Indonesia Resmi Bergabung Jadi Anggota Penuh BRICS
Arab Saudi telah diundang untuk bergabung, tetapi belum mengambil langkah konkret untuk melakukannya.
Brasil yang menjabat sebagai presiden BRICS untuk tahun ini mengumumkan bahwa Indonesia telah resmi diterima sebagai anggota penuh dalam blok tersebut.
Sebelumnya, Indonesia hanya memiliki status sebagai negara mitra BRICS. Kementerian Luar Negeri Brasil mengungkapkan bahwa para pemimpin BRICS telah memberikan persetujuan untuk pencalonan Indonesia pada bulan Agustus 2023.
Namun, negara yang menjadi populasi terbesar keempat di dunia ini baru bisa bergabung secara resmi setelah terbentuknya pemerintahan baru tahun lalu.
"Pemerintah Brasil menyambut bergabungnya Indonesia dalam BRICS," demikian pernyataan resmi dari Brasil seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (7/1).
Dalam pernyataan tersebut, dijelaskan bahwa, dengan populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berbagi komitmen dengan negara-negara anggota BRICS lainnya untuk mereformasi lembaga-lembaga tata kelola global, serta berkontribusi positif dalam memperdalam kerja sama Selatan-Selatan.
Sejak awal pembentukannya pada tahun 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, BRICS telah mengalami beberapa kali perluasan, termasuk penambahan Afrika Selatan pada tahun 2010 dan negara-negara lain seperti Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab tahun lalu.
Arab Saudi Diundang tapi Belum Respons
Arab Saudi telah diundang untuk bergabung, tetapi belum mengambil langkah konkret untuk melakukannya.
Selain itu, Turki, Azerbaijan, dan Malaysia juga telah mendaftar secara resmi untuk menjadi anggota, sementara beberapa negara lainnya menunjukkan ketertarikan untuk bergabung.
Istilah "BRICS" sendiri berasal dari terminologi ekonomi yang muncul pada awal 2000-an, yang digunakan untuk merujuk pada negara-negara yang diprediksi akan mendominasi perekonomian global pada tahun 2050.
Sebelum Indonesia bergabung, BRICS sudah mencakup hampir 45 persen dari total populasi dunia dan 35 persen dari produk domestik bruto global berdasarkan paritas daya beli.