Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Izin ground handling dibekukan, AirAsia janji tak ganggu pelayanan

Izin ground handling dibekukan, AirAsia janji tak ganggu pelayanan Air Asia. REUTERS/Tim Chong/Files

Merdeka.com - AirAsia Indonesia mengaku sudah menerima informasi resmi terkait dengan keputusan Kementerian Perhubungan mengenai Izin Kegiatan Pelayanan Jasa Penumpang oleh PT Indonesia AirAsia di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar. Maskapai ini memastikan pemberlakuan sanksi tidak akan mengganggu aktivitas layanan penerbangan konsumennya.

"Prioritas kami untuk saat ini adalah memastikan kelancaran operasional dengan diberlakukannya sanksi tersebut, dan memastikan kenyamanan penumpang kami," ujar Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (18/5).

Dia melanjutkan bahwa pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait sehubungan dengan proses investigasi. Selain itu juga berjanji menyiapkan langkah-langkah pencegahan untuk menghindarkan terjadinya hal yang serupa di kemudian hari.

Orang lain juga bertanya?

Sebelumnya, kesalahan prosedur menurunkan penumpang dialami maskapai AirAsia QZ509 rute Singapura-Denpasar yang membawa 155 penumpang. Dampaknya sebanyak 47 penumpang yang seharusnya melewati bagian administrasi di imigrasi, terpaksa dijemput kembali.

Hingga sekarang, Rabu (18/5), proses administrasi oleh pihak imigrasi baru terselesaikan. Itu lantaran satu dari wisatawan asing yang dijemput kembali berhasil lolos.

GM Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Trikora Harjo memaparkan kronologis kesalahan turunnya penumpang AirAsia ini. Kata dia, pesawat tersebut mendarat pukul 23.54 waktu setempat, Senin (16/5).

"Pesawat yang digunakan untuk penerbangan QZ509 saat itu parkir (on chock) di Bay 04," Tutur Trikora.

Lanjut dia, pada saat itu, ada dua penerbangan lain yang tiba hampir bersamaan, yaitu penerbangan Indonesia AirAsia X dengan kode XT555 dari Kuala Lumpur yang mendarat pada pukul 23.55 Wita dan parkir di Bay 33, serta penerbangan AirAsia Indonesia QZ537 dari Perth, Australia yang mendarat pada pukul 00.04 Wita, Selasa dini hari kemarin dan parkir di Bay 10b.

AirAsia Indonesia mempersiapkan tiga unit bus untuk mengangkut penumpang QZ509 menuju ke terminal kedatangan internasional.

"Pada saat menangani penumpang QZ509, terjadi kesalahpahaman komunikasi antara supir bus pertama dengan petugas flight controller, sehingga sebanyak 47 orang penumpang penerbangan internasional pada bus tersebut diarahkan ke terminal kedatangan domestik," jelasnya.

Beruntung saat itu, petugas darat AirAsia Indonesia di terminal domestik menerima informasi dari tim Aviation Security Bandara Internasional Ngurah Rai, bahwa satu unit bus tersebut telah menurunkan penumpang QZ509 di terminal kedatangan domestik.

Setelah mendapatkan informasi, petugas dibantu tim Aviation Security segera mengarahkan penumpang kembali ke bus untuk kemudian diantarkan ke terminal kedatangan internasional.

Kata Trikora, telah dilakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait yang terdiri dari Angkasa Pura I selaku operator Bandara Internasional Ngurah Rai, AMC, Aviation Security, Otoritas Bandara, Airnav Indonesia, Imigrasi dan Bea Cukai, serta pihak Ground Handling untuk melakukan investigasi langsung secara bersama di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Bandara Internasional Ngurah Rai, mulai pagi hari tanggal 17 Mei 2016 hingga semalam.

Berdasarkan hasil pengecekan visual melalui CCTV, diketahui dari 47 orang penumpang yang sempat turun dari bus, terdapat 46 orang penumpang yang kembali masuk ke dalam bus yang sama setelah diarahkan petugas.

"Artinya saat itu ada satu orang penumpang QZ509 yang tidak kembali ke dalam bus, dan keluar bandara melalui pintu terminal kedatangan domestik sebagaimana terlihat dari rekaman CCTV di terminal kedatangan domestik," ungkapnya.

Dijelaskan olehnya bahwa penumpang tersebut adalah WN Selandia Baru yang memegang multiple entries visa untuk masuk ke Indonesia. "Saat ini sudah tertangani pihak imigrasi," singkatnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Garuda Indonesia Alami Banyak Masalah Layani Angkutan Haji Hingga Buat Jadwal Berantakan, Menhub Beri Teguran Keras
Garuda Indonesia Alami Banyak Masalah Layani Angkutan Haji Hingga Buat Jadwal Berantakan, Menhub Beri Teguran Keras

Kemenhub juga meminta agar Garuda Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap kondisi pesawat yang digunakan selama penerbangan angkutan haji tahun 2024.

Baca Selengkapnya
PDN Dibobol Hacker, Kemenhub Klaim Tak Ganggu Layanan Penerbangan
PDN Dibobol Hacker, Kemenhub Klaim Tak Ganggu Layanan Penerbangan

Kemenhub mengklaim sentral data kementeriannya selama ini berada di Pusat Data Informasi.

Baca Selengkapnya
Sempat Terdampak Gangguan IT CrowdStrike, Begini Kondisi AirAsia dan Citilink di Bandara Soekarno-Hatta
Sempat Terdampak Gangguan IT CrowdStrike, Begini Kondisi AirAsia dan Citilink di Bandara Soekarno-Hatta

Kondisi AirAsia Indonesia dan Citilink di Bandara Soekarno-Hatta yang terdampak gangguan IT CrowStrike.

Baca Selengkapnya
Peringatan Kemenag ke Garuda Indonesia Buntut Insiden Mesin Pesawat JCH Indonesia Terbakar
Peringatan Kemenag ke Garuda Indonesia Buntut Insiden Mesin Pesawat JCH Indonesia Terbakar

Insiden kerusakan salah satu mesin pesawat Garuda Indonesia yang menerbangkan jamaah calon haji Kelompok Terbang (Kloter) 5 Embarkasi Makassar (UPG-05).

Baca Selengkapnya
Pendiri Jadi Tersangka Kasus Timah, Sriwijaya Air Pastikan Penerbangan Tak Terganggu
Pendiri Jadi Tersangka Kasus Timah, Sriwijaya Air Pastikan Penerbangan Tak Terganggu

Zaidan menuturkan bahwa Sriwijaya Air Group tetap menjunjung tinggi profesionalisme.

Baca Selengkapnya
Kemenag Ingatkan Saudi Airlines dan Garuda Indonesia Tak Lagi Terlambat Angkut Jemaah Haji
Kemenag Ingatkan Saudi Airlines dan Garuda Indonesia Tak Lagi Terlambat Angkut Jemaah Haji

Sebagai pengingat pada fase keberangkatan jemaah haji dari Tanah Air, baik maskapai Saudi Airlines maupun Garuda Indonesia pernah beberapa kali terlambat.

Baca Selengkapnya