Jajan Sehari Hanya Rp21.000, Perempuan Ini Bisa Beli 3 Rumah Harga Rp3,9 Miliar dan Buka Kafe Kucing
Tamogami merinci gaya hidup sangat ekonomis yang dia tekuni. Dia bercerita dalam sehari dia hanya menghabiskan 200 yen atau setara Rp21.000 sehari untuk makan.
Seorang wanita di Jepang baru-baru ini viral karena kehidupannya yang hemat hingga akhirnya bisa membeli tiga unit rumah dalam kurun 15 tahun. Dia juga berhasil mewujudkan mimpinya membuka kafe kucing.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), pada tahun 2019, Saki Tamogami, 37 tahun tampil di acara televisi Jepang Happy! Bomby Girl tentang wanita muda yang mengubah hidup mereka melalui kerja keras dan ketekunan. Dalam acara itu, Tamogami merinci gaya hidup sangat ekonomis yang dia tekuni. Dia bercerita dalam sehari dia hanya menghabiskan 200 yen atau setara Rp21.000 sehari untuk makan.
-
Siapa wanita terkaya di Indonesia? Arini Subianto dikenal sebagai salah satu wanita dengan kekayaan terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana cara mendapatkan rumah murah? Bagi masyarakat Kota Bandung yang tertarik bisa mengunjungi pameran properti di Paris van Java Mal pada pada 8-16 Juli 2023, stan Rusun Cisaranten Bina Harapan booth 31 dan 32.
-
Kenapa hidup sederhana bisa membuat orang kaya? Bersyukur atas apa yang Anda miliki adalah kunci untuk memulai hidup sederhana.
-
Siapa yang tinggal di rumah mewah dengan nilai miliaran rupiah? Saat ini, keduanya telah sukses bersama-sama dan mungkin menjadi salah satu asisten artis paling kaya di Indonesia. Pamer Rumah Baru Bukan tanpa alasan, baru-baru ini keduanya memamerkan rumah mewah mereka yang bernilai miliaran rupiah, sangat berbeda dari rumah mereka sebelumnya.
-
Dimana lokasi rumah murah itu? Lokasinya terbilang strategis dan masih di kawasan Kota Bandung, wilayah Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik.
-
Siapa yang memiliki rumah dengan tiga lantai? Rumah Abdel Achrian memiliki tiga lantai dengan dominasi warna putih, terlihat begitu mewah dan besar.
Saat berusia 19 tahun, Tamogami memantapkan tujuan untuk memiliki tiga rumah sebelum dia berusia 34 tahun. Dia mengatakan telah menemukan kenyamanan dan keamanan dalam menabung, dan merasa senang melihat tabungannya bertambah.
Setelah lulus universitas, dia bekerja sebagai agen properti dan sangat berhati-hati dengan gajinya. Untuk meminimalkan biaya, dia memasak semua makanannya di rumah, biasanya menyajikan hidangan sederhana seperti roti panggang, mi udon, dan lobak diskon, dengan pengeluaran tidak lebih dari 50 yen atau setara Rp5.000 per makanan.
Kadang-kadang, dia menambahkan sedikit variasi, seperti selai pada roti atau sepotong salmon dengan nasi, tetapi jarang melebihi Rp21.000 sehari untuk makanan. Hebatnya, dia tidak membeli mangkuk, tetapi makan langsung dari panci untuk menghemat lebih banyak uang.
Moto Panduan Hidup Hemat
Selama bertahun-tahun, dia berpegang teguh pada mottonya, 'Jangan pernah membeli apa pun tanpa diskon'. Sejak berusia 19 tahun, dia berhenti membeli baju baru, dan malah mengandalkan barang-barang peninggalan kerabatnya, dan perabotan rumahnya pun diambil dari tempat sampah.
Rambutnya, yang tidak pernah diwarnai atau dikeriting, berada dalam kondisi yang sangat bagus sehingga dia dapat menjualnya seharga Rp330.000 jika sudah cukup panjang, dan dapat mencukupi biaya hidupnya selama setengah bulan.
Melalui tabungan yang dipupuk sejak remaja, dia membeli rumah pertamanya di Saitama di wilayah Kanto, utara Tokyo, seharga 10 juta yen Rp1 miliar pada usia 27 tahun.
Dia menggunakan pendapatan sewa untuk menutupi hipotek, yang memungkinkannya membeli rumah kedua seharga 18 juta yen (rp1,9 miliar) dua tahun kemudian. Pada tahun 2019, dia berhasil mencapai tujuannya untuk memiliki rumah ketiga, yang menghabiskan biaya 37 juta yen (Rp3,9 miiar).
Membuka Kafe Kucing
Tamogami mengatakan, motivasinya menjalani hidup hemat tersebut bermula dari keinginannya menyelamatkan kucing-kucing liar setelah mengadopsi satu kucing saat dia masih kecil, yang menjadi pelipur lara di masa sulitnya.
Dia mewujudkan mimpinya dan membuka kafe kucing yang disebutnya Kafe Yuunagi di lantai dasar rumah ketiganya, menawarkan tempat berlindung dan dukungan bagi banyak kucing liar. Kafe ini menarik pecinta kucing dan pendapatannya membantu merawat lebih banyak hewan.
Meskipun sudah mencapai kebebasan finansial, Tamogami tetap hidup sederhana dan berencana menggunakan pendapatan dari sewa dan gajinya untuk lebih memperluas portofolio propertinya. Kisah ini, yang diposting ulang di media sosial daratan, telah memikat dan memicu diskusi luas di kalangan warganet.
“Dia seharusnya ditambahkan ke dalam daftar delapan keajaiban dunia, bahkan lebih mengesankan daripada Pasukan Terakota,” tulis seseorang.
"Banyak orang yang lahir pada tahun 1970-an di Tiongkok memiliki gaya hidup yang sama. Tampaknya membeli rumah telah menjadi seperti kecanduan bagi mereka," kata yang lain.
Orang ketiga mengungkapkan kekagumannya, dengan mengatakan: "Saya tidak bisa berkata apa-apa; saya mengagumi kedisiplinannya. Berpegang teguh pada satu tujuan selama puluhan tahun bukanlah pencapaian kecil."