First Travel janji jemaah yang bayar Rp 2,5 juta berangkat Mei 2017
Merdeka.com - Wakil Direktur PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel), Anniesa Hasibuan memastikan jemaah yang membayar tambahan biaya Rp 2,5 juta dari biaya awal atau promo Rp 14,5 juta akan segera diberangkatkan pada Mei 2017. Biaya tambahan itu diperuntukkan untuk menyewa pesawat sewaan dan mempermudah pembuatan dokumen resmi kegiatan ibadah umroh.
"Jika jemaah mengikuti program kami tambahan carter kedepan akan ada yang mensupport First Travel untuk berangkat. Start keberangkatan tanggal 1 Mei," ujar Anniesa di Resto Handayani, Matraman, Jakarta, Sabtu (22/4).
Penambahan biaya itu, kata Anniesa hanya opsi bukan bersifat paksaan. Anniesa menyebut bagi jemaah yang tidak ingin membayar program biaya tambahan, maka akan diberangkatkan setelah pelaksanaan ibadah haji pada periode Oktober hingga Desember 2017.
"Ini masuk bulan Rajab semua naik. Sudah hampir 50 persen perusahaan yang tanggung 50 persen dikasih opsi ke jamaah kami harapkan sehabis haji mereka bisa diberangkatkan periode Oktober, November, Desember," terangnya.
Anniesa mengeluhkan soal pemberitaan miring soal batalnya jemaah haji yang akan berangkat pada Maret 2017. Para jemaah ini mengikuti paket promo yang ia ambil berlaku selama satu tahun, dengan ketentuan membayar Januari 2016 dan akan diberangkatkan Januari 2017 atau satu tahun kemudian.
Pihaknya menyebut penundaan itu dikarenakan sulitnya membuat visa yang menjadi imbas dari pemberitaan miring tersebut. Namun, Anniesa menduga masalah ini juga berkaitan dengan persaingan bisnis travel. Akan tetapi, dia mengklaim masih fokus pada upaya pemberangkatan para jemaah tahun ini.
"Bisnis persaingan saya kesampingkan dulu, Pak Andika (Dirut First Travel) fokus memberangkatkan jemaah-jemaahnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Ratusan jemaah umrah program promo PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel) terancam batal berangkat ke Tanah Suci. Alasannya, hingga saat ini, tidak ada kejelasan dari pihak First Travel terkait tanggal keberangkatan.
Salah satu jemaah, Mulyana (50) mengatakan program promo yang ia ambil berlaku untuk tahun ini. Lantas, ia pun sudah melunasi pembayaran sejak Januari 2016 lalu sebesar Rp 14,5 juta.
"Kami sudah membayar sejak Januari 2016 dengan cara diangsur dua kali," ujarnya kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (20/4).
Mulyana menjelaskan, paket promo yang ia ambil berlaku selama satu tahun, dengan ketentuan membayar Januari 2016 dan akan diberangkatkan Januari 2017 atau satu tahun kemudian.
Namun, di tengah jalan First Travel memberitahukan penundaan pemberangkatan hingga Maret 2017. Alasannya, pemutusan kontrak dengan pihak maskapai penerbangan Tanah Air. Kendati demikian, travel haji dan umroh milik desainer Annisa Hasibuan ini sudah memberikan perlengkapan jemaah seperti koper dan seragam keberangkatan.
Waktu berlalu, tahun berganti. Tiba saat pemberangkatan yang dijanjikan yakni Maret 2017, jemaah kembali harus menggigit jari. Dengan entengnya, First Travel lagi-lagi menunda pemberangkatan hingga Mei 2017.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biasanya sejumlah maskapai penerbangan menyediakan harga tiket yang lebih murah di hari Jumat.
Baca SelengkapnyaKendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaLaporan tren perjalanan Expedia menunjukkan peningkatan harga penginapan hotel bintang tiga yang lebih terjangkau.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menhub Budi mengusulkan Polisi melakukan razia mencari travel gelap saat arus balik lebaran.
Baca SelengkapnyaJarang Orang Tahu, Ini Tips Beli Tiket Pesawat Bisa Hemat hingga 25 Persen
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaUmumnya, beberapa maskapai menggratiskan berat bagasi di bawah 10 kilogram. Selebihnya, penumpang akan membayar biaya tambahan pada saat check-in di counter.
Baca SelengkapnyaApalagi di masa mendatang akan dibukanya penerbangan komersial ke luar angkasa sebagai wahana wisata baru.
Baca SelengkapnyaDaftar negara ini mempertimbangkan jumlah penerbangan, ketersediaan transportasi umum, harga makanan serta biaya masuk tempat wisata.
Baca Selengkapnya