Sempat Bangkrut Bisnis Kuliner, Cewek Tomboy Ini Akhirnya Sukses Jadi Makeup Artis
Sembari mengisi waktu luang, Tami berinisiatif menjadi perias paruh waktu.
Tami mengaku bahwa dia tak pernah menyangka akan menjadi seorang Makeup Artist sekaligus membangun bisnis bidang fesyen.
Sempat Bangkrut Bisnis Kuliner, Cewek Tomboy Ini Akhirnya Sukses Jadi Makeup Artis
Sempat Bangkrut Bisnis Kuliner, Cewek Tomboy Ini Akhirnya Sukses Jadi Makeup Artis
Tidak ada yang tahu masa depan seseorang. Hal ini benar dialami oleh Putri Utami, pemilik Utami Tami Salon and Gallery di Bogor, Jawa Barat.
Tami mengaku bahwa dia tak pernah menyangka akan menjadi seorang Makeup Artist sekaligus membangun bisnis bidang fesyen dan kecantikan. Sebab, Tami remaja dikenal sangat jauh dari kata feminim.
Melihat hal inilah, kedua orang tua Tami menyadari anaknya memiliki potensi yang sebenarnya bisa bermanfaat baginya. Kedua orang tuanya menyarankan Tami untuk mengambil pendidikan tata rias di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
"Saya itu dulu tomboy. Kebetulan karena senang melukis, sama orang tua diarahkan untuk kuliah di UNJ, jurusan pendidikan tata rias," kata Tami seperti yang dikutip dari akun Youtube Halo Bos!, Selasa (5/12).
Dia mengaku tak menolak permintaan kedua orang tuanya, karena Tami memang senang melukis. Namun ternyata, melukis di wajah orang tidak sama dengan melukis di kanvas yang biasa digunakan.
Untuk membantunya beradaptasi, Tami mulai mengikuti kelas tambahan seperti kursus make up di luar jadwal kuliahnya. Kemampuan Tami pun perlahan-lahan mulai meningkat.
merdeka.com
Sembari mengisi waktu luang, Tami berinisiatif menjadi perias paruh waktu. Selain itu, dia juga menjadi guru honorer salah satu SMK di Jakarta. Sayangnya, lama kelamaan Tami mulai merasa lelah.
Setelah berdiskusi dengan kedua orang tuanya, Tami memantapkan diri untuk membuka salon miliknya sendiri. Dengan modal seadanya, Tami membuka salon pertamanya di tahun 2012.
Setahun setelah membuka salon pertamanya itu, Tami berhasil mengembangkan usahanya menjadi Wedding Organizer (WO). Tami mulai memiliki modal yang cukup untuk membeli peralatan katering, tenda, busana, dan dekorasi.
Sayangnya, dia sempat mengalami beberapa masalah yang membuatnya berhenti. Dia menjual seluruh peralatan dengan harga murah dan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah untuk membuka bisnis kuliner. Namun, bisnis kuliner tak cocok untuknya."Dulu sempat berhenti, jadi semua peralatan di jual dan rugi ratusan juta cuma untuk buka kafe. Tapi ternyata ga mudah, dan balik lagi ke salon," kata Tami.
Akhirnya dia memutuskan kembali fokus menjalankan bisnis kecantikannya, yakni salon dan galeri busana yang menyediakan jasa rias dan busana untuk pengantin. Sementara bisnis yang lain dilepasnya, karena Tami mengaku tak mampu mengemban semuanya seorang diri.
"Saya fokus ke salon dan galeri, karena kalau tenda dan dekor itu cukup berat buat perempuan karena kita harus benar-benar mengontrol," katanya.
Keputusan keduanya ini ternyata membuahkan hasil yang lebih baik. Usahanya berjalan lancar hingga punya dua cabang lain di tempat yang berbeda. Selain itu, Tami kini memiliki 8 hingga 12 karyawan di salonnya.
Dalam menjalankan bisnisnya, Tami juga selalu memberikan inovasi seperti teknik make up yang baru, busana yang cantik dan elegan, serta dari sisi harga dia selalu memberikan penawaran menarik bagi pelanggan dan jasa lainnya.
Contohnya, Tami menyediakan paket diskon dan promosi hingga Rp16 juta, paket mas kawin, dan sebagainya. Dengan cara ini, dia cukup berhasil menarik minat pelanggan.
"Kunci sukses intinya kita harus fokus dan banyak inovasi, jangan stuck disitu aja," tutup Tami.