FOTO: Menengok Desa Kelawi, Surga Tersembunyi di Lampung Selatan Miliki Inovasi Agrowisata hingga Meraih Penghargaan
Desa Kelawi menyimpan potensi sebagai desa wisata melalui inovasi agrowisata hingga meraih penghargaan Desa BRILiaN Hijau 2023 oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Mengunjungi Desa Kelawi di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, tidak hanya memanjakan mata dengan pesonanya alamnya yang menawan. Wilayah ini juga menyimpan potensi sebagai desa wisata melalui inovasi agrowisata hingga meraih penghargaanDesa BRILiaN Hijau 2023 oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).
FOTO: Menengok Desa Kelawi, Surga Tersembunyi di Lampung Selatan Miliki Inovasi Agrowisata hingga Meraih Penghargaan
Melewati jalan berbukit dan berliku sambil dimanjakan hamparan perkebunan, pengunjung akan langsung disambut hamparan pasir putih di Pantai Minang Rua, Desa Kelawi. Bisa dikatakan pantai satu ini termasuk surga tersembunyi.
Pantai Minang Rua memang menjadi primadona para wisatawan bila hendak berkunjung di Desa Kelawi. Selain keramahan warga Desa Kelawi, sepanjang bibir pantai juga memiliki pasir putih yang dijaga penuh kebersihannya.
Kesadaran merawat alam salah satunya didorong melalui terobosan program Bank Sampah yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kelawi Mandiri. Program ini tergolong ampuh mengajak warga Desa Kelawi untuk bergotong-royong memastikan kebersihan pantai.
Tidak hanya meningkatkan kesadaran soal kebersihan, mereka juga bentuk nyata hadirnya literasi dan inklusi keuangan yang secara positif dijalankan BRI.
Sejauh ini BRI Research Institute mencatat posisi inklusi keuangan nasional meningkat menjadi 87,30 persen pada 2023 atau naik 3,3 persen dari sebelumnya 84 persen pada 2022. Sedangkan tingkat kedalaman inklusi keuangan tercatat naik 3,9 persen menjadi 27,7 persen pada 2023.
Sementara dari sisi literasi keuangan, BRI juga mencatat peningkatan sebesar 3 persen secara nasional menjadi 42,7 persen pada 2023.
Melalui inovasi pertanian, mereka berhasil melahirkan varietas alpukat terbaru, yakni Sipit Kelawi yang telah memiliki hak paten dan sertifikasi.
Selain keindahan pariwisata, Desa Kelawi juga memiliki keunggulan dari sisi agrowisata.
Alpukat Sipit Kelawi sudah dibudidaya selama 15 tahun oleh Syahbana, seorang petani sekaligus ketua kelompok tani di Desa Kelawi.
Syahbana mengaku mampu memperoleh hingga 60 ton lebih dalam satu musim dari 25 jenis alpukat yang ditanamnya.
Keunggulan alpukat asli Kelawi ini memiliki daging yang tebal serta rasanya manis, legit dan pulen dibanding dengan varietas lain.
Syahbana mengakui hasil panen alpukat Sipit Kelawi memang menggiurkan dan mampu memberikan nilai perekonomian lebih bagi keluarganya. Untuk nilai jual sendiri, Alpukat Sipit Kelawi dipasarkan dengan harga mencapai Rp20.000 per kilogram.
Dari usahanya itu, Syahbana lantas berinsiatif membuat program tiap rumah menanam pohon alpukat Sipit Kelawi. Kini Syahbana bersama BUMDes Kelawi masih mencari cara untuk mengejar kebutuhan produksi alpukat Sipit Kelawai.
Dengan program satu kepala keluarga dua pohon alpukat, diharapkan wisatawan bisa dengan mudah merasakan kenikmatan alpukat asli dari desa tersebut.
Selain meningkatkan ekonomi, Desa Kelawi juga dianugerahi penghargaan sebagai Desa BRILiaN Hijau 2023.
Tercatat hingga akhir 2023, terdapat 3.178 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.