IKN Nusantara Bakal jadi Kota Hutan Netral Karbon, Seperti Apa?
Merdeka.com - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank / ADB) dan Otorita Ibu Kota Nusantara merampungkan sebuah nota kesepahaman (MoU) yang membuka jalan bagi kerja sama perencanaan dan pembangunan Nusantara sebagai kota hutan yang netral karbon.
Kesepakatan tersebut ditandatangani Ketua Badan Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakil Presiden ADB, Ahmed M. Saeed, di Incheon, Korea Selatan, Jumat 5 Mei 2023.
Berdasarkan MoU tersebut, ADB dan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama memastikan pengembangan IKN Nusantara dirancang dengan baik, dengan dampak lingkungan yang minimal dan target emisi bersih nol pada 2045.
-
Bagaimana IKN Nusantara akan mencapai nol emisi? Otorita Ibu Kota Nusantara memiliki lima area fokus untuk mencapai kota nol bersih, antara lain; pertama, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya. Membalikkan deforestasi menjadi reboisasi. Kedua, energi. Tidak menggunakan bahan bakar fosil untuk energi, listrik, dan transportasi.
-
Mengapa IKN Nusantara ingin mencapai kota nol bersih? Otorita Ibu Kota Nusantara memiliki lima area fokus untuk mencapai kota nol bersih, antara lain; pertama, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya. Membalikkan deforestasi menjadi reboisasi. Kedua, energi. Tidak menggunakan bahan bakar fosil untuk energi, listrik, dan transportasi. Ketiga, proses produksi dan penggunaan produk. Fokus pada desain dan material bangunan hijau. Keempat, pengelolaan sampah. Mempromosikan pendekatan ekonomi sirkular melalui sistem Kurangi (Reduce), Gunakan Kembali (Reuse), dan Daur Ulang (Recycle). Kelima, pertanian. Menciptakan pertanian yang ramah iklim dan mendorong praktik pertanian regeneratif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
-
Kenapa IKN butuh Nusantara Sustainability Hub? Pengembangan Nusantara Sustainability Hub merupakan hasil kolaborasi antara PT Pertamina dan Bakrie Grup sebagai salah satu cerminan dari upaya Indonesia membangun kota baru yang smart, kompetitif di tingkat global.
-
Apa Strategi Nol Bersih untuk IKN Nusantara? Strategi ini berfungsi sebagai 'kompas' bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045.
-
Siapa yang mendukung Strategi Nol Bersih IKN Nusantara? Dapat Dukungan ADB Menariknya, Asian Development Bank (ADB) mendukung pengembangan Strategi Nol Bersih (Net Zero Strategy) untuk ibu kota baru Indonesia, Nusantara, yang diluncurkan hari ini di sela-sela COP28 di Dubai (3/12/2023).
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
MoU tersebut mengonfirmasikan lebih lanjut upaya bersama ADB dan Pemerintah Indonesia untuk memobilisasi potensi pembiayaan dari fasilitas pembiayaan iklim dan kerja sama pemerintah–swasta guna mendorong pembangunan Nusantara yang inklusif dan berkelanjutan.
Bambang mengatakan bermitra dengan ADB bisa membantu Nusantara berkontribusi bagi agenda global mengatasi perubahan iklim. Termasuk meningkatkan keanekaragaman hayati, dan memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
"Nusantara terus mengukuhkan jalan menjadi ibu kota hutan berkelanjutan pertama di dunia, dan juga sebagai kota netral karbon pertama di Indonesia pada 2045," kata Bambang dalam keterangan pers, dikutip di Jakarta, Jumat (5/5).
Dalam kesempatan yang sama, Ahmed menilai proyek pembangunan Nusantara merupakan kesempatan unik untuk meneruskan praktik terbaik internasional dalam perencanaan, pembangunan, dan pembiayaan sebuah kota. Untuk itu, ADB menyambut kerja sama Pemerintah RI untuk pembangunan IKN Nusantara sebagai kota hutan dengan karbon netral.
"ADB senang dapat mendukung Otorita Ibu Kota Nusantara dalam mengembangkan rencana yang efektif guna merealisasikan visinya, yaitu kota hutan yang pintar dan netral karbon," kata Ahmed.
Sebagai informasi Otorita Ibu Kota Nusantara dibentuk pada Maret 2022 sebagai lembaga tingkat menteri yang kedudukannya langsung di bawah Presiden Indonesia. Otorita ini bertanggung jawab melaksanakan perencanaan dan pembangunan ibu kota baru, serta mengawasi peralihan pemerintah ke ibu kota baru dan, pada akhirnya, akan menjadi pengelola kota tersebut.
Sementara itu, ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota—49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Strategi ini berfungsi sebagai "kompas" bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono.
Baca SelengkapnyaStrategi ini tidak hanya menyajikan aksi nyata yang mewujudkan visi Indonesia yang modern dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPembangunan Ibu Kota Nusantara dan pelestarian lingkungan diharapkan dapat berjalan serasi dengan mengoptimalkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca SelengkapnyaPertamina NRE dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meneken perjanjian studi bersama.
Baca SelengkapnyaOIKN menggelar diskusi terbuka bersama media dalam rangka membagikan informasi perkembangan terbaru pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaKolaborasi ini diawali dengan perintisan pembangunan Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca SelengkapnyaKawasan MHHT nantinya akan memiliki 109 spesies pohon khas ekosistem hutan hujan tropis dengan keragaman hayati yang tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengklaim proyek pembangunan IKN menggunakan material ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaDalam pembangunan IKN, Basuki menerapkan prinsip-prinsip ketat terkait kualitas, estetika, dan keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaMenurut Diana, konsep kota pintar memberikan manfaat, baik bagi pemerintah maupun masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas hidup.
Baca SelengkapnyaJokowi menjabarkan sejumlah upaya yang telah dilakukan Indonesia guna menurunkan emisi karbon
Baca Selengkapnya