan di Tanah Air. "Diharapkan akan tercipta dampak positif, baik bagi pelaku industri perhiasan maupun masyarakat secara umum melalui pertumbuhan ekonomi serta berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas," ujar Gati.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kinerja Ekspor Indonesia Naik Jadi Rp348,78 Triliun di Juli 2024, Ini Penopangnya
Kinerja Ekspor Indonesia Naik Jadi Rp348,78 Triliun di Juli 2024, Ini Penopangnya

Semua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.

Baca Selengkapnya
BPS Sebut Kinerja Ekspor April 2024 Turun 12,97 Persen
BPS Sebut Kinerja Ekspor April 2024 Turun 12,97 Persen

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai USD 19,62 miliar.

Baca Selengkapnya
Ekspor Besi dan Baja Tahun 2023 Tembus USD26,7 Miliar
Ekspor Besi dan Baja Tahun 2023 Tembus USD26,7 Miliar

Neraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.

Baca Selengkapnya
BPS: Ekspor Agustus Naik Jadi USD23,56 Miliar
BPS: Ekspor Agustus Naik Jadi USD23,56 Miliar

Angka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia di Bulan Maret Naik 16,40 Persen
Ekspor Indonesia di Bulan Maret Naik 16,40 Persen

Ekspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Mampu Pimpin Pengolahan dan Pemurnian Mineral Dunia, Ini Syaratnya
Indonesia Mampu Pimpin Pengolahan dan Pemurnian Mineral Dunia, Ini Syaratnya

Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang positif dalam pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Investasi Kuartal III-2023 Tembus Rp374,4 Triliun Didominasi Modal Asing
Memasuki Tahun Politik, Investasi Kuartal III-2023 Tembus Rp374,4 Triliun Didominasi Modal Asing

Sumber pertumbuhan terbesar investasi terbesar berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Tembus USD 16,06 Miliar pada April 2024
Data BPS: Impor Indonesia Tembus USD 16,06 Miliar pada April 2024

Angka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
BPS: Ekspor Pertanian Agustus 2023 Meningkat
BPS: Ekspor Pertanian Agustus 2023 Meningkat

BPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 42 Bulan Berturut-turut Meski Kinerja Ekspor Anjlok
Neraca Dagang Indonesia Surplus 42 Bulan Berturut-turut Meski Kinerja Ekspor Anjlok

Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
BPS: Nilai Ekspor Mei Naik, Tembus USD22,33 Miliar
BPS: Nilai Ekspor Mei Naik, Tembus USD22,33 Miliar

Peningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan tetutama didorong oleh peningkatan ekspor non migas

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Optimis Ekonomi Indonesia Akan Lampaui Rusia Pada 2025
Di ISF 2023, Luhut Optimis Ekonomi Indonesia Akan Lampaui Rusia Pada 2025

Pernyataan ini mengutip temuan dari hasil studi Atlantic Council.

Baca Selengkapnya